Enam puluh persen wanita, ternyata, bisa memaafkan pasangannya yang selingkuh, demikian hasil laporan survei yang dilakukan oleh Illicit Encounter, situs kencan online untuk mereka yang sudah menikah di Inggris.
Tahu dampak dari sikap pemaaf wanita terhadap pasangannya ini?
Sebuah studi mengklaim menemukan alasan mengapa banyak pria tidak kapok selingkuh
Diselingkuhi tentu menyakitkan.
Tapi untuk urusan ini, kebanyakan wanita bisa lebih cepat memaafkan pasangan mereka.
Sebagian besar wanita yang disurvei mengaku bisa memaafkan perselingkuhan yang dilakukan pasangannya.
Sementara hanya tiga puluh delapan persen pria yang bersedia memaafkan bila pasangan mereka melakukan hal serupa.
Para wanita itu bersedia memaafkan karena yakin mereka bisa mengubah perilaku pasangannya dan percaya pada janji pasangan untuk tidak selingkuh lagi.
Sedangkan para pria, hanya dua persen yang memiliki pandangan sama.
Survei tersebut juga menemukan bahwa kebiasaan memaafkan itu justru membuat para pria tidak kapok untuk selingkuh lagi.
Juru bicara Illicit Encounter, Christian Grant, mengatakan, “Para pria itu merasa, jika apa yang dia lakukan tidak memiliki konsekuensi, maka tidak masalah untuk melakukannya.”
Apakah Anda tahu , mereka yang pernah selingkuh pasti mengulanginya lagi.
Menurut sebuah penelitian dari Universitas Denver, Amerika, orang yang pernah selingkuh pada hubungan pertamanya ternyata tiga kali lebih mungkin untuk mengulanginya lagi pada hubungan selanjutnya.
Sementara itu, pada orang yang pernah diselingkuhi pasangannya pada hubungan pertamanya ternyata saat menjalin hubungan selanjutnya ia juga cenderung akan berselingkuh.
Dalam penelitian tersebut, peneliti meminta lima ratus orang yang diantaranya terdapat tujuh puluh persennya wanita untuk menjawab pertanyaan tentang dua jenis hubungan romantis.
Dari seluruh partisipan studi, empat puluh empat persen mengaku pernah berhubungan seks dengan orang yang bukan pasangannya saat ini.
Selain itu, tiga puluh persen responden mengatakan pernah diselingkuhi pasangannya.
Hasil penelitian serupa juga pernah disimpulkan dari penelitian tahun lalu. Disebutkan bahwa orang yang pernah selingkuh, sebelumnya juga pernah melakukannya. Jadi,
Lantas, apakah itu berarti orang yang tidak setia tak bisa berubah? Tidak selalu. Walau penelitian itu menyebutkan orang yang selingkuh bisa mengulanginya lagi, tetapi tidak selalu.
Menurut psikolog Frank Dattilio, kita tetap bisa percaya pada pasangan yang sudah pernah berselingkuh sebelumnya. Namun, diskusikan dengan pasangan tentang kesetiaan.
“Jika dia mengabaikan atau tidak serius, itu adalah tanda pasangan Anda tidak layak mendapat kepercayaan dan komitmen Anda. Tetapi jika ia serius ingin mengubah sikapnya, ia layak mendapat kesempatan baru,” katanya.
Lantas kapan pria atau wanita mulai berkeinginan memulai perselingkuhan?
Wanita dengan usia pernikahan enam hingga sepuluh tahun lebih rentan terhadap perselingkuhan dibanding mereka yang baru menikah atau sudah lama menikah.
Sedangkan pada pria, semakin lama usia pernikahan, semakin rentan pula untuk selingkuh.
Setelah melakukan survei, para peneliti menemukan bahwa wanita yang usia pernikahannya enam sampai sepuluh tahun lebih besar kemungkinan untuk terlibat dalam perselingkuhan di luar nikah.
Kondisi tersebut berbeda pada pria yang cenderung makin “nakal” setelah usia pernikahan makin lama.
Berdasarkan penelitian yang dimuat di Journal Sex Research itu, pria yang menikah sebelas tahun atau lebih memiliki keinginan lebih besar untuk bertualang mencari pasangan lain.
Mengapa wanita lebih rentan melakukan perselingkuhan di usia pernikahan antara enam6 sampai sepuluhtahun?
Alasannya, pada usia pernikahan yang masih muda, anak-anak masih terlalu kecil sehingga sebagian besar waktu dan perhatian tercurah pada anak dan keluarga.
Ketika anak sudah lebih besar, secara evolusi manusia memiliki kecenderungan untuk mencari pasangan. Itu sebabnya, usia pernikahan di atas enam tahun menjadi masa yang lebih kritis bagi wanita.
Sementara ketika usia pernikahan semakin lama, selain faktor menopause, pada tahapan itu para wanita kebanyakan ingin fokus memperbaiki kualitas hidupnya.
Michael Steger, Ph.D. seorang periset dan pakar kehidupan berkualitas mengatakan, salah satu alasan wanita enggan berselingkuh ketika usia pernikahannya sudah lama, karena selain umurnya yang bertambah tua, dia juga sudah mulai merenungkan hal-hal yang telah atau belum pernah dia capai dalam dekade terakhir ini.
Sedangkan kecenderungan selingkuh pada pria seiring dengan pertambahan usia pernikahan terkait dengan kebosanan, kondisi fisik pasangan yang dianggap tidak lagi menarik, dan kepemilikan uang yang lebih banyak.
Bagi para pria, agar pasangan Anda tidak tergoda untuk berselingkuh, jadilah orang yang selalu menjadi bagian dari hidupnya.
Jadilah teman setia yang selalu siap mendengarkan ceritanya. Hal-hal seperti itu akan menunjukkan bahwa hal-hal terbaik dengan Anda akan terus selalu ada.