close
Nuga Tekno

Kejutan Kehadiran Alphabet Belum Usai

Kejutan kehadiran raksasa teknologi informasi Alphabet menggantikan Google sebagai induk perusahaan bari internet global ini, sejak diumumkan dua hari lalu, belum lagi usai dan banyak pengamat yang masih mencari informasi terbaru struktur dan latar belakang pengembangannya.

Alphabet diumumkan kehadiran oleh para “owner” Google secara mendadak dan tidak pernah bocor ke media sebelumnya.

Oleh banyak pengamat Alphabet diprediksi akan menjadi perusahaan besar, jauh di atas Google. Dan ternyata ada filosofi menarik di balik nama perusahaan tersebut.

“G untuk Google, dan Google bukan perusahaan konvensional,” tulis Larry Page, salah satu pendiri Google yang kini menjabat sebagai CEO di Alphabet Inc.

Selain Page, petinggi Google lain yang bergabung ke Alphabet adalah Sergey Brin yang akan menjabat sebagi President. Selain itu ada juga Eric Schmidt sebagai Chaiman, Ruth Porat sebagai CFO dan David Drummond sebagai penasihat perusahaan.

Para pendiri Google, yang juga mendirikan Alphabet, punya ambisi jauh lebih besar saat mereka membuat Google yang awalnya hanya sebagai mesin pencari konten di Internet.

“Bagi saya dan Sergey, Alphabet adalah kehidupan baru bagi Google,” tulisnya.

Dalam blog resmi Google yang ditulis oleh Page, para pendiri Google itu juga menjelaskan alasan mereka memilih nama Alphabet, atau yang dalam bahasa Indonesia berarti abjad.

“Alphabet adalah kumpulan huruf yang merepresentasikan bahasa, salah satu temuan penting dalam sejarah manusia,” kata Page.

Selain itu Alphabet juga bisa diartikan sebagai Alpha-bet pertaruhan alfa, yakni sebuah investasi dan ide-ide besar yang akan dipertaruhkan oleh perusahaan tersebut.

“Saya tidak berniat menjadikan ini sebagai perusahaan raksasa dengan banyak produk. Intinya adalah perusahaan di bawah Alphabet harus bisa mandiri dan mengembangkan merek sendiri,” tegasnya.

Melalui blog resmi Google, Larry Page mengumumkan bahwa perubahan itu adalah salah satu upaya mereka merampingkan Google agar bisa semakin fokus.

Google nantinya hanya akan menangani produk-produk seperti mesin pencari, iklan digital Google Ads, Google Maps, YouTube, dan Android.

Alphabet diketahui akan menangani berbagai bisnis yang dulu dipegang Google seperti laboratorium eksperimental Google X, laboratorium riset medis Calico, dan berbagai riset yang berkaitan dengan sains.

Alphabet juga akan membawahi sayap bisnis investasi Google Ventures dan Google Capital.

Sementara Google hanya akan fokus ke berbagai produk yang berkaitan langsung dengan pengguna, misalnya saja mesin pencari, iklan digital Google Ads, Google Maps, YouTube, dan Android.

Sepeninggalan Page, Google kini dipimpin oleh Sudhar Pichai yang selama ini menjabat sebagai Senior Vice President divisi Android.

Munculnya nama Alphabet sebagai induk perusahaan Google, langsung micu ketidak senangan perusahaan otomotif BMW asal Jerman yang mengatakan sedang mencari tahu kemungkinan Google melanggar hak merek dagang setelah perusahaan mesin pencari itu mendirikan Alphabet, yang juga merupakan nama anak perusahaan BMW.

“Kami memeriksa apakah ada implikasi pelanggaran merek dagang,” kata juru bicara BMW kepada Reuters. Akan tetapi, juru bicara BMW mengatakan saat ini belum ada rencana untuk mengambil langkah hukum terhadap Google.

BMW Alphabet selma ini memberi layanan armada kendaraan kepada perusahaan, beroperasi di delapan belas negara dan menyediakan sekitar setengah juta kendaraan kepada pelanggan korporasi.

Juru bicara Google tidak segera mengomentari apa yang dilakukan BMW.

Google sebelumnya telah mengatakan, Senin (10/8), bahwa dalam menciptakan sebuah perusahaan induk Alphabet Inc., tidak ada niat untuk membangun produk atau mereka dagang dengan nama itu.

Saat ini tercatat ada 103 merek dagang terdaftar di Amerika Serikat yang menyertakan kata “Alphabet” dari berbagai tipe bisnis, menurut pencarian di basis data Kantor Merek Dagang dan Paten Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat, agar bisa membuktikan pelanggaran merek dagang, sebuah pemilik merek harus bisa menunjukkan bahwa nama “Alphabet” menciptakan sebuah “kemungkinan kebingungan”.

Tags : slide