Kepindahan Maverick Vinales, pebalap Suzuki, ke Movistar Yamaha untuk balapan musim mendatang, setelah Jorge Lorenzo resmi menjadi milik Ducati, masih menghadapi jalan setengah buntu akibat terombang-ambingnya negosiasi kedua pihak oleh masalah-masalah “sepele” yang akan dituangkan di dalam kontrak.
Yamaha sendiri telah memprovokasi Vinales dengan membocorkan ke media kemungkinan mereka akan mencoreng pabalap muda asal Spanyol itu dan membuka pembicaraan baru dengan pebalap Tim Repsol Honda, Dani Pedrosa.
“Vinales berada di persimpangan jalan. Kini tengah berlangsung pembicaraan dengan Pedrosa,” tulis “crash,” Selasa, 10 Mei 2016.
Kabar tersebut tak pelak membuat pembalap nama Suzuki Ecstar, Maverick Vinales, mulai dikesampingkan.
Rider muda tersebut sebelumnya kencang digadang-gadang menjadi kandidat kuat pendamping Rossi di Movistar.
Apakah benar Vinales sudah tersingkir dari incaran Yamaha?
Kabar tersebut langsung dibantah oleh manajer Vinales, Paco Sanchez.
Menurut Sanchez, kliennya tersebut saat ini masih menjadi negosiasi dengan pihak Yamaha.
“Saya tidak percaya kabar Pedrosa sudah tanda tangan untuk Yamaha. Yamaha dan Pedrosa, tentu, bebas menjalin kontrak,” kata Sanchez, seperti dikutip dari Motorsport.
“Kami masih bernegosiasi dengan Yamaha dan Suzuki. Kami masih memiliki waktu untuk memutuskan kemana akan pergi, ke Yamaha atau bertahan di Suzuki,” terang Sanchez.
Berlainan dengan pernyataan Sanchez.
Vinales sendiri masih bimbang untuk menjadi pebalap di Yamaha. Ia memang tengah bingung karena dihadapkan dengan dua pilihan antara Suzuki dengan Yamaha.
Vinales yang memiliki mimpi untuk menjadi juara dunia MotoGP tentu akan lebih diuntungkan jika bisa bergabung dengan Yamaha.
Itu terjadi karena Yamaha berkali-kali berhasil mengirimkan pembalapnya sebagai juara.
Di lain pihak, perkembangan yang dilakukan oleh Suzuki membuat Vinales terus optimistis bersama dengan Suzuki.
Melihat kondisi tersebut, pembalap Yamaha, Valentino Rossi memberikan pemikiran untuk Vinales.
Rossi mengatakan bahwa calon rekan setimnya tersebut bisa saja bertahan di Suzuki dan menjadi sosok yang sangat identik dengan tim.
Namun pada saat yang bersamaan ia juga mengatakan bahwa Yamaha memiliki motor yang jauh lebih kuat ketimbang Suzuki.
“Jika saya berada di situasi Maverick, maka saya akan berpikir hubungan dengan Suzuki akan menjadi sebuah cerita romantis. Ia bisa saja tetap di Suzuki dan menjadi sosok penting seperti Kevin Scwantz.”
“ Ia bisa membantu membuat motor yang bagus karena Suzuki sudah memiliki potensi,” ujar Rossi seperti diberitakan Speedweek, Selasa, 10 Mei 2016.
“Namun Yamaha adalah tim yang kuat dan Maverick akan mendapatkan motor yang baik. Ini tentu sebuah skenario yang berbeda. Saya tidak tahu rencana Maverick sebenarnya dan yang ia inginkan,” tandasnya.
Vinales memang menjadi incaran Yamaha setelah mereka kehilangan Jorge Lorenzo yang memutuskan untuk pindah ke Ducati pada musim mendatang.
Sementara itu Vinales merasa masih mendapat jaminan dari Suzuki untuk bertahan.
Namun pada saat yang bersamaan, menggunakan motor Yamaha adalah sebuah keinginan semua pembalap termasuk Vinales.
Terlebih lagi dirinya memang selalu bermimpi untuk menjadi juara MotoGP.
Rossi dendiri tak mau terlalu banyak mengumbar komentar. Ia mengaku tak terlibat dalam perbincangan mengenai calon pendampingnya di masa depan. Itu lah mengapa dirinya tak mau berbicara banyak.
“Baiklah saya telah berjanji untuk tidak berbicara tanpa mengetahui detil dari pembicaraan yang dilakukan,” ujar Rossi seperti diberitakan Speedweek, Selasa (10/5/2016).
“Saya tak tahu apa-apa mengenai kontrak. Saya tak tahu apa-apa mengenai kesepakatan finansial dan saya merasa tidak khawatir dengan itu. Saya benar-benar tak tahu mengenai komunikasinya,” tambah pembalap Italia tersebut.
Sementara itu pembalap tim LCR Honda, Cal Cructchlow, mengatakan kemampuan Vinales memang memiliki potensi. Namun, menurutnya, rider Suzuki tersebut bukan seperti Marc Marquez.
Nama Vinales berkibar ketika Ducati merekrut jawara dunia tahun lalu, Jorge Lorenzo. Tak ayal, tim Movistar Yamaha sedang mencari pengganti X-Fuera.
Belakangan nama Vinales sering disebut akan bergabung bersama tim berlogo Garpu Tala.
Pembalap asal Inggris tersebut menilai banyak kalangan yang mendukung Vinales bergabung. Namun, dari empat seri MotoGP, pembalap asal Spanyol tersebut belum pernah merasakan naik podium.
“Semua orang tak sabar ingin melihat Maverick bergabung dengan Yamaha.”
“ Perlu diketahui ia belum mendapat podium MotoGP pada musim ini. Saya yakin ia bisa cepat beradaptasi di MotoGP, namun ia bukan Marc Marquez,” kata Crutchlow menukil Motorsport.