Pernah kecewa terhadap diri sendiri karena tidak mampu mengingat secara detail atau lupa?
Jika ya, itu bukanlah hal buruk.
Anda tidak memiliki penyakit.
Anda harus tahu, otak bekerja dengan mengabaikan detail kecil dan mengingat gambaran besarnya.
Anda mungkin tidak ingat berapa harga pop corn di dalam bioskop saat kencan pertama. Itu wajar.
Dalam sebuah publikasi di jurnal Neuron , Lila Davachi, ahli neurologi dan profesor psikologi di New York University menunjukkan adanya keseimbangan kerja otak.
Otak secara otomatis memutus dan membuang informasi yang tak penting.
Bersama koleganya, Davachi menampilkan objek tertentu pada salah satu dari empat tempat; pantai, hutan, kota, kamar tidur.
Pemindaian otak para peserta menunjukkan setiap objek dan tempat dibuat menjadi ingatan tersendiri. Satu pekan kemudian, daerah otak yang aktif, waktu, dan polanya menjadi berbeda.
“Setelah satu minggu, kami mulai melihat struktur yang sama,” kata Davachi dikutip dari Live Science
“Semua pemandangan pantai menyatu ke dalam satu pola.”
Davachi mendapati dua bagian otak yang bertanggung jawab terhadap penghilangan detail peristiwa.
Pertama adalah korteks prefrontal media, bagian otak terlibat dalam kognisi dan mengingat kenangan lama, aktif saat peserta dipindai kembali sepekan kemudian.
Kedua, hippocampus yang berperan aktif mengkodekan ulang kenangan dan meleburnya menjadi gambaran yang lebih besar.
Biasanya, hippocampus berperan menyimpan kenangan detail yang terpisah.
“Anda bahkan bisa menafsirkan data ini dengan cara yang berlawanan dan berkata, ‘Lihat, otak menyimpan informasi ini secara terpisah,’ tapi yang penting, otak melakukan keduanya. Otak mengelompokkan informasinya,” kata Davachi.
Sayangnya, penelitian Davachi belum menggali lebih jauh bagaimana ingatan membentuk pengetahuan dan pengalaman berada di pantai.
Bila menjadi seorang pelupa, Anda mungkin merasa kurang cerdas.
Namun, hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Neuron menyatakan sebaliknya.
Riset Blake Richard dan Paul Frankland mengungkap, melupakan sesuatu dalam taraf tertentu adalah sehat dan membuat Anda lebih pintar.
Sebab, otak dirancang untuk tidak membiarkan terjadinya kelebihan penyimpanan informasi.
Menurut dua peneliti dari University of Toronto, Kanada, tersebut, ingatan seseorang tidak diharapkan untuk mengantarkan informasi yang akurat, namun informasi yang berguna dalam pembuatan keputusan cerdas pada masa depan.
“Merupakan hal penting bagi otak untuk melupakan detail tidak relevan sehingga dapat fokus pada seseuatu yang tengah berjalan untuk membantu membuat keputusan di dunia nyata,” kata Blake Richards seperti dikutip dari Science Alert.
Dalam penelitiannya, Richard dan Frankland menemukan bukti pelemahan koneksi sinapsis saraf secara perlahan serta tanda adanya neuron baru yang menimpa ingatan lama.
“Kami menemukan cukup bukti dari penetitian belakangan ini bahwa ada mekanisme yang mendorong kehilangan ingatan,” kata Frankland.
Menurut mereka, terdapat dua alasan mengapa otak melupakan sebagain ingatan yang dimiliki manusia.
Pertama, hal itu dapat membantu manusia dalam menyesuaikan situasi baru dengan melepaskan beberapa ingatan yang tidak dibutuhkan.
Kedua, lupa membua manusia mengeneralisasi masa lalu untuk membuat keputusan. Dalam konsep kecerdasan buatan, kondisi itu disebut dengan regularisasi.
“Jika anda mencoba untuk menavigasi dunia dan otak anda secara konstan membawa berbagai memori yang saling bertabrakan, akan lebih sulit bagi anda membuat keputuan yang tepat,” kata Richards.
Jumlah ingatan yang dilupakan akan bergantung pada seberapa cepat perubahan lingkungan di sekitar.
Semakin cepat lingkungan berubah, semakin cepat otak melupakan ingatan masa lalu.
“Inti ingatan adalah menjadikan Anda orang yang cerdas yang bisa membuat keputusan mengingat situasinya, dan aspek penting dalam membantu Anda melakukannya adalah melupakan beberapa informasi,” pungkasnya.