Varian kopi sebagai minuman tren dunia, kini, kembali diramaikan dengan kopi latte arang.
Tren ini ramai dibicarakan di Internet, terutama Instagram.
Minuman itu adalah kopi latte arang adalah minuman panas yang dibuat dari arang yang diaktivasi dan produk susu alternatif.
Minuman ini dianggap sebagian orang sebagai minuman ideal untuk membersihkan pencernaan.
Efek dari arang yang diaktiviasi ini bisa meredam peradangan dan menyembuhkan beberapa masalah pencernaan.
Ada juga yang menganggap kopi ini cocok untuk mengusir rasa mabuk dan dapat bertindak sebagai detoks.
Bahkan Jodie Branmdman, terapi nutrisi, dalam tulisannya yang dimuat di Huffington Post memuji latte arang dengan berbagai manfaat.
Arang yang diaktivasi dapat menjadi magnet bagi racun tubuh, membantu banyak hal mulai dari menambah kadar kolesterol HDL hingga isu mengenai kemampuan kognitif.
Namun, ternyata semua kebaikan di atas tidaklah selalu benar. Michelle McGuinness, seorang ahli diet, justru menganggap kopi latte arang ini hanyalah minuman trendi dengan harga terlalu mahal dan tidak ada manfaatnya sama sekali.
“Kopi latte arang ini adalah contoh minuman detoks yang sedang tren tetapi sama sekali tidak penting,” ungkap Michelle kepada Metro.co.uk.
Arang yang diaktivasi memang memegang peranan penting dalam perawatan overdosis obat dan keracunan.
Cara kerjanya dengan mengikat zat kimiawi dan mengeluarkan itu dari perut, mengurangi penyerapan dan mengangkat zat penyebab keracunan.
Namun, sifat arang yang diaktivasi itu tidak mendiskrimasi dan itu dapat menghapus nutrisi penting dalam tubuh dan, yang lebih dramatis, menetralisir pengobatan tubuh.
Seseorang yang sedang minum obat-obatan untuk penyakitnya harus menghindari konsumsi arang yang diaktivasi ini.
Bukti dari keuntungan arang yang diaktivasi ini tidaklah penting. Justru negatif efeknya yang merugikan kesehatan dan kebugaran tubuh.
Proses detoks tubuh menggunakan arang yang diaktivasi juga tidak penting untuk mendapatkan kesehatan tubuh yang optimal. Ada ginjal dan hati yang berfungsi sempurna sebagai alat detoks.
Jadi, tidak hanya kopi latte arang ini tidak ada gunaknya.
Tidak perlu untuk detoks. Dan, yang terpenting adalah justru membahayakan jika dalam masa penyembuhan dengan minum obat-obatan.
Tal bisa dipungkiri sajian kopi menjadi salah satu pilihan yang tidak lepas dalam kegiatan sehari-hari.
Tidak hanya menjadi minuman untuk menghilangkan rasa kantuk, namun secangkir kopi menjadi padanan yang pas saat sedang berkumpul dengan rekan kerja.
Kopi tidak melulu harus diseduh. Saat ini, banyak varian yang dapat dinikmati, seperti es Kopi, Avocado Coffee dan lainnya.
Bahkan, seduhan kopi juga sudah dapat dicampur dengan minuman alkohol.
Dilansir dari Foodbeast.com, salah satu minuman beralkohol Jack Daniels juga mengeluarkan kopi yang dicampur dengan wiski. Varian kopi dengan alkohol ini tampaknya mulai disenangi oleh masyarakat.
Varian lainnya yang mulai naik daun adalah kopi dan minuman anggur.
Perusahaan kopi Wild Card Roasters di Napa Valley, California memadukan kopinya dengan wine dari kebun anggur Molinari Private Reserve.
Napa Valley merupakan wilayah pertama di Amerika Serikat yang menjadi perhatian pecinta anggur dunia. Napa seolah menjadi rumah bagi perkebunan anggur. Sedikitnya, terdapat 450 perkebunan anggur di sana.
Dari hasil penelusuran FoodBev, sebenarnya anggur merah menjadi pilihan tepat untuk dicampurkan dengan kopi dibanding anggur putih. Hal tersebut karena kandungan antioksidan yang kaya pada minuman anggur merah ini dinilai lebih bermanfaat.
Manfaat red wine adalah untuk menghangatkan tubuh, mengurangi resiko serangan jantung, membantu penyerapan kalsium untuk tulang, menghilangkan stress dan memperbaiki mood.
Sedangkan kopi memiliki banyak manfaat bagi tubuh seperti melindungi hati.
Bagi sebagian orang, menikmati secangkir kopi sebelum memulai aktivitas dapat membantu tubuh tetap terjaga. Namun, apa jadinya jika dalam kopi yang diminum mengandung wiski?
Jack Daniel’s, produsen wiski asal Tennesse, Amerika Serikat, baru saja mengeluarkan varian produknya dalam bentuk kopi, seperti dilansir Daily Meal.
Bekerja sama dengan World of Coffee, pihak produsen menjelaskan kopi wiski ini menggunakan seratus persen biji kopi arabika, dipanggang dengan kematangan sedang, dan sedikit ‘sentuhan’ wiski.
Charles Newsman pemilik World of Coffee mengatakan, pihaknya menggunakan biji kopi arabika terbaik dunia untuk memastikan setiap penikmat kopi dapat merasakan kombinasi yang sempurna dari wiski dan kopi.
“Kami menggunakan biji kopi dengan rasa dan aroma terbaik di dunia, dan memasukkannya dalam rasa dan aroma Jack Daniel’s,” ujar Newman.
Di sisi lain, pihak produsen menjelaskan meskipun mengandung nama wiski, produk tersebut tidak akan menyebabkan mabuk. Mereka mengklaim hanya memasukkan cita rasa karamel dan vanila khas wiski ke dalam kopi.
Melansir Huffington Post, untuk menguji rasa produk ini, sebuah uji coba dilakukan kepada beberapa penikmat dan non penikmat wiski.
Hasilnya, sebagian besar responden menilai produk tersebut tidak memiliki cita rasa wiski seperti yang dijanjikan. Beberapa mengatakan kopi wiski ini sama seperti kopi pada umumnya, namun dengan aroma wiski.
“Hanya rasa asam yang tertinggal. Tidak ada yang lain,” ujar seorang responden.
“Aromanya seperti alkohol, tapi tercium lebih baik dan tidak menjijikan. Saya sedikit menikmatinya,” ujar tanggapan lain.
Sementara responden lain yang mengaku penggemar wiski mengatakan dirinya tidak merasakan wiski sama sekali dalam produk baru tersebut.
“Tidak ada rasa wiski sama sekali, percayalah, saya adalah orang yang tahu persis rasa wiski,” ujarnya menambahkan