Juara tujuh kali kelas MotoGP Valentino Rossi menilai persaingan juara MotoGP musim ini sangat terbuka.
Rossi yang sudah menjalani tujuh belas musim balap MotoGP sudah membuktikan kompetisi tidak dapat diprediksi sejak MotoGP Qatar
Setelah berkutat dengan masalah elektronik dan ban pada masa pramusim, Rossi berhasil naik podium di Losail meskipun start dari posisi kedelapan.
Meskipun mampu mengawali musim ini dengan cukup baik The Doctor mengaku masih menemui hambatan pada balapan pertama.
“Pertama pada kualifikasi saya tidak senang dengan keseimbangan motor karena kami mencoba memodifikasi demi ban depan. Ya, kami dapat mengamankan ban depan tapi kami kehilangan kecepatan,” ujar Rossi dikutip dari Crash.
“Jadi di saat balapan saya katakan, ‘kami akan lakukan segalanya untuk melaju kencang’. Dan ternyata bannya bisa bertahan. Jika tidak, maka selamat tinggal,” sambung Rossi.
Pebalap yang musim lalu menempati peringkat kelima di klasemen akhir mengaku beberapa problem telah berhasil diselesaikan tim Yamaha.
“Kami telah melakukan langkah yang baik di saat pemanasan. Kami memperbaiki daya tarik motor di tikungan dan saya juga berpikir kami telah bekerja menyempurnakan bagian elektronik,” ucap pebalap yang terakhir menjadi juara pada sembilan tahun lalu.
Berdasarkan pengalaman panjangnya berlaga di MotoGP, Rossi memprediksi hasil balapan di seri kedua yang berlangsung di Argentina akan berbeda dengan apa yang telah terjadi di Qatar.
“Ya dari satu lintasan ke lintasan lain, perbedaan, keseimbangan, antara motor-motor sangat besar, begitu juga tahun ini. Jadi tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi di Argentina,” kata Rossi.
Menurutnya salah satu perbedaan yang membuat hasil masing-masing balapan akan berbeda adalah setelan ban yang digunakan para pebalap untuk menyesuaikan jenis mesin motor yang ditunggangi.
“Bagi saya pilihan antara ban lebih disesuaikan ke motor bukan pebalap. Dani Pedrosa dan Marc Marquez memilih ban keras di depan karena itulah yang terbaik untuk Honda. Semua pebalap Yamaha memilih ban medium karena itulah ban yang terbaik bagi motor kami,” jelas Rossi.
“Jadi itu semua tergantung dari pabrik bukan dari gaya membalap. Saya pernah mencoba ban keras di depan, tapi itu membuat saya lamban,” pungkasnya.
Sebelumnya, Valentino Rossi, i mengungkapkan tentang karir panjangnya di balapan MotoGP dan tak menduga bakal memiliki karier yang panjang di Grand Prix.
Pebalap veteran itu baru saja memperpanjang kontrak dua tahun bersama Movistar Yamaha yang akan membuatnya tampil di MotoGP hingga empat puluh satu tahun.
MotoGP musim ini merupakan musim kedua puluh tiga tahun Rossi di ajang balap motor Grand Prix.
Pebalap berjuluk The Doctor itu hingga kini sudah mengoleksi sembilan gelar juara dunia.
“Saya beruntung ada di tim yang fantastis dan membantu segalanya. Tidak ada seorang pun yang menduga pada dua puluh dua tahun lalu kalau karier saya bisa seperti ini,” ujar Rossi.
“CEO Aprilia Ivano Beggio percaya pada saya. Saat itu saya masih anak-anak dan sama sekali tidak memikirkan tentang karier panjang.”
“ Begitu juga ketika saya menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun lalu, saya pikir saat itu akan jadi perpanjangan kontrak terakhir saya,” ucap Rossi kepada Speedweek.
Rossi mengaku tak mau pensiun dari MotoGP dengan rasa penasaran sehingga nantinya memutuskan kembali ke lintasan balap. Rossi ingin ketika pensiun, maka ia tak lagi punya hasrat tersisa di dunia balap.
Demi bisa bersaing di dunia MotoGP dengan usianya yang hampir menginjak kepala empat, Rossi mengaku harus berlatih lebih keras.
“Tentu untuk kepastian perpanjangan kontrak dua tahun hal itu menuntut kondisi fisik. Saya harus berlatih lebih giat.”
“MotoGP lebih banyak menuntut saat ini. Level di MotoGP meningkat dengan luar biasa. Musim ini, mungkin akan jadi musim yang paling kompetitif dibandingkan sebelumnya. Setidaknya ada sepuluh pebalap di atas kertas yang bisa memenangkan sebuah seri,” tutur Rossi.
The Doctor berhasil mengakhiri seri perdana di MotoGP Qatar, pertengahan Maret lalu, dengan berdiri di podium ketiga.
Rossi tampil apik dan bisa bersaing di rombongan depan sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Andrea Dovizioso dan Marc Marquez yang finis di de