Cemas dan khawatir adalah hal yang wajar, terutama ketika bersiap untuk berhubungan intim yang pertama kalinya.
Namun rasa cemas berlebihan dapat mengacaukan kehangatan Anda berdua di atas ranjang, bahkan bisa mematikan gairah seksual Anda. Bagaimana bisa?
Seks seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan, menguatkan ikatan batin, dan menghilangkan stres.
Namun baik itu perasaan cemas biasa atau Anda memiliki masalah psikologis yang didiagnosis resmi seperti gangguan kecemasan, cemas berlebihan akan mendinginkan panasnya aktivitas di atas seprai.
“Semua jenis kecemasan bisa mengganggu kepuasan seksual Anda,” ujar Laurel Steinberg, PhD, seorang terapis seks dan profesor psikologi di Universitas Columbia.
Rasa cemas berlebihan dan ketakutan yang tidak masuk akal dapat membuat tubuh melepaskan hormon stres adrenalin dan kortisol dalam jumlah banyak.
Kombinasi keduanya dapat membuat Anda semakin merasa stres, panik, dan gelisah.
Cemas dan panik berlebihan juga dapat membuat Anda mengalami hiperventilasi yang dapat menyebabkan serangan panik di tengah sesi bercinta.
Semua dampak negatif ini saling bekerja sama untuk menghadang kerja hormon mood bahagia dan libido untuk merangsang gairah.
Bila tubuh Anda tidak mampu untuk rileks dan menikmati rangsangan seks dengan baik, maka hal ini dapat menyulitkan Anda untuk mencapai orgasme dan merasakan kepuasan seksual.
Pada akhirnya, dampak negatif cemas berlebihan ini akan menurunkan kepercayaan diri. Anda justru akan semakin memikirkan segala kekurangan fisik yang (mungkin) Anda miliki.
Terlebih pada wanita, mereka akan lebih memperhatikan setiap detail bentuk tubuh yang dimiliki.
Ambil contoh, mungkin Anda menjadi lebih was-was dengan bentuk payudara, bagaimana aroma tubuh pada saat itu, dan lain sebagainya.
Memiliki citra tubuh yang negatif, meski hanya sebatas dibayangkan saja, dapat menghambat kepuasan seksual selama berhubungan intim.
Akibatnya, hubungan seks hanya berjalan seperti kesibukan harian tanpa bermandikan rasa puas.
Jangankan untuk dekat secara emosional, rasa cemas dan takut berlebihan akan membuat Anda tidak ingin bermesraan dengan pasangan secara fisik.
Terlebih jika gangguan kecemasan yang Anda miliki berakar dari trauma kekerasan fisik atau seksual di masa lalu.
Akibatnya, tubuh tidak akan merespon segala rangsangan yang diberikan sehingga tidak ada gairah yang muncul. Bahkan, hal ini juga berdampak pada penolakan untuk melakukan foreplay atau pemanasan sehingga justru menimbulkan suasana tegang dalam hubungan.
Jujur pada pasangan dapat membuat hubungan seksual Anda berjalan mulus. Hal ini juga membuat Anda berdua saling memahami apa kemauan masing-masing dalam berhubungan intim.
Namun sebaliknya, Anda yang diliputi rasa cemas akan membuat seolah-olah merasa sedang dalam bahaya sehingga menjadi lebih tertutup pada pasangan.
Kondisi ini dipengaruhi oleh hormon adrenalin yang mengalir di dalam tubuh saat cemas.
Akibatnya, Anda akan sulit untuk berbagi fantasi seks yang diinginkan sehingga menjadi kehilangan gairah seksual.
Respon seksual wanita yang sangat dipengaruhi oleh tingkat kecemasan adalah kesulitan mencapai orgasme.
Sebab, gejala-gejala kecemasan seperti ketegangan otot dan napas yang tersengal-sengal dapat memperpanjang waktu Anda untuk mencapai orgasme.
Rasa cemas yang berlebihan juga dapat menghalangi efek pelumasan pada organ intim dan membuat tubuh menjadi menegang, bahkan memicu vaginismus.
Vaginismus merupakan disfungsi seksual yang membuat otot-otot dasar panggul dan vagina menjadi tegang dan kontraksi sehingga menyulitkan proses penetrasi.
Akibatnya, hubungan seks hanya akan menyisakan rasa sakit dan trauma pada wanita.
Sebagian besar kecemasan sebenarnya dapat diatasi dengan mudah.
Akan tetapi, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengenali apa penyebab dan sejauh mana emosi tersebut dapat memengaruhi kehidupan seksual Anda dan pasangan.
Setelah itu, cobalah bangun suasana hati Anda agar tetap bahagia dan energik, contohnya dengan berjalan-jalan ke taman, berdansa, atau berolahraga.
Sebuah studi yang dilansir dari laman Cosmopolitan menunjukkan bahwa olahraga dapat meringankan efek samping antidepresan pada wanita, bahkan berpotensi mengembalikan hasrat seksual.
Jika rasa cemas Anda dipicu oleh gejala gangguan kecemasan, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk menjalani pengobatan yang tepat, misalnya dengan psikoterapi CBT, obat medis, maupun kombinasi keduanya.
Terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan tidak hanya meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi stres, tetapi juga membuat Anda dan pasangan menjadi lebih dekat.
Segala aktivitas seksual akan jauh lebih memuaskan bila Anda berdua dalam kondisi bahagia dan suasana hati yang membaik dari sebelumnya.