Ejakulasi dini? Kalau jawabannya iya, jangan pernah percaya akan bisa sembuh dengan obat.
Paling tidak itulah yang dinyatakan oleh Sexology Center Italia.
“omong kosong ejakulasi dini bisa disembuhkan dengan obat. Itu adalah penipuan terbesar yang pernah ada dalam sejarah,” rilis badan yang berpusat di Milano itu dan dikutip oleh “daily mail,” Jumat, 06 November 2016.
“Ejakulasi dini bukan sebuah penyakit yang perlu disembuhkan dengan obat,” tulis “daily mail.”.
Dr Vicenzo Puppo dari Sexology Center Italia dan anak perempuannya, Dr Giulia Puppo dari University of Florence, berpendapat bahwa ejakulasi dini adalah hal gejala umum.
Mereka menulis bahwa, ejakulasi dini dianggap sebagai kondisi psikologis.
Menurut dua ahli itu, karena digembar-gemborkan sebagai penyakit, sekarang ejakulasi dini ‘telah menjadi pusat bisnis jutaan dollar’. dan ‘penyakit dikonstruksi oleh para ahli kedokteran seksual dibawah pengaruh obat perusahaan’.
Para penulis juga khawatir bahwa beberapa orang mencari intervensi bedah untuk mengatasi ejakulasi dini.
Mereka mengatakan ejakulasi dini adalah kondisi yang normal, sering terlihat pada pria remaja yang sehat karena ‘pengalaman dalam masalah seksual’. Angka yang menderita ejakulasi dini sangat bervariasi bisa satu dari lima pria atau satu dari tiga pria.
Dr Poppo pada argumennya dalam makalah di jurnal Clinical Anatomy. Penelitian sebelumnya telah menemukan hingga empat puluh persen persen pria menderita ejakulasi dini, yang didefinisikan oleh International Society of Sexual Medicine sebagai ejakulasi ‘dalam satu menit’, dibeberapa titik dalam hidup mereka.
Sebuah penelitian di Italia menemukan bahwa melakukan latihan untuk memperkuat otot-oto dasar panggul mereka selama 12 minggu bisa membantu mereka ‘dengan masalah seumur hidup’.
Ejakulasi dini adalah masalah seks yang banyak diderita kaum pria yang ditandai dengan ketidakmampuan menahan desakan ejakulasi saat menerima stimulasi seksual.
Ejakulasi dini ini menjadi keluhan nomor satu wanita terhadap pria yang jika tidak diobati bisa berakibat rumah tangga menjadi retak.
Dari penelitian setidaknya ada delapan hal yang menjadi penyebab ejakulasi dini dan ereksi lemah, mari kita bahas satu per satu.
Menipisnya jumlah serotonin di otak dan saraf di tulang belakang yang memodulasi pergantian fungsi otonom otak dari mode parasimpatis ke mode
Kekurangan serotonin secara berlebihan akan memicu perubahan dopamin/pinefrin menjadi adrenalin pada mode simpatis tubuh. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan suasana hati, kecemasan, stres, hipertensi dan kelelahan.
Penipisan otak dan penurunan tingkat asetilkolin sinaptik yang penting bagi komunikasi saraf, penginderaan dan fungsi pergantian energi yang dibutuhkan pada mode parasimpatis termasuk penurunan fungsi organ seks ketika ereksi terjadi.
Defisiensi dari asetilkolin adalah penyebab impotensi dan ereksi lemah yang memicu terjadinya ejakulasi dini.
Hal ini juga akan menurunkan fungsi hati, fungsi adrenal dan testis yang mengakibatkan tubuh kekurangan Nitric Oxide, DHEA, androstenedion dan testosteron.
Kurangnya hormon seks dalam otak menyebabkan pria kehilangan libido.
Kurangnya hormon Dopamin dalam otak akan melemahkan fungsi hipofisis-testis dan fungsi tiroid.
Sebagai hasilnya, anda akan mengalami defisiensi testosteron, kehilangan kejantanan, mengecilkan ukuran vitalitas dan kehilangan rasa pecaya diri.
Terjadinya abrasi pada saluran-saluran ejakulasi prostat dan neuromuskuler menyebabkan terjadinya ejakulasi dini ketika tubuh menerima stimulasi seksual baik itu melalui penglihatan, pendengaran maupun dengan penetrasi.
Hal ini juga menyebabkan ukuran prostat membesar dan melemahkan kekuatan “semprotan” sperma ketika ejakulasi, dan melemahkan kontrol atas air seni.
Secara umum diperlukan tiga hingga dua belas bulan untuk memperbaiki ujung syaraf yang rusak dan memperbaiki pembesaran prostat bisa dilakukan dalam satu bulan.
Terlalu banyak masturbasi akan membuat prostat menghasilkan banyak testosteron. Masturbasi terlalu sering menyebabkan ejakulasi dini, apalagi jika masturbasi dilakukan dengan teknik yang salah.
Masturbasi menyebabkan tubuh terbiasa berada dalam mode simpatis, sebuah mode tubuh yang bekerja ketika ejakulasi terjadi.
Ejakulasi yang terlalu sering menyebabkan prostat memiliki refleks ejakulasi. Logikaya mirip dengan pelatihan respon intuitif pada seni bela diri yang mendorong respon simpatis otak.
Terlalu sering mengeluarkan cairan kelenjar bulborethal yang mengandung prostaglandin E-2 yang merangsang pematangan atau pembukaan katup ejakulasi.
Untuk memperpanjang ereksi selama dua hingga tiga jam, tubuh membutuhkan banyak hormon seperti DHEA, androstenedion, tetsosteron dan estrogen.