Arab Saudi tidak akan mengubah kebijakannya memotong kuota haji untuk semua negara, sebesar dua puluh persen, termasuk Indonesia. Sikap keras Saudi itu didasarkan atas jaminan keselamatan jamaah selama mengerjakan ibadah di Masjidil Haram.
Penegasan tidak akan mengompromikan perubahan pemotongan kuota itu, seperti dikatakan Pemerintah Saudi, yang disiarkan oleh Televisi Aljazera, merupakan konsekwensi dari kondisi yang riil dari perluasan Masjidil Haram. “Tidak ada jaminan keselamatan dengan menoleir kuota yang sudah ditetapkan.
Pengurangan kuota masing-masing Negara itu, seperti dikutip dari Aljazera, sudah diteliti dengan cermat untuk kemudian dieavluasi berkali-kali. Penghitungan sudah sangat akurat dengan melibatkan beberapa konsultan ternama di dunia untuk perbandingan. Angka dua puluh persen sudah final.
Walau pun masih ada upaya pendekatan dari banyak Negara untuk membujuk Saudi menambah kuota bagi jamaahnya, namun pemerintah Riyadh tidak akan mau diajak kompromi. Indonesia sendiri sedang mengupayakan tambahan kuota dari pengurangan dua puluh persen ini dengan surat Presiden SBY.
Tapi sebuah sumber di Kemenag, upaya itu sulit. Untuk itulah Kemenag menghitung ulang kembali dan menetapkan jumlah jamaah haji Indonesia tahun iniu berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI, No 121 Tahun 2013 tentang penetapan kuota haji tahun 1434 H.
“Dengan ada kebijakan pengurangan kuota jemaah haji indonesia tahun 1434 H/ 2013 M oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi sebesar 20% dari 211.000 jemaah menjadi 168.800 jemaah,” ujar Dirjen..
Anggito mengingatkan kuota ini sifatnya sementara. Pemerintah masih menunggu respons kerajaan Arab Saudi terkait permintaan Kemenag supaya kuota haji Indonesia tidak dikurangi demikian besa
“Ini kuota sementara, sampai nanti ada jawaban terhadap kebijakan kerajaan Arab saudi kuota haji Tetapi akan berubah jika ada respon dari pihak sana,” tuturnya.
Menurutnya dalam Peraturan Menteri Agama No 62 Tahun 2013 telah diatur beberapa kriteria bagi jamaah yang telah melunasi Biaya Penyelengara Ibadah Haji (BPIH) “Ada sekitar 3 kriteria yang diatur dalam permen tersebut. Hal dikarenakan sedang direnovasi masjidil Haram dan keselamatan jemaah,” tandasnya.
Calon jamaah haji lansia terancam menjadi ‘korban’ pengurangan kuota haji 20 persen. Alasannya demi keamanan dan keselamatan sang calhaj lansia. “Belum berani sampaikan siapa yang berangkat dan tidak berangkat,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Anggito Abimanyu.
Anggito mengatakan calhaj yang menggunakan alat bantu seperti kursi roda dan tongkat juga akan ditunda keberangkatannya. “Yang ditunda lansia alasan keamanan dan kesehatan mereka. Dua tiga hari ini keluar peraturan kemenag. Tidak ada kongkalikong, tidak ada jamaah yang tiba-tiba masuk,” ujar Anggito yang mengenakan baju koko warna putih ini.
Menurut dia, kriteria pengurangan kuota calhaj lansia tersebut nomor urut di tingkat provinsi. “Petugas kloter dipotong, tenaga musiman terkena potongan juga,” kata Anggito.
Anggito menjelaskan rencana pemotongan kloter lansia tersebut lantaran kondisi masjidil haram tidak nyaman dan tawaf hanya menumpuk di lantai satu.
“Jamaah yang menggunakan alat bantu seperti kursi roda, tongkat akan sulit jalan,” kata dia.”Ini sangat dilematis korbankan lansia semata ini untuk melindungi jamaah,” lanjut dia.
Anggito menambahkan jamaah yang nantinya terpotong akan berangkat pada tahun 2014 dan tidak ada biaya tambahan meski nantinya biaya haji naik.
