Lelaki tak betah di rumah?
Sebagian besar rumah tangga hanya mengandalkan pria untuk bekerja.
Setiap hari pria akan pergi ke kantor untuk bekerja dan mencukupi kebutuhan rumah tangga. Sayangnya, apa yang dilakukan oleh suami ini kerap tidak diapresiasi oleh wanita yang menjadi istrinya.
Dampaknya, pria jadi tidak betah di rumah.
Selain karena tidak ada apresiasi, pria jadi tidak betah di rumah karena beberapa hal di bawah ini.
Sebenarnya yang diinginkan suami hanyalah sederhana, setelah pulang kerja mereka disambut dengan baik dan dibuatkan air hangat untuk mandi.
Selebihnya, mereka tidak menginginkan apa-apa kecuali mengobrol dengan istri sambil makan malam sebelum beristirahat.
Sayangnya istri kerap mengomel begitu suami datang, jika ada masalah istri tidak memberikan suami kesempatan untuk menjelaskan. Saat di rumah istri juga menuntut suami harus bekerja lebih ekstra agar bisa beli ini dan itu.
Sebenarnya menuntut hal yang wajar, toh untuk kebaikan bersama. Namun, harus dilakukan dengan cara yang benar.
Kalau istri menuntut terlalu keras sementara suami kecapaian, yang akan terjadi selanjutnya adalah pertengkaran.
Wanita memang harus dimengerti, tapi bukan berarti mereka tidak mengetahui keadaan dari suami, kan?
Kalau istri sudah tidak acuh dengan keadaan suami, keharmonisan rumah tangga akan terganggu.
Suami tidak akan betah di rumah sementara istri terus ingin mendapat perhatian ekstra apa pun keadaan dari pasangannya.
Pekerjaan yang dilakukan oleh wanita di rumah bisa jadi banyak dan membuat mereka capai. Belum lagi kalau memiliki anak masih kecil yang kerap rewel.
Meski istri capai, mereka tidak boleh langsung marah-marah dan mempermasalahkan pekerjaan rumah tangga.
Suami juga capai saat bekerja, kalau langsung disambut dengan dingin, mereka juga malas pulang
Lebih baik membicarakan pekerjaan rumah tangga dengan hangat, mungkin sambil ngeteh. Dengan begini, solusi terbaik bisa didapatkan alih-alih membuat suasana jadi tegang.
Sebenarnya para istri bisa membikin sang suami betah di rumah.
Biasanya, suami menjadi tidak nyaman saat ia mulai diberondong serangkaian tugas yang istri harap dapat dibagi bersama suami.
Untuk menjaga mood suami agar terus nyaman di rumah, istri diharapkan dapat memberikan waktu pada suami untuk merenggangkan otot dan melonggarkan pikirannya saat ia memasuki rumah.
Tanyakan pada suami, apakah ia memerlukan libur seperti yang istri rasakan. Bila jawabannya iya, maka suami istri sudah berada pada tujuan yang sama untuk bersenang-senang berdua.
Untuk rencana liburan ini, bicarakan pada suami tugas apa yang harus dilakukan masing-masing agar liburan terlaksana dengan sukses.
Perencanaan yang dilakukan berdua, tidak hanya akan membuat liburan menyenangkan tapi juga membuat ikatan suami istri menjadi lebih kuat tanpa adanya merasa didominasi oleh salah satu pasangan.
Membicarakan keperluan dan rencana anak ke depan memang baik, tapi bila dilakukan terus menerus setiap hari akan membuat suami penat.
Manfaatkan waktu saat anak-anak sudah tidur, atau saat anak bermain di akhir pekan untuk suami istri membicarakan hal-hal lain di luar urusan rumah tangga, seperti berita terhangat yang sedang dibicarakan atau hobi bersama.
Hubungan suami istri terus berkembang, kadang hal yang dulu membuat istri tertarik pada suami justru menjadi hal yang paling menyebalkan. Kebiasaan romantis yang setiap hari dilakukan seperti ungkaan “I love you” bisa menjadi hanya kebiasaan yang tidak berarti. Pada kondisi ini, suami dan istri harus mulai lagi berupaya merencanakan kencan romantis yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Berupaya agar suami nyaman di rumah memang perlu dilakukan.
Namun bila upaya tersebut sudah berlebihan dan membuat istri harus memakai topeng dan tidak menjadi dirinya sendiri untuk membuat suami betah di rumah, maka sudah saatnya suami istri introspeksi dan berbicara lebih dalam tentang permasalahan yang ada.
Peran orang ketiga seperti terapis perkawinan juga dapat membantu.
Bila istri sangat membutuhkan bantuan suami dalam mengatur rumah, katakan terus terang. Namun, lakukan dengan sopan dan tanpa emosi.
Mengungkap apa yang istri rasakan dan membaginya pada suami dengan cara yang baik akan membuat suami tidak hanya senang membantu, tapi juga merasa dipercaya oleh istri.
Bukan hanya keputusan satu pasangan untuk menentukan kapan dan bagaimana hubungan suami istri dapat dilakukan.
Kegiatan seks yang jarang pun bukan permasalahan, namun bisa menjadi gejala. Oleh karena itu suami istri harus mempunyai kebebasan yang sama untuk mengungkapkan hasratnya untuk dapat melewati masa lack of sex di pernikahan.
Bukan hal yang mudah bagi semua orang untuk memahami bagaimana cara orang lain menilai sesuatu. Lebih mudah bagi seseorang untuk membenarkan apa yang menurut kita benar.
Komunikasi yang baik antar suami istri akan mengurangi kesalahpahaman dan mengerti betul apa yang dirasakan pasangannya. Awalnya mungkin istri sulit untuk setuju pada pendapat suami, namun dengan perbicangan dari hati ke hati akan mempermudah istri untuk memahami cara pandang suami.