Alber Park, siang itu amat mencekam. Raikkonen, pebalap Finlandia yang “comeback” ke F1 pada balapan tahun lalu, setelah tiga tahun absen dan beralih menekuni “reli,” dengan dingin mengambil alih posisi terdepan di lap 40 dari 58 lap Grand Prix pembuka di Australia itu dari Alonso. Pebalap Ferrari, yang semula berada paling depan terpaksa menguntitnya sembari berbisik dengan dirinya,”Si Iceman masih belum berubah.”
Ya, Alonso yang beralih dari McLaren ke Ferrari, seperti juga yang dijalani dalam karir Raikkonen, berupaya menghibur kekecewaannya dengan mengetuk lembut stir, dan berujar sendirian,”bukan main!” Perkataan “bukan main” itu ia ucapkan ketika menyaksikan ruang kemudianya bagaimana pebalap yang sangat pelit diwawancarai itu “mengambil” tikungan dengan jitu, penuh perhitungan tanpa harus keluar “grid” dengan tidak mengurangi kecepatan tinggi.
Fernando Alonso memang pantas galau antara rela dan sedih, gagal memenangi seri pembuka Formula 1 musim 2013 di Sirkuit Albert Park itu. Kepada Raikkonen, ketika berada di ruang tunggu sebelum menerima trofi pebalap asal Spanyol ini mengakui bahwa finis di posisi kedua masih merupakan hasil yang fantastis untuk memulai musim baru.
Sembari mendekat ke arah Raikkonen di gang menuju panggung, Alonso mengatakan kepada seniornya itu, ”Anda masih memiliki semuanya. Kecepatan, ketepatan dan keakuratan menghitung tekanan di tikungan.”
Alonso yang memulai balapan dengan start dari posisi kelima unggul dua posisi dari Rakkonen di urutan tujuh. Performa Ferrari 138 yang dikendarainya cukup kompetitif saat balapan tersebut, yang membuat juara dunia 2005 dan 2006 ini mampu bersaing memperebutkan kemenangan. Sayang, mantan pebalap yang pernah Berjaya ketika masih Renault dan McLaren ini gagal mengejar pebalap Lotus, Kimi Raikkonen, yang unggul lebih dari 12 detik ketika menyentuh garis finis.
Strategi dua pitstop menjadi kunci kemenangan Raikkonen -para rivalnya tiga kali pitstop.
Alonso mengakui, dirinya sangat menikmati balapan tersebut. Akan tetapi, Raikkonen memang terlalu tangguh di Melbourne.
“Ini fantastis, lomba yang fantastis, bertarung sepanjang lomba,” ujar Alonso. “Lomba penuh aksi setiap lap dan saya secara pribadi menikmatinya. “Pada akhirnya ada sedikit rasa sedih gagal meraih kemenangan, tetapi Kimi fantastis dalam balapan ini. Lotus tampil bagus. Kami harus mengucapkan selamat kepada mereka untuk lomba yang fantastis ini.”
Alonso pun mengakui bahwa kemampuan Raikkonen hanya melakukan dua pitstop akan menjadi perhatian menjelang GP Malaysia pekan depan. Jadi, Ferrari harus menganalisa hal tersebut. Ferrari memulai musim baru ini dengan hasil yang cukup menjanjikan. Pasalnya, rekan setim Alonso, Felipe Massa, finis di posisi keempat, yang membuat tim “Kuda Jingkrak” ini untuk sementara memimpin klasemen sementara konstruktor dengan raihan 30 poin, disusul Lotus dan Red Bull Racing.
Tentang posisi Red Bull yang dalam musim balapan tahun ini masih dijagokan sebagai juara lewat Vettel, Fernando Alonso mengakui, tim ini masih menjadi yang paling tangguh di arena Formula 1. Karena itu, menurut pebalap Ferrari tersebut, akan sangat mengejutkan jika Red Bull berada di belakang tim lain ketika di Albert Park, Australia, akhir pecan lalu.
“Saya tidak yakin Red Bull terpental padahal dalam tiga tahun terakhir, mereka memiliki mobil yang sangat dominan, serta mereka merasa nyaman,” ujar Alonso.”Mereka merasa optimistis dan mereka akan menggunakan seluruh potensinya dalam balapan nanti di Sepang, Malaysia untuk menebas kekalahan di Albert Park.”
Red Bull mengakhiri uji coba musim dingin di Spanyol dengan hasil cukup menggembirakan. Pebalap andalannya yang merupakan juara bertahan, Sebastian Vettel, menjadi satu-satunya pebalap top yang tak pernah berada di posisi teratas.Meskipun demikian, Alonso yakin Red Bull masih tetap menjadi tim yang harus dikalahkan ketika lanjutan F1 beralih dari Alber Park ke Sepang.
“Akan menjadi sebuah kejutan jika Red Bull tak berada di depan siapapun setelah kesialan mereka di Australia. Kami akan akan bersaing secara ketat. Jaraknya sangat dekat dan sulit untuk memilih satu favorit. Saya pikir Mercedes, Ferrari, McLaren, Lotus dan Red Bull memperlihatkan potensinya di saat yang berbeda selama musim balapan tahun ini, bahkan dalam balapan yang berbeda tahun lalu, sehingga sulit untuk memilih.”
Mengenai peluangnya bersama mobil baru Ferrari F138, Alonso, yang menjadi juara dunia ketika bersama tim Renault, cukup optimistis. Diakuinya, tahun ini Ferrari memiliki mobil yang lebih baik untuk memulai kejuaraan, sehingga mereka hanya perlu tampil konsisten dan terus melakukan peningkatan di setiap seri.