Keith Thurman sempat menganggap era Manny Pacquiao sudah habis di usianya yang sudah memasuki empat puluh tahun. Sebelum bertemu di atas ring, Thurman bahkan sesumbar dan mengolok-olok senator Filipina itu dengan sebutan T-Rex-hewan purba yang telah punah.
Namun Thurman termakan omongannya. Pukulan Pacquiao belum berubah. Meski sepuluh tahun lebih tua, Pacquiao justru mampu menjatuhkan Thurman di ronde pertama pertarungan yang berlangsung di MGM Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Minggu
Thurman memang berhasil bangkit. Namun saat memasuki ronde kesepuluh, Pacquiao kembali menghajar rusuknya hingga kesakitan. Thurman bertahan hingga ronde kedua belas
atu hakim memenangkannya dengan skor menang. Namun tidak dengan dua hakim lainnya yang memilih memberi kemenangan bagi Pacquiao
Thurman pun harus merelakan sabut juara kelas welter WBA miliknya berpindah tangan.
“Malam ini malam tinju yang hebat. Ronde pembuka tidak seperti yang saya harapkan. Pacquiao mendapat momentum dengan pukulan KO dini. Jelas sekali dia mendapatkan saya di ronde pertama,” kata Thurman usai pertarungan dilansir Fightnews.
“Saya kalah malam ini dan itulah tinju. Saya tidak akan kemana-mana. Saya akan segera kembali,” katanya.
Lewat duel ini, Thurman akhirnya mengakui ketangguhan Pacquiao. Dia akhirnya sadar, lengan T-Rex yang kecil milik Pacquiao masih membuatnya kewalahan di atas ring.
“Dia cepat dan kuat, semua yang dimiliki Pacquiao selama ini. Saya ingin berhadapan dengannya, tapi dia sudah melalui banyak pertempuran dan pengalaman itu membuatnya tahu apa yang tidak boleh dilakukan. Saya tahu dia petinju yang paling aktif. Pergerakan yang seperti itu membuatnya semakin tajam,” kata Thurman.
Meski demikian, Thurman mengaku tidak tampil memalukan dalam duel tersebut. Namun hakim memiliki sudut pandangnya sendiri. Thurman mengaku kalah tapi tidak menyerah.
“Memiliki pelajaran ini adalah berkah yang luar biasa bagi saya. Saya sudah menunjukkan kelas saya. Tentu saja saya adalah juara sejati. Saya akan kembali puncak olahraga tinju. Keith Thurman bakal membawa kembali penampilan terbaik di kelas welter,” ujarnya.
Ya, Manny Pacquiao kembali menambah koleksi gelarnya di usia yang sudah terbilang senja bagi olahragawan. Petinju asal Filipina tersebut kini menjadi juara dunia kelas welter versi WBA usai mengalahkan petinju AS, Keith Thurman di Las Vegas, Nevada
Dalam duel ini, Pacquiao berhasil memukul jatuh Thurman di ronde pertama. Namun petinju berusia 30 tahun tersebut mampu bangkit sebelum wasit menyelesaikan hitungannya.
Stamina Pacquiao mulai kedodoran di ronde-ronde akhir. Namun teknik dan pengalaman bertinju yang dimiliki Senator Filipina itu membuatnya mampu meladeni Thurman hingga ronde kedua belas. Selanjutnya, Pacquiao dinyatakan menang
“Saya yakin semua senang dengan penampilan saya,” kata Pacquiao usai pertandingan seperti dilansir Fightnews. “Lawanku anak muda, punya pukulan yang kuat. Perjalannya tidak berakhir di sini. Masa depannya cerah. Orang ini adalah pejuang, dan saya merasa beruntung bisa memenangkan pertandingan ini,” kata Manny Pacquiao memuji Thurman.
Kemenangan ini membuat rekor bertanding Pacquiao berubah
Bagi Pacquiao, pertarungan melawan Thurman tidak mudah. Sebab lawan yang dihadapi memberi perlawanan hebat sepanjang ronde sehingga duel berjalan lebih menarik.
“Saya bisa membandingkan ini dengan pertarungan melawan Margarito, De La Hoya, atau Morales. Maksudku, Anda bisa lihat apa yang kami lakukan di ring malam ini. Dia sangat tangguh dengan pukulan berbobot. Keith seperti Margarito,” kata Pacquiao.
Petinju Manny Pacquiao (kanan) melancarkan pukulan ke arah Keith Thurman dalam pertarungan gelar tinju Super World kelas Welter WBA
Thurman seperti termakan kata-katanya sendiri saat bertemu Pacquiao. Sebab sebelumnya, dia sempat mengolok-olok Pacquiao dengan sebutan hewan purba,. Ini mengacu kepada usia Pacquiao yang sudah memasuki empat puluh tahun atau sepuluh tahun lebih tua darinya.
Pacquiao sendiri belum berpikir untuk gantung sarung tinju. Sebaliknya, petinju pound to pound terbaik itu masih ingin melanjutkan kariernya sebagai petinju profesional.
“Saya masih bisa bertanding dan bertarung dengan baik. Kemampuan yang saya punya. Tuhan memberi saya kekuatan ini. Saya di sini untuk menginspirasi fans,” kata Pacquiao.
Manny Pacquiao membuktikan kepada publik, usia bukan penghalang baginya untuk tetap mengukir prestasi di atas ring.
Kedua petinju bakal bertarung memperebutkan gelar welter versi WBA. Ini merupakan pertarungan kedua Pacquiao sejak genap berusia 40 tahun. Sebelumnya, senator Filipina itu menang mutlak atas Adrien Broner saat keduanya bertemu di Las Vegas
“Banyak orang yang meragukan kemampuan saya pada usia 40 tahun, jadi ada yang perlu saya buktikan,” kata Pacquiao seperti dilansir fightnews.com.
“Saat ini, saya masih lapar dan masih menikmati olahraga ini, melakukan yang terbaik. Percayalah ini pertandingan menarik bagi saya, sudah bertahun-tahhun saya tidak berlatih sebaik ini. Persiapan Thurman juga baik karena dia tidak bertemu Josesito Lopez, dia bertarung melawan Manny Pacquiao, saya harap dia latihan maksimal dan siap seratus persen.”
Thurman bukanlah lawan sembarangan. Petinju dari Amerika Serikat itu belum terkalahkan sepanjang karirnya.
Menghadapi Thurman, Pacquiao kembali didampingi oleh Freddie Roach. Pelatih legendaris itu sempat meninggalkan Pacquiao usai kalah Jeff Horn dua tahun lalu.
Menurut Roach, Thurman bukanlah lawan terberat Pacquiao. Meski mencatatkan rekor sempurna tanpa kekalahan, Thurman minim jam terbang. Apalagi dalam dua setengah tahun terakhir, petinju yang sudah berusia tiga puluh tahun itu bahkan hanya dua kali naik ring.
“Dia memang muda dan lain-lain, tapi saya pikir dia bukan lawan terbaik Pacquiao sejak Floyd Mayweather jr. Dia sosok lengkap yang seharusnya bisa tampil baik,” kata Roach.