Harga emas bergerak melemah seiring harapan menguat kalau bank sentral Amerika Serikat atau the federal Reserve kembali menaikkan suku bunga.
Harga emas untuk pengiriman Desember turun tipis untuk tiap ounce.
Sebelumnya harga emas bergerak tinggi, dan merupakan level terbaik sejak 8 Juni.
emas di pasar spot sudah naik enam persen dalam sebulan.
Sementara itu, harga perak turun tiga sen atau nol koma dua persen per ounce.
Harga emas juga dipengaruhi rilis data tenaga kerja.
Data ADP menunjukkan kalau sektor swasta merekrut seratus tujuh puluh delapan ribu tenaga kerja. Ini lebih rendah dari yang diharapkan.
Ada pun data tenaga kerja lainnya yang akan keluar yaitu data tenaga kerja di sektor non pertanian pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, data pengangguran masih berada di kisaran empat koma empat persen dan terendah dalam enam belas tahun.
Presiden the Federal Reserve untuk Cleveland Loretta Mester menuturkan, the Federal Reserve akan secara bertahap memperketat kebijakan suku bunga.
Hal itu tidak dipengaruhi fluktuasi inflasi dan data ekonomi.
“Bagaimana pun juga data penjualan mobil juga pengaruhi ekonomi. Ini juga dapat mendorong the Federal Reserve sulit menaikkan suku bunga,” ujar Direktur GoldCare Ltd Mark O’Bryne seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis, 03 Agustus.
Adapun indeks dolar AS berada di level terendah dalam lima belas bulan.
Tekanan terhadap dolar AS lantaran dipengaruhi sentimen politik di Washington DC terusama soal reformasi pajak dan belanja infrastruktur.
Dolar AS melemah berimbas positif bagi investor yang memegang mata uang lain lantaran harga emas jadi lebih murah.
Sehari sebelumnya, Rabu, 02 Agustus, harga emas sempat melemah untuk sesi ketiga berturut-turut ke level terendah dalam sepekan.
Akan tetapi, harga emas menguat di perdagangan elektronik seiring dolar AS setelah pernyataan kebijakan the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat .
The Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga.
Ini seperti yang diharapkan pelaku pasar. Selain itu, the Federal Reserve juga akan mulai mengurangi neraca senilai empat setengah triliun dollar secepatnya.
Pejabat bank sentral AS tampaknya kompak untuk menjual sebagian portofolio di surat berharga AS dan hipotek.
Menjelang berita the Federal Reserve, harga emas untuk pengiriman Agustus turun
Ini level terendah sejak 20 Juli
Tak lama setelah pernyataan the Fed, harga emas naik dalam perdagangan elektronik.
“Emas berusaha menguat usai keputusan the Federal Reserve tidak menaikkan suku bunga. Keputusan the Fed yang akan berlanjut itu berdampak untuk harga emas.”
“ Kini investor pun bertanya-tanya kapan the Federal Reserve akan kembali naikkan suku bunga,” ujar Adam Koos, Presiden Direktur Libertas Wealth Management, seperti dikutip dari laman Marketwatch,.
Adapun tingkat suku bunga lebih tinggi membuat dolar AS menguat Sentimen itu dapat menekan harga emas.
“Sementara the Fed tampaknya akan menaikkan suku bunga “relatif segera” yang bisa jauh lebih lama dari perkiraan. Mengingat tingkat suku bunga rendah sejak delapan tahun lalu,” ujar Koos.
Indeks dolar AS naik tipis membuat harga emas tertekan.
“Berdasarkan reaksi pasar di awal, pelaku pasar melihat pernyataan the Federal Reserve dovish sehingga mendukung logam mulia. Namun kepercayaan pada dolar AS membuat ada aksi jual dalam jangka pendek,” ujar Peter Spina, CEO GoldSeek.com.
Ia menuturkan, harga emas memiliki tantangan bergerak menuju US$ 1.300 dalam jangka pendek.
Sentimen the Federal Reserve yang akan melambat menaikkan suku bunga berdampak ke harga emas.
“Pelaku pasar juga ingin melihat seberapa banyak mengurangi aset neraca bank sentral AS,” ujar dia.