Sebuah pertanyaan bagi penggemar kopi dan lama menggelantung antara pro dan kontra adalah, apakah kopi bisa membikin peminumnya kecanduan?
Ya, pertanyaan ini terus menjadi perdebatan sepanjang eksistensi minuman u-enak itu hadir.
Untuk Anda tahu, sebetulnya bukan kopi yang membuat seseorang ingin minum kopi lagi dan lagi. Akan tetapi yang menyebabkan hal itu bisa terjadi adalah kandungan dalam kopi, yaitu kafein.
Kafein merupakan stimulan sistem saraf pusat, di mana mungkin bisa membuat seseorang menjadi kecanduan kopi.
Namun, jangan khawatir, karena kafein yang masuk dalam tubuh dalam jumlah biasa tidak akan menyebabkan kecanduan atau ketergantungan.
Selain itu, kecanduan terhadap kafein juga tidak akan mengancam fisik, sosial, atau ekonomi.
Beberapa penelitian tentang kafein pun memunculkan pro dan kontra terhadap sifat adiktif dari kopi. Beberapa penelitian memasukkan kafein ke dalam golongan yang adiktif.
Seperti penelitian yang diterbitkan dalam Journal for Nurse Practitioners delapan tahun lalu yang menjelaskan bahwa kafein memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi senyawa adiktif, seperti ketergantungan, toleransi, dan penarikan.
Namun, ada juga penelitian yang tidak setuju bahwa kafein atau kopi adiktif.
Seperti penelitian dalam American Journal of Drug and Alcohol Abuse tahun 2006 yang menyangkal bahwa kafein adiktif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa jarang ada dorongan kuat yang membuat seseorang sangat ingin “menggunakan” kafein, tidak seperti kokain, amfetamin, dan stimulan lainnya.
Maka jawabannya adalah, kecanduan yang terjadi karena kopi mungkin tidak akan parah, tapi mungkin membuat seseorang tidak nyaman.
Tidak minum kopi akan membuat seseorang merasa tidak biasa seperti jika minum kopi di hari itu.
Sementara itu banyak pendapat pula yang mengatakan kopi itu membahagiakan.
Ingat bagaimana rasanya dulu saat kamu pertama kali menyesap kopi hitam?
Kamu mungkin saat itu mengatakan “kapok”. Nggak hanya terlalu pahit, tapi juga terlalu pahit, atau malah… terlalu panas?
Nggak hanya itu, setelahnya pun mungkin kamu jadi susah tidur.
Tapi kemudian kamu ketagihan, karena setiap cangkir kopi yang kamu hirup memberikan janji bahwa harimu akan menjadi lebih baik, dan tanpa sadar… kamu jadi merasa lebih bahagia. Nggak heran akhirnya kita menjadi pencinta kopi. Kita ketagihan kopi.
Tapi apa sih sebenarnya yang ada dalam secangkir kopi yang bisa membuat kita merasa bahagia?
Tentunya bukan rasa panas, pahit, atau manisnya – tapi kopi mengandung zat yang disebut “dopamin” dan zat inilah yang menyebabkan efek euforia, perasaan yang menyenangkan yang selalu kita rasakan setiap hari, saat kita menikmati secangkir kopi.
Ini rahasia umum yang boleh kamu bocorkan kepada siapa pun. Dopamin yang terkandung di dalam kopi itu juga terkandung di dalam kokain, amfetamin, dan ekstasi.
Bedanya, kopi itu legal, dan yang lain tidak. Jadi, untuk apa menjadi pengguna narkoba kalau kamu masih bisa menyesap kopi kapan pun kamu mau?
Nggak dapat dipungkiri, manusia itu butuh rangsangan, butuh rasa ketagihan.
Orang yang terbiasa minum kopi setiap hari rasanya pasti “ingin mati” kalau nggak mendapatkan kopi barang sehari.
Karena kopi itu perangsang yang membuat kita menjadi lebih semangat untuk bekerja, dan untuk menjadi lebih bahagia.
Kopi membuat kita merasa lebih baik karena kopi dapat menyentuh setiap sistem dalam otak kita.
Banyak yang mengatakan bahwa perasaan mereka segera membaik setelah minum kopi, dan anehnya hal ini nggak mereka rasakan setelah minum segelas soda, misalnya – padahal keduanya sama-sama mengandung kafein.
Sekelompok periset dari Jerman menemukan bahwa para relawan yang ikut dalam uji coba mereka dengan meminum dua hingga tiga cangkir kopi sehari lebih banyak mengatakan kata-kata yang positif ketimbang dengan mereka yang tidak.
Lars Kuchinke, seorang psikolog dari Ruhr University di Jerman juga mengadakan riset serupa.
Sejumlah enam puluh enam orang relawan diberikan dua ratus miligram kafein tiga puluh menit sebelum mereka menjalankan sebuah tes.
Sementara yang lainnya diberikan pil yang mengandung laktosa.
Hasilnya, yang meminum kafein lebih dapat mengenali kata-kata positif. Profesor Kuchinke berkesimpulan hal ini terjadi karena kafein merangsang sebagian besar otak manusia yang terhubung dengan hal-hal positif – yaitu dengan cara menaikkan aktivitas dopamin yang berhubungan dengan perasaan berharga, kreaitivitas, dan juga rasa ketagihan.
Jadi para pencinta kopi: Selamat! Karena kita termasuk dalam golongan orang-orang yang paling berbahagia dan paling positif di muka bumi!