Harga emas global hari ini, Selasa pagi WIB, berada di level tertinggi dalam enam tahun terakhir karena dipicu oleh perang dagang antara Amerika Seerikar versus Cina.
Seperti di tulis laman keuangan global “bloomberg,” Selasa pag harga emas melonjak ke level tertinggi dalam enam tahun pada perdagangan hari ini melampaui angka seribu lima ratus lima puluh dollar per ounce.
Penyebab kenaikan harga emas adalah investor tengah mencari instrumen yang aman dari sejumlah ketidakpastian termasuk meningkatnya ketegangan perdagangan AS dan China dan ekonomi global yang rapuh.
Harga emas di pasar spot naik nol koma dua persen menjadisertibu lima ratus lima puluh sembilan dollar per ounce. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh level seribu lima ratus lima puluh empat dollar per ounce dan melampaui level tertinggi sejak April enam tahun lalu
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik nol koma satu persen .
“Ada banyak ketidakpastian dan ketidakstabilan di pasar keuangan global dan ekonomi. Dan dalam lingkungan seperti itu, investor memilih untuk membeli emas, ”kata Jeffrey Christian, analis CPM Group.
Washington pekan lalu mengumumkan bea tambahan lima persen atas barang-barang China yang ditargetkan lima ratus lima puluh miliar, beberapa jam setelah China meluncurkan tarif pembalasan atas produk-produk AS. senilai tujuh puluh lima miliar dollar.
Biasanya, emas digunakan sebagai tempat untuk memarkir aset selama masa ketidakpastian global.
Perang dagang yang berlangsung lama antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia telah mengguncang pasar sejak dimulai setahun yang lalu, memicu kekhawatiran perlambatan global.
Pasar saham sedikit pulih dari posisi terendah setelah Presiden AS Donald Trump, berbicara di sela-sela KTT G7 dengan para pemimpin dunia di Perancis. Trump mengatakan bahwa para pejabat Cina telah menghubungi mitra perdagangan AS dan menawarkan untuk kembali ke meja perundingan.
“Harga emas bisa turun seratus dollar dengan sangat cepat jika ada resolusi tidak hanya untuk perang dagang tetapi untuk masalah lain yang ada di luar sana,” kata Christian.
Sementara pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral AS akan mendukung harga emas, “risiko tunggal terbesar untuk reli emas baru-baru ini akan menjadi keberhasilan bank sentral, berpotensi ditambahkan oleh stimulus fiskal atau détente dalam sengketa perdagangan,” tulis catatan BofA Merrill Lynch Global Research.
“Kebijakan Bank Sentral mungkin kemungkinan memberikan lingkungan volatilitas yang relatif lebih jinak, yang pada gilirannya akan menantang kenaikan emas saat ini.”
Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Jumat mengatakan bank sentral AS akan “bertindak sesuai” untuk menjaga ekonomi tetap sehat.
Sehari sebelumnya memang sudah diprediksi harga emas dalam pekan ini akan mencapai puncak tertingginya.
Setelah mereda pekan lalu, perang dagang antara Amerika Serikat dengan China semakins memana pada waktu mendatang dan itu akan mendorong bagi harga emas untuk naik pada
Bahkan, penguatan harga emas di pekan ini bakal lebih tinggi dibanding pekan lalu.
Seperti ditulis laman keuangan “blooomberg,” Senin pagi WIB, setelah menunggu arah sejak awal pekan, harga emas akhirnya melonjak dua persen pada perdagangan Jumat pekan lalu. Hal tersebut didorong oleh komentar perang dagang AS-China dan komentar dari Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) yang cukup dovish.
Harga emas berjangka di pasar Comex untuk pengiriman Desember berakhir pada angka seribu lima ratus tiga puluh empat dollar.
Menurut beberapa analis, pergerakan menuju seribu enam ratus dollar per ounce semakin terlihat jelas pada pekan ini.
“Sepertinya momentum kenaikan sedang dibangun dan kemungkinan bisa langsung menembus di atas seribu limqa ratus empat puluh dollar per ounce. Kita melihat apa kata Presiden AS Donald Trump soal China dan the Fed,” jelas analis senior RJO Phillip Streible.
Pada Jumat lalu, Presiden Trump mengejutkan pasar dengan unggahannya di twitter yang menyatakan berjanji untuk menanggapi tarif pembalasan China di sambil sangat mengkritik the Federal Reserve.
“Kami tidak membutuhkan China dan, sejujurnya, akan jauh lebih baik tanpa mereka. Perusahaan-perusahaan besar Amerika diperintahkan untuk segera mulai mencari alternatif dari China,” tulis Trump.
Analis mengamati dengan seksama bagaimana retorika perdagangan ini meningkat pada pekan ini.
“Trump menulis bahwa AS tidak membutuhkan China sama sekali. Sepertinya tarif tambahan akan diterapkan, pasar saham harus terus melakukan sell-off. Aset safe-haven seperti franc Swiss, obligasi, emas, dan perak semuanya harus mendapat manfaat dari itu,” Kata Streible.
Tanggapan Trump muncul setelah China mengumumkan tarif balasan terhadap barang-barang AS senilai tujuh puluh lima miliar dollar, memberlakukan tarif tambahan sebesar lima persen atau sepuluh persen dari total lima ribu tujuh puluh delapan produk Amerika yang akan mulai berlaku pada September dan Desember.
Sebelumnya, harga emas melonjak dua persen pada perdagangan Sabtu WIB. Kenaikan ini didorong penafsiran investor terhadap pidato Gubernur The Federal Reserve (The Fed) AS Jerome Powell yang dianggap condong ke arah sikap keb ijakan moneter yang dovish.