Valentino Rossi menyiratkan kekhawatiran menghadapi balapan MotoGP Jerez, [ada Minggu depan.
Alasannya, dua balapan terakhir di sirkuit tersebut berujung kurang menyenangkan bagi The Doctor.
Pada MotoGP Jerez dua tahun lalu, Rossi hanya finis di posisi sepuluh.
Pembalap Italia tersebut bahkan menyebut hasil tersebut sebagai bencana.
Adapun pada musim lalu, Rossi menunai hasil lebih baik, tapi tetap tak memuaskannya. Juara dunia sembilan kali tersebut menyudahi balapan di posisi kelima.
“Saya menyukai treknya. Tapi, sepertinya itu bukan sirkuit yang mudah bagi kami,” kata Rossi, tentang peluangnya pada balapan MotoGP Jerez.
Meskipun tercecer pada dua balapan terakhir di sana, catatan Rossi di Jerez sebenarnya cukup gemilang. Rossi tercatat mengoleksi sembilan kemenangan di MotoGP Jerez, tujuh di antaranya pada kelas premier.
“Sangat penting untuk memahami kami bisa kuat di sana. Itu bakal sangat positif. Mungkin akan lebih baik (hasilnya) dengan aspal baru di sana,” imbuh Valentino Rossi.
Modal Valentino Rossi menghadapi pada seri pembuka rangkaian balapan Eropa tersebut cukup meyakinkan. Dalam tiga balapan pertama musim ini The Doctor dua kali menjadi runner-up, yaitu di Argentina dan Qatar.
Namun, Rossi enggan berpuas diri terlalu awal. Menurutnya, tantangan di depan benar-benar sulit diprediksi.
“Terlalu mudah mengatakannya. Memang ada beberapa hal positif. Tahun lalu saya hanya sekali menjadi runner up, tapi sekarang sudah dua kali. Tapi, semuanya tergantung apa yang terjadi pada sisa musim ini,” kata Rossi.
Rossi terus mencari gelar kesepuluh nya di kejuaraan dunia balap motor MotoGP hingga sekarang.
Rossi belum juga mendapatkan gelar kesepuluhnya di MotoGP. Mungkinkah itu terjadi tahun ini, saat dia sudah genap berusia empat puluh tahun?
Rossi punya peluang untuk melakukan itu dalam lima tahun terakhir. Namun, dia selalu dihadapkan dengan masalah utamanya dengan ban Michelin yang sepertinya belum memberikan dia keuntungan.
Meski begitu, masalah ban bukan satu-satunya kendala yang dihadapi Rossi dalam mengejar gelar juara di MotoGP. Kendala mesin, ECU dan akselerasi juga kerap menjadi momok yang ditakutkan Rossi.
Faktor apa saja yang bisa membantu Valentino Rossi menjadi juara MotoGP?
Valentino Rossi kerap mengungkapkan masalah-masalah yang dihadapi Yamaha. Rossi selalu peduli dengan detail sehingga kru di paddock tahu apa yang harus dilakukan dengan motor Yamah YZR-M1 lansiran terbaru.
Masukkan Rossi biasanya benar. Saat dia mengeluhkan masalah perangkat elektronik ECU yang belum sebanding dengan rival, Rossi mengungkapkan fakta yang sebenarnya. Tengok hasil yang diperoleh Yamaha bersama Rossi saat masukannya didengarkan.
Kini, Rossi meminta Yamaha untuk menggunakan winglet seperti Ducati di motor. Masukkan ini penting karena bisa mendinginkan ban belakang sehingga membuat ban bisa mencengkeram di aspal lebih lama. Ini tentu membantu Rossi saat menjaga akselerasi.
Kalau kru melakukan apa yang diminta Rossi, niscaya kesuksesan bakal ada di depan mata.
Valentino Rossi dan Yamaha kini harus bisa menjaga jarak dengan Ducati. Dalam dua seri terakhir, Rossi selalu ungguli Ducati.
Pada MotoGP Argentina, Rossi sukses kalahkan Andrea Dovizioso dalam perebutan posisi kedua. Lalu di MotoGP Austin, Rossi tinggalkan Dovizioso lebih jauh. Pembalap Ducati asal Italia itu malah gagal podium meski berhasil rebut posisi keempat.
Rossi harus mempertahankan tren ini. Soalnya selain Honda, Ducati paling berpeluang untuk merebut gelar juara dunia.
Selain Ducati, Rossi juga harus waspadai Suzuki. Kebangkitan Alex Rins yang memenangi MotoGP Austin jadi bukti Suzuki harus diwaspadai.
Ini salah satu faktor utama yang bisa membantu Valentino Rossi juara. Ingat MotoGP empat tahun lalu Saat itu, Marquez untuk pertama kalinya gagal mempertahankan gelar juara dunia MotoGP.
Apa penyebabnya? jatuh. Ya, Marquez terlalu banyak terjatuh dan membuang poin . Tak hanya saat balapan, saat latihan bebas dan kualifikasi juga Marquez sering terjatuh.
Namun Rossi gagal memanfaatkan momen ini dengan maksimal. Dia harus kalah tipis dari Jorge Lorenzo dalam perebutan juara MotoGP 2015, sesuatu yang membuat Rossi sakit hati hingga waktu yang lama.
Ini cara ampuh untuk kalahkan Baby Allien. Selama Marquez alami kesialan yang lebih banyak, Rossi bisa ambil kesempatan sebesar-besarnya.