Pengguna YouTube tak lama lagi bakal bisa mengetahui berapa orang yang sedang menonton suatu video pada saat bersamaan.
Fitur ini mirip dengan tampilan informasi jumlah penonton di Facebook Live.
YouTube kabarnya sedang menguji fitur bernama “watching now” yang memungkinkan hal tersebut.
Sebuah counter baru diletakkan di antara judul video dan tombol “Like”.
Sesuai namanya, “watching now” menunjukkan berapa jumlah orang yang sedang menonton video secara real time.
Counter “watching now” relatif tidak mengganggu tampilan, karena ditulis menggunakan font berukuran kecil, tapi tetap mudah dilihat saat dikehendaki.
Untuk kreator, fitur ini bisa berguna untuk mengira-ngira, apakah sebuah video bakal mengumpulkan jumlah view yang banyak dan menjadi populer atau tidak.
Demikian juga bagi pemirsa. Paling tidak, counter “watching now” bisa menginformasikan berapa banyak orang di internet sedang menyaksikan video yang sama.
Seperti ditulis Android Police, Rabu, 16 Agustus, saat ini fitur tersebut masih dalam uji coba.
Baru segelintir pengguna YouTube di Android yang bisa melihat counter “watching now”.
Belum diketahui kapan fitur tersebut akan mulai diterapkan di YouTube secara resm
Selain tentang real time penonton, YouTube juga akan membuang fitur-fitur yang mereka anggap tak penting lantaran jarang dipakai
Google berencana untuk membuang fitur Video Editor YouTube bersama dengan fitur Photo Slideshow yang keberadaannya juga relatif tak diketahui pengguna.
Kedua fitur rencananya akan dihilangkan mulai 20 September mendatang. Sebuah imbauan ditampilkan di laman Video Editor dan Photo Slideshow agar pengguna kedua fitur menyelesaikan proyek-proyeknya sebelum tanggal dimaksud.
“Anda punya waktu dua bulan untuk memfinalisasi proyek video sebelum kami mematikan kedua fitur.”
“ Setelah itu Anda tidak akan bisa mengakses proyek-proyek di Video Editor, tapi video-video yang sudah dipublikasikan dengan Video Editor tak akan terdampak,” sebut YouTube dalam sebuah posting pengumuman.
Pengguna juga bisa memilih untuk mengunduh video yang telah diedit dan diunggah dalam format MP4 720p..
Dibanding editor video pihak ketiga, Adobe Premiere, Final Cut X, dan sebagainya yang berjalan di komputer, Video Editor YouTube terbilang lamban dan tidak praktis karena materi video perlu diunggah ke YouTube terlebih dahulu.
Hasil akhirnya pun harus diunduh lagi ke komputer.
Google sendiri pun di akhir pengumumannya menyarankan agar pengguna melakukan editing video dengan aplikasi pihak ketiga yang banyak tersedia secara gratis ataupun berbayar.
Meski Video Editor dan Photo Slideshow akan dihapus, fitur Enhancements di yang terdapat Video Manager bakal tetap tersedia.
Pengguna masih bisa memakainya untuk melakukan trimming, menambah subtitle, cards, aneka filter, dan lain-lain.
Sementara itu, WhatsApp sedang menyiapkan sebuah fitur baru yang akan membuat penggunanya bisa menonton video YouTube, tanpa harus keluar dari kolom chat.
Cara tersebut dianggap lebih ideal untuk menyaksikan tautan berisi video YouTube sambil mengobrol.
Karena pengguna tidak perlu bolak-balik antara dua aplikasi untuk menonton sekaligus membalas obrolan.
Fitur baru itu kini sedang dikembangkan oleh WhatsApp dan rencananya akan segera dirilis.
Fitur baru tersebut sekarang sudah ada dalam bentuk kode tersembunyi di dalam WhatsApp untuk iOS. Kode tersembunyi itu baru akan diaktifkan pada waktu peluncuran nanti.
Ketika fitur baru ini sudah dirilis, pengguna akan bisa melihat video YouTube dalam mode picture-in-picture, langsung di kolom percakapan.
Jendela yang menampilkan video itu pun bisa digeser dan dipindah sesuka hati pengguna, tanpa harus menghentikan pemutaran video. Pengguna juga bisa memperbesar atau menampilkannya dalam posisi full screen, jika menginginkannya.
Pada WhatsApp versi sekarang, saat pengguna mengklik tautan YouTube dalam kolom chat, maka otomatis akan membuka aplikasi YouTube.
Hal ini dinilai tidak praktis karena pengguna harus berpindah antara aplikasi YouTube dan WhatsApp demi bisa menonton video dan membalas obrolan.