Standar cantik dan menarik di mata pria mulai bergeser. Jika dulu yang kurus dianggap cantik dan menarik, kini tidak lagi.
Kini perempuan yang justru berotot dan tubuh fit dianggap lebih menarik di mata kaum adam.
Hal itu terungkap dari riset terbaru University of Missouri-Kansas City, AS yang menemukan bahwa kecantikan ideal sudah berubah.
Peneliti utama studi itu, Frances Bozsik menjelaskan bahwa saat ini fisik yang ingin dicapai perempuan ialah tubuh yang kurus tapi juga kencang.
“Ada pergeseran sosok perempuan ideal, yang kini mencakup penampilan kebugaran fisik yang terlihat lewat otot,” kata Bozsik, dikutip dari The Independent, beberapa waktu lalu.
Menurut Bozsik, perubahan ini ditopang karena banyaknya wanita yang menemukan manfaat dari latihan fisik dan populernya kampanye #strongnotskinny atau kuat bukan kurus di media sosial seperti Instagram.
Penilitian ini dilakukan terhadap tujuh puluh delapan kontestan Miss USA yang melakukan penilaian terhadap lawan mereka. Hasilnya, pemenang Miss USA selalu lebih berotot.
Bagian kedua dari studi itu menguji enam puluh empat mahasiswa yang diberikan foto tujuh perempuan. Setiap perempuan memiliki dua foto yakni yang berotot dan tidak berotot.
Ketika foto itu diperlihatkan secara terpisah, penilaian tak jauh berbeda. Namun, saat partisipan diperlihatkan gambar yang berdampingan, wanita dengan versi berotot dianggap lebih menarik.
Tapi, tak jarang wanita menginginkannya juga bahkan sudah ada yang berhasil memilikinya.
Otot kekar identik dengan bentuk tubuh yang kuat, sehat, dan bugar.
Namun, apakah normal jika wanita punya otot kekar dan besar seperti laki-laki?
Apakah hal tersebut sehat?
Anda juga bisa kok memiliki otot-otot yang keras dan kuat seperti pasangan Anda. Tetapi, sayangnya Anda tidak bisa menyamakan kekuatan dan besar otot Anda dengan pria.
Pasalnya, hal ini terkait dengan fungsi tubuh serta kadar hormon yang dimiliki masing-masing wanita dan pria.
Wanita cenderung memiliki kadar lemak tubuh yang banyak ketimbang laki-laki.
Pada wanita normal, jumlah lemak tubuhnya sekitar dua puluh hingga dua puluh lima persen dari total berat badannya.
Sedangkan tubuh pria hanya mengandung rata-rata sepuluh hingga lima belas persen lemak.
Bahkan, lemak yang ada pada atlet wanita terhitung masih lebih banyak, yaitu sekitar delapan persen dari pada lemak pada atlet pria yang hanya empat peren saja.
Sehingga, untuk membuat lemak-lemak tersebut menjadi otot kekar, Anda harus bekerja ekstra keras.
Dan sebenarnya hal tersebut kurang dianjurkan. Faktanya, wanita tetap membutuhkan kadar lemak di dalam tubuhnya dan sangat diperlukan ketika ia melahirkan dan menyusui kelak.
Lagi pula, ketahanan fisik wanita juga berada di bawah pria, sehingga membuat wanita tidak bisa menyamakan bentuk ototnya.
Karena itu, wanita harus bekerja beberapa kali lipat untuk mendapatkan otot kekar dan besar seperti pria.
Dan hal ini, bila tidak diawasi dan diperhatikan dengan baik, bisa jadi Anda malah melakukan olahraga yang terlalu keras yang kurang baik untuk kesehatan.
Otot wanita tetap bisa dibuat kencang dan diperbesar. Namun tidak seperti pria yang cukup mudah membesarkannya.
Otot yang terbentuk pada pria sebenarnya dipengaruhi juga oleh kadar hormon testoteron yang mereka miliki.
Hormon testoteron membuat pria lebih mudah membentuk dan memperbesar ototnya.
Ketika mereka melakukan olahraga, maka hormon ini akan merangsang otak untuk mengirimkan protein ke otot agar dapat membuatnya semakin besar.
Tapi jangan khawatir, wanita juga punya kok hormon testoteron, tentu tidak sebanyak pria. Hal ini dapat membantu wanita untuk membuat ototnya lebih kencang dan besar.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Gerontology, menyatakan kalau respon tubuh yang terjadi pada pria dan wanita ketika menjalani training hampir sama.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan otot yang kuat pada wanita, sebenarnya hampir sama dengan apa yang harus dilakukan oleh pria.
Bila Anda menginginkan otot yang kuat, maka Anda harus melakukan olehraga rutin. Tak harus nge-gym kok, pasalnya melakukan olahraga dua puluh hingga tiga puluh per hari yang dilakukan tiga kali dalam satu minggu.
Anda bisa melakukan gerakan-gerakan sederhana di rumah, seperti squats, pushup, lunges, atau bisa juga menggunakan beban ringan agar otot kencang cepat didapatkan.