Valentino Rossi tak menyembunyikan kekecewaannya terhadap tim Yamaha yang membuatnya harus finis di posisi enam MotoGP Austria setelah menempatai posisi star keempat belas Minggu malam, 12 Agustus.
Seperti ditulis oleh “crash,” Rossi mengindikasikan tak membutuhkan sekadar permintaan maaf Movistar Yamaha atas kendala teknis yang dialaminya selama ini.
Sebelumnya, pihak Yamaha meminta maaf kepada dua pebalapnya yakni Rossi dan Maverick Vinales.
Permintaan maaf disampaikan langsung oleh Pemimpin Proyek YZR-M1, Kouji Tsuya.
“Kami mengalami kesulitan dan harus menyampaikan maaf kepada para pebalap,” ujar Tsuya seperti dikutip dari Crash.
Performa buruk motor Yamaha menjadi sorotan sehingga membuat tim tersebut sulit bersaing di posisi terdepan.
Pada kualifikasi itu, dua pebalap Yamaha meraih hasil buruk. Rossi start di posisi ke-empat belas, sedangkan Maverick Vinales berada di grid kesebelas.
Meski start di posisi keempat belas, Rossi tetap tampil luar biasa pada balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu. The Doctor mampu melejit ke posisi keenam.
Sebaliknya, rekan setim Rossi justru mengalami kemunduran pada balapan tersebut. Vinales melorot ke posisi dua belas setelah start di peringkat sebelas.
Rossi kemudian menanggapi permintaan yang disampaikan Yamaha. The Doctor mengisyaratkan tak butuh permintaan pihak Yamaha terkait performa buruk motornya.
“Saya bukan pihak yang memutuskan. Bagi saya yang terpenting adalah mereka mampu memperbaiki motor! Ini satu-satunya yang paling penting,” tegas Rossi usai balapan, menjawab pertanyaan soal respons pebalap itu soal permintaan Yamaha.
Saat ditanya terkait keyakinannya dengan upaya General Manager Yamaha Kouichi Tsuji untuk memperbaiki keadaan, Rossi kemudian tertawa.
“Saya tidak bisa menjawabnya. Saya bekerja untuk Yamaha dan tugas saya memberikan hasil maksimal dan indikasi untuk lebih baik.”
“Di luar itu, sayangnya bukan tugas saya. Mereka yang harus mencobanya,” ucap The Doctor merespons pertanyaan tersebut.
Meski gagal meraih podium, Rossi masih berada di posisi kedua klasemen sementara MotoGP di bawah Marc Marquez. Posisi ketiga ditempati Jorge Lorenzo yang menang di MotoGP Austria.
Keterpurukan Rossi di MotoGP Austria mengingatkan banyak orang tentang balapan musim empat belas tahun silam.
Rossi meraih start terburuknya sejak MotoGP Australia dua tahun lalu setelah hanya berada di posisi keempat belas pada babak kualifikasi MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Sabtu
Pihak Yamaha di hadapan awak media kemudian minta maaf kepada Rossi dan Vinales usai terpuruk sepanjang latihan bebas hingga babak kualifikasi MotoGP Austria.
Pasalnya, untuk kali pertama sejak musim sepuluh musim laludua pebalap pabrikan Yamaha gagal start dari posisi sepuluh besar usai menjalani babak kualifikasi di trek kering.
Rossi mengklaim masalah akselerasi dan perangkat elektronik membuat Yamaha tidak mampu bersaing dengan Honda dan Ducati musim ini hingga terpuruk jelang MotoGP Austria.
Tapi, The Doctor tetap yakin Yamaha bisa mengatasi masalah yang ada.
“Ketika saya kali pertama datang ke tim ini, dulu kala pada 2004, Yamaha ketika itu jauh lebih buruk daripada saat ini. Tapi, dalam satu tahun mereka bereaksi dengan kuat,” ujar Rossi dikutip dari Crash.
“Ketika itu Yamaha membangun organisasi berbeda, menaruh uang lebih banyak, orang lebih banyak, dan dalam satu tahun kami mampu membuat M1 2005, M1 terbaik yang pernah saya tunggangi. Jadi, kami harus mencoba usaha yang sama,” sambung Rossi.
Saking buruknya sepeda motor M1, Rossi bahkan tidak mampu melewati Q1 di babak kualifikasi MotoGP Austria. Pebalap gaek itu menganggap tidak ada perbaikan dalam masalah akselerasi di sepeda motor M1.
“Bagi saya situasi sangat sama sejak Agustus-September tahun lalu. Saya selalu merasakan hal yang sama. Di sejumlah trek kami benar-benar menderita. Enam hari lalu saya start dari barisan depan, sekarang di barisan kelima,” ucap Rossi.
Start dari posisi keempat belas membuat Rossi semakin sulit memangkas jarak dengan Marc Marquez di klasemen sementara MotoGP
Rossi saat inimakin tertinggal poin dari Marquez di puncak klasemen.