Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku performanya lebih kuat ketimbang tahun lalu, terbukti dari konsistensinya membekuk Andrea Dovizioso musim ini.
Hal ini termasuk kemenangannya dalam MotoGP Ceko di Brno,
Dalam balapan ini, Marquez yang start dari pole, langsung memimpin sejak awal sampai akhir. Dovizioso yang menang tahun lalu, hanya mampu finis kedua dan tak bisa memberikan ancaman berarti.
Menurut Marquez, ini adalah kemajuan yang cukup besar.
“Saya sangat senang. Memulai paruh kedua musim dengan cara yang sama sebelum musim panas adalah hal terbaik. Kami ada di trek di mana kami pikir Dovi bakal untung, tapi akhirnya kamilah yang menambah keunggulan. Ini penting,” ujarnya via Crash.
Marquez mengaku sempat yakin atas strategi timnya sebelum balapan MotoGP, namun agak cemas karena sempat mencoba setup yang benar-benar baru di sesi pemanasan dan justru tak nyaman. Atas alasan ini, ia menggantinya ke setup semula.
“Strategi kami jelas, yakni ngotot sejak awal sampai akhir, karena saya pakai ban belakang lunak, dan entah apa ban ini bakal drop meski nyaman sejak awal. Akhirnya, ban ini drop, namun ban Dovi drop lebih awal, dan ini menghadirkan perbedaan besar,” ungkapnya.
Sayang, MotoGP dikritik karena balapan ini dinilai membosankan dan mudah diprediksi. Ketika ditanya apakah merasa ‘bertanggung jawab’ atas keresahan penggemar, Marquez membantah. Ia yakin bahwa ia menang karena ia mampu menjalankan strategi terbaik.
“MotoGP tak bisa diprediksi! Tapi melihat cara saya balapan tahun ini, saya merasa lebih kuat dari tahun lalu. Dalam beberapa balapan yang sulit tahun lalu, kini saya mampu menyerang dari awal sampai akhir,” ungkap Marquez, yang sukses meraih kemenangannya yang ke-50 di MotoGP.
“Tahun lalu saya agak kesulitan di belakang Dovi, strateginya baik dalam mempertahankan ban. Tapi, tahun ini saya lebih kuat, bisa ngotot dari awal sampai akhir. Statistik saya juga kini
Berkat kemenangan ini, Marquez makin kokoh di puncak klasemen pebalap unggul enam puluh tiga poin atas Dovizioso.
Kemenangan ini juga membuat Marquez menyamai rekor Mike Hailwood, yang meraih 76 kemenangan sepanjang kariernya di ajang MotoGP.
Sukses pembalap Repsol Honda Marc Marquez jadi kampiun di MotoGP Ceko, akhir pekan lalu ternyata tak membut banyak orang menaruh hormat.
Pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins, bahkan mengkritik Marquez karena dianggap tidak menghargai pembalap lain. Ris juga menyebut Marquez cenderung membalap sesuka hati di lintasan.
Kualifikasi MotoGP Ceska di Sirkuit Brno, berlangsung dengan sedikit ketegangan. Duo rider asal Spanyol, yakni Alex Rins dan Marc Marquez, tampak saling bersitegang
Kedua pembalap itu terlihat saling pepet di lintasan. Puncaknya, saat Alex Rins berusaha menyalip Marquez dari tikungan dalam dan membuat keseimbangan Marquez sedikit goyah. Alex Rins juga tak sengaja menyengol Marc Marquez.
Namun, menurut Rins, Marc Marquez dianggap tidak mau memberinya jalan. Seperti dilansir dari Crash, Senin (5/8/2019), Rins lantas melayangkan kritik kepada juara dunia MotoGP itu.
“Saya rasa ini hanya sebuah trik. Kami tahu Marquez sudah jauh di depan. Tapi, saya rasa, dia tidak menghargai pembalap MotoGP lainnya. Dia membalap sesuka hati,” ujar Alex Rins.
“Di tikungan 5, dia sedikit melebar dan di belakangnya ada Miller dan saya. Ketika dia melebar, dia melihat ke belakang dan melihat Jack dan saya. Jack melewatinya, tapi kemudian dia kembali,” jelas Alex Rins.
Masih menurut Alex Rins, ini bukan kali pertama Marc Marquez melakukan tindakan tak terpuji kepada pembalap lain. Marquez sempat terlibat perselisihan yang sama dengan Maverick Vinales di FP1.
“Ini bukan kali pertama. Di FP1, ia juga terlibat ketegangan yang sama dengan Vinales,” lanjut rider itu.
Di sisi lain, Marc Marquez memiliki pandangan berbeda perihal insidennya dengan Rins. Menurut juara dunia lima kali itu, dia belum melihat Rins. Marquez mengaku cukup terkejut saat Rins mencoba menyalipnya dari ruang yang sangat sempit.
“Saya melebar di tikungan lima dan Jack menyusul. Saya hanya melihat Jack Miller saat itu,” kata Marc Marquez.