close
Nuganomics

Pekan Ini Harga Emas Diprediksi Akan Loyo

Analis memberi peringatan bahwa harga emas akan melemah pada pekan ini. Para investor pun diminta tidak meninggikan ekspektasi mereka.

Pada pekan lalu, emas berhasil menembus harga psikologisnya. Kenaikan itulah yang mendorong investor untuk ambil untung.

“Tidak mengejutkan jika kita melihat beberapa investor yang mengambil untung,” ujar Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank seperti dikutip Kitco.

Harga emas sempat naik karena muncul sinyal Bank Sentral Amerika Serikat akan menurunkan suku bunga. Gubernur The Fed Jeremy Powell juga menyuarakan kecemasannya terhadap melambatnya pertumbuhan global yang bisa berdampak besar ke AS.

Salah satu negara yang kena dampak pelambatan ekonomi adalah Singapura. Ekonomi Singapura hanya  tiga koma empat persen atau tumbuh nol koma satu persen di kuartal  kedua, padahal ekspektasi pertumbuhan adalah satu koma satu persen.

Ahli strategi komoditas TD Securities, Daniel Ghali, juga menyebut ekonomi AS yang relatif sehat bisa terimbas oleh pelambatan ekonomi. Ia pun optimistis harga emas akan awet.

“Kami merasa nyaman bahwa harga bertahan di atas USD 1.400 per ounce sebagaimana pasar menunggu update terbari dari the Fed usai pertemuan bulan Juli,” ujar Ghali.

Harga emas kembali naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Hal ini setelah Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powel memberi ekspektasi penurunan suku bunga yang mengutip risiko terhadap ekonomi AS sehingga membuat nilai tukar dolar AS melemah.

Mengutip CNBC, Kamis, 11 Juli 2019, Powell mengatakan kekhawatiran tentang kebijakan perdagangan dan ekonomi global yang lemah terus membebani prospek ekonomi AS dan The Fed berniat untuk mempertahankan ekspansi selama satu dekade.

Harga emas di pasar spot naik satu koma satu persen  per ounce. Harga telah turun di awal sesi. Emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus naik

“Powell telah melakukan cukup banyak untuk meyakinkan para pedagang bahwa dia tidak menutup pintu tetapi membiarkannya terbuka berkaitan dengan penurunan suku bunga yang merujuk pada ekonomi yang lebih lemah, merujuk pertumbuhan bisnis dan stagnasi pertumbuhan ekonomi,” ungkap Analis Pasar Senior OANDA Craig Erlam.

“Ini sangat dovish seperti yang bisa kita harapkan dan pasar emas telah melompat langsung ke sana. Dolar telah turun dan harga emas secara bersamaan telah rebound lebih tinggi. ” lanjut dia.

Meskipun ekspektasi untuk penurunan suku bungalima puluh basis poin pada pertemuan The Fed akhir bulan ini telah menguap setelah kenaikan pekerjaan yang diprediksi dilaporkan minggu lalu, investor masih mengharapkan penurunan dua puluh lima basis poin karena inflasi yang lemah dan kekhawatiran tentang pertumbuhan bisnis dampak dari perang dagang AS-China.

Komentar Powell juga mendorong indeks dolar turun sebanyak nol koma tiga persen terhadap sekeranjang mata uang lainnya, setelah naik ke level tertinggi tiga minggu di sesi sebelumnya.

“Kami masih berpikir ada risiko naik dan penurunan adalah kesempatan untuk membeli emas,” kata Suki Cooper, Analis Logam Mulia di Standard Chartered Bank.

“Faktor-faktor makro masih mendukung (emas) tetapi tantangan jangka pendek kemungkinan berasal dari pasar fisik yang lebih lemah dan setiap serangan sementara kekuatan dolar atau kenaikan dalam imbal hasil,” jelas dia

Sementara itu, hari ini, harga emas PT Aneka Tambang Tbk dibanderol Rp 706 ribu per gram

Sementara untuk harga buyback emas Antam, pada awal pekan ini juga tak bergeming Rp 706 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 706 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai nol koma lima gram hingga 1.000 gram. Hingga m,enjelang siang WIB sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia.