Dampak buruk masturbasi?
No!
Itu hanya mitos.
Dan, tak ada yang aneh dengan masturbasi. Manusiawi saja, masturbasi dilakukan oleh banyak orang.
Masturbasi adalah sesuatu yang alami dan menjadi cara teraman untuk mengeksplorasi tubuh, perasaan nikmat, dan meningkatkan tensi seksual seseorang.
Beberapa orang beranggapan bahwa masturbasi menimbulkan efek buruk. Mulai dari disfungsi ereksi, ejakulasi dini, mudah mengantuk, hingga rambut rontok.
Namun, itu semua cuma mitos. Tak ada dampak buruk pasti yang ditimbulkan masturbasi.
Melansir Healthline, kendati tak terlalu berdampak buruk, tapi ada beberapa efek samping yang bisa ditimbulkakan masturbasi.
Sekalipun ada, dampak negatif masturbasi itu ada pada adiksi. Beberapa orang menjadikan masturbasi sebagai candu.
Mereka bisa saja menghabiskan waktu yang lama, atau bahkan melupakan kegiatan sehari-harinya, hanya demi masturbasi.
Adiksi pada masturbasi bisa mengganggu kegiatan sehari-hari Anda, di mana produktivitas harian dipastikan menurun.
Jika masturbasi telah mengganggu kegiatan sehari-hari, Anda tentu perlu menghentikannya.
Jika Anda khawatir akan kondisi adiksi masturbasi yang dialami, Anda bisa sesegera mungkin menghubungi ahli medis untuk berkonsultasi.
Bagi wanita dengan disfungsi seksual, masturbasi mampu meningkatkan gairah.
Faktanya, penelitian pada tahun 2009 menemukan bahwa vibrator yang digunakan kaum wanita dan pria terkait dengan peningkatan gairah.
Wanita dilaporkan mengalami peningkatan lubrikan dan pria dilaporkan bisa ereksi dengan baik.
Masturbasi juga bisa memengaruhi sensitivitas seseorang selama hubungan seksual.
Penelitian menunjukan bahwa terlalu ketat memegang penis selama masturbasi dapat menurunkan sensasi.
Pakar seksual merekomendasikan untuk mengganti teknik masturbasi demi mengembalikan tingkat sensitivitas saat berhubungan seks.
Masturbasi bermanfaat pada kesehatan fisik dan mental.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa masturbasi mampu meredakan stres, membuat tidur lebih baik, meningkatkan mood, relaksasi, dan mendapatkan kualitas seksual yang lebih baik.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ejakulasi bisa menurunkan risiko kanker prostat.
Sebuah penelitian pada dua tahun lalu menemukan bahwa risiko kanker prostat menurun dua puluh persen pada pria yang mengalami ejakulasi setidaknya dua puluh satu1 kali dalam satu bulan.
Saat masa kehamilan, hormon seorang wanita akan berubah. Beberapa wanita hamil merasa ada peningkatan gairah seksual.
Masturbasi adalah cara paling aman untuk mengeluarkan tensi seksual saat kehamilan.
Kenikmatan semacam ini juga dapat membantu meringankan gejala kehamilan seperti nyeri pungguhng bawah.
Perlu dicatat, Anda pasti bakal merasakan kram ringan yang tak teratur, kontraksi, selama dan setelah orgasme.
Namun, perasaan-perasaan itu akan menghilang perlahan.
Jika perasaan-perasaan itu tidak menghilang, ada baiknya jika Anda memeriksakan diri ke dokter.
Masturbasi juga bisa jadi tidak aman untuk wanita dengan risiko tinggi kehamilan. Ini disebabkan oleh orgasme yang mampu meningkatkan tenaga