Meskipun kehadiran Maverick Vinales jadi pusat perhatian di sesi tes pramusim, Valentino Rossi tetap menyebut Marc Marquez sebagai rival utama dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP musim ini.
Vinales mencuri perhatian dengan tampil konsisten di tiga seri pramusim yang digelar di Sepang, Philipp Island, dan Qatar.
Sementara itu hasil tes Rossi dan Marquez sendiri masih labil sedangkan Jorge Lorenzo justru masih harus menjalani proses adaptasi yang rumit dengan Ducati.
Meski Vinales jadi yang terbaik di sesi pramusim, Rossi tetap memilih Marquez jadi lawan terberat yang bisa menggagalkan ambisinya jadi juara dunia musim ini.
“Maverick Vinales sangat cepat. Dia menghabiskan setahun yang bagus bersama Suzuki dan kini ia bersama Yamaha.”
“Namun tentu saja, sosok yang paling diburu untuk dikalahkan adalah Marc Marquez,” kata Rossi seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
Rossi pun tak mau meremehkan sosok Lorenzo yang masih kesulitan mendapatkan ritme terbaik bersama Ducati. Seri pertama di Qatar bisa jadi momentum bagus untuk Lorenzo mengawali musim ini.
“Kami pun tak akan meremehkan Jorge Lorenzo dalam persaingan musim ini. Mereka akan tampil bagus di Qatar dan bila ia mampu memenangkan seri tersebut, maka mereka mencatat awal bagus yang sangat penting bagi perjalanan mereka musim ini,” ujar Rossi memberikan penilaian.
Lorenzo dan Rossi memiliki hubungan yang buruk di Yamaha dalam dua musim terakhir sejak insiden di MotoGP dua musim lalu
Hal itu pula yang akhirnya jadi salah satu faktor pendorong Lorenzo pergi ke Ducati.
Sementara itu sejauh ini hubungan Rossi dengan Vinales terbilang baik-baik saja dan belum ada masalah berarti meski ujian sebenarnya ada ketika musim telah dimulai.
Selain itu Rossi juga mengungkapkan, sangat puas dengan kehadiran Luca Cadalora yang menjadi penasihat pribadi sejak musim lalu
The Doctor mengaku terbantu dengan keberadaan juara dunia kelas 250cc musim 1991 dan 1992 tersebut.
Cadalora dikontrak Movistar Yamaha sebagai penasihat sekaligus pelatih Rossi sejak awal musim lalu
Pria asal Italia memiliki tugas seperti Wilco Zeelenberg yang menjadi penasihat Jorge Lorenzo ketika masih memperkuat Yamaha.
Rossi mengaku semula hanya ingin coba-coba menggunakan jasa Cadalora. Namun, pebalap gaekitu akhirnya merasa terbantu dengan nasihat-nasihat yang diberikan Cadalora.
“Hasil bekerja sama Cadalora sangat positif, baik dari segi hubungan pribadi dan sisi profesionalisme.”
“ Awalnya ini sebuah pertaruhan, saya ingin mencobanya. Kemudian saya menyadari betapa pentingnya punya sosok seperti Cadalora di belakang Anda,” ujar Rossi kepada Motorsport.com.
Cadalora sendiri senang dengan jabatannya di tim Yamaha saat ini. Mantan pebalap Suzuki itu menganggap jabatan sebagai penasihat Rossi adalah pekerjaan impiannya.
“Ini impian yang mustahil ketika saya masih membalap, bisa melihat Anda tampil dari luar sirkuit, dan itu yang sekarang saya lakukan untuk Rossi. Saya suka pekerjaan ini, karena saya merasa seperti masih membalap,” ucap Cadalora.
“Rossi tidak perlu mengikuti nasihat yang saya berikan. Saya hanya memberikan sudut pandang saya. Kemudian dia mengambil semua informasi itu, memutuskan untuk mengambilnya atau tidak,” sambung Cadalora
Sementara itu, Maverick Vinales, usai menjalani sesi tes resmi yang memuaskan kembali menegaskan hubungannya dengan Rossi bagus,
“ Ada rasa saling menghormati yang begitu besar di antara kami berdua.”
“Kami adalah rekan setim dan kami berdua selalu memberikan seratus persen kemampuan kami saat berlaga,” ujar Vinales seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
Vinales bahkan tanpa sungkan menyebut Rossi sebagai sosok panutan yang selalu dijadikan contoh olehnya.
“Referensi saya di dunia balap adalah Rossi. Ia memiliki kharisma yang luar biasa,” ucap pebalap asal Spanyol ini.
Dengan mencatatkan hasil tes resmi yang positif, Vinales bisa berharap dirinya langsung mencatat hasil bagus sejak seri pertama di GP Qatar pekan depan.
“Saya lapar akan kemenangan. Jalan menuju kesana masih panjang tetapi sejauh ini semua sesuai rencana. Banyak seri yang akan berlangsung dan pastinya ada hari baik dan buruk, tetapi yang pasti saya akan selalu menginginkan kemenangan.”
“Saya masih harus berlatih maksimal dalam teknik melibas tikungan, tetapi yang pasti tak ada satu pun pebalap yang membuat saya gentar,” ucap Vinales.