Liverpool gagal memang
Dan Juergen Klopp menyebut alasan salju
Ya hasil imbang Liverpool melawan Leicester City pada laga Liga Primer Inggris di Stadion Anfield, berakhir tanpa kemenangan.
Sadio Mane memberikan gol pembuka untuk Liverpool. Sayangnya The Reds tidak bisa memaksimalkan peluang untuk meraih kemenangan di Anfield sendiri.
Klopp menilai salju yang berada di lapangan membuat permainan umpan-umpan mereka jadi terhambat.
“Kalian melihat bolanya tidak berputar kan? Hal tersebut memberikan perasaan tidak nyaman saat kalian memegang bola sebanyak 70 sampai 80 persen.”
“Satu-satunya masalah jika itu bertahan di dalam lapangan, dan hal itu memang terjadi,” ucap Klopp seperti dikutip dari ESPN.
Sebelumnya, petugas yang bertanggung jawab di Stadion Anfield sudah membersihkan salju di sana. Liverpool tampil lebih menyerang di babak kedua tapi tidak bisa memberikan hasil lebih baik.
Klopp juga mengomentari soal Naby Keita dilanggar oleh Ricardo Pereira di kotak penalti. Klopp mempertanyakan alasan wasit Martin Atkinson tidak memberikan penalti pada saat itu.
“Saya tidak tahu apa yang dia Atkinson pikirkan pada saat itu. Dia berada di posisi yang sempurna untuk melihatnya.”
“Biasanya saya harus menjelaskan penalti yang seharusnya menjadi tendangan penalti, dan kalian bertanya apakah itu pelanggaran yang lemah. Penalti adalah penalti. Apakah aku merasa kecewa atas hasil tersebut? ya aku kecewa terhadap hal tersebut yang seharusnya menjadi kemenangan,” kata Klopp.
Walaupun dengan hasil imbang tersebut, Liverpool masih berbeda lima poin dengan Manchester City di posisi kedua. Pada laga berikutnya, The Reds bakal bertandang ke markas West Ham United, sedangkan City akan melawan Arsenal di Stadion Etihad
Sebelumnya Klopp juga memebela Mohammed Salah Ia mengatakan Salah bukan tukang diving.
“Tidak,” tegas manajer Liverpool Juergen Klopp
Ia membela Mohamed Salah yang belakangan kerap dijuluki sebagai pemain yang gemar diving demi mendapatkan penalti dari wasit.
Salah dalam beberapa laga terakhir dianggap sebagai pemain yang mulai gemar mencari penalti. Dalam tiga laga lawan Brighton & Hove Albion, Arsenal, dan Newcastle United, Salah beberapa kali terjatuh. Dari momen-momen tersebut, ada yang berujung penalti namun ada pula yang diabaikan wasit.
Klopp menyatakan Salah tidak tepat disebut sebagai ‘tukang diving’ atas sejumlah aksinya di beberapa laga terakhir tersebut.
“Semua penalti yang terjadi karena Salah adalah penalti namun publik seolah melihat separuh dari itu sebagai diving,” ujar Klopp seperti dikutip dari SkySports.
“Ada sejumlah situasi lainnya, yang lebih jelas [sebagai diving], namun kami tidak membicarakannya. Kami tidak membicarakannya karena itu tidak melibatkan Manchester City, Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Chelsea.”
“Tim-tim lainnya bisa melakukan itu dari waktu ke waktu dan tidak ada satupun yang benar-benar mendiskusikan itu,” ujar Klopp.
Jelang duel lawan Leicester City, Klopp bahkan mengungkit aksi Jamie Vardy yang juga dianggap melakukan diving.
“Apakah ada orang yang berdiskusi ketika Jamie Vardy, saya lupa siapa lawan yang dihadapi, semua orang melihat, kalian ingat situasi itu?”
“Itu lebih jelas, dia melompat. Apakah Jamie jadi seorang yang buruk karena itu? Saya tak mengatakan dia saat ini sebagai seorang ahli diving,” tutur pelatih asal Jerman.
Klopp yakin pemain-pemain Liverpool tidak akan sengaja terjatuh hanya untuk mencari penalti.
“Seorang pemain mendapatkan penjagaan di belakang, kemudian merasakan sesuatu, apakah mereka harus terjatuh? Tentu tidak. Saya tak perlu mengatakan hal yang sudah jelas kepada para pemain. Jangan terjatuh di situasi seperti itu.
Selain itu legenda Liverpool, Ian Rush juga meyakini Mohamed Salah bukanlah pemain yang doyan diving alias menjatuhkan diri untuk mencari pelanggaran yang menguntungkan.
Dia percaya Salah adalah profesional yang menjunjung tinggi kejujuran.
Salah memang mulai dinilai sebagai pelaku diving dalam beberapa pekan terakhir, tepatnya saat Liverpool melawan Arsenal dan Crystal Palace di Premier League.
Pada dua pertandingan itu, Salah berhasil mendapatkan hadiah penalti karena dijatuhkan bek lawan di kotak terlarang. Namun, proses jatuh Salah dinilai berlebihan dan seharusnya dia bisa bertahan.
Berbagai pihak sudah membela Salah, seperti Jurgen Klopp, dan beberapa pemain Liverpool. Kini, giliran Ian Rush yang berkomentar.
Tak Ragu, Ian Rush bersikeras Salah bukanlah jenis pemain yang mau melakukan cara-cara kotor seperti itu. Rush menilai Salah sering terjatuh karena banyak bek lawan yang frustrasi menghadapinya.
“Mo Salah bukanlah tukang diving! Dia adalah profesional yang jujur, dia tidak dengan sengaja menjatuhkan dirinya ke lapangan,” tegas Rush di Liverpool Echo.
“Faktanya, dia sering mendapat perlakuan kasar dari para bek. Dia terlalu cepat bagi sebagian besar mereka, dan mereka panik lalu melanggarnya.”
Lebih lanjut, Rush merasa kritik tersebut sangatlah tidak adil bagi pemain seperti Salah. Dia meminta kritikus lebih memperhatikan dedikasi dan kualitas permainan Salah pada pertandingan-pertandingan berbeda.
“Saya pikir dia menerima kritik yang sangat tidak adil. Lihat saja apa yang terjadi di laga melawan Bournemouth, dia dilanggar keras, tapi tetap bertahan karena dia sangat fokus untuk terus melaju dan mencetak gol.”
“Mo tampil luar biasa musim lalu. Bagi saya, dia adalah pemain terbaik di dunia,” tutur Rush.