Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi mengaku hampir saja berkelahi dengan rider Repsol Honda Team, Marc Marquez. Rossi kesal dengan motivasi Marquez untuk memenangkan MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu ).
Marquez mencatatkan waktu tercepat menyentuh garis finis, untuk memenangkan balapan MotoGP San Marino. Marquez dari pesaing terdekatnya, Fabio Quartararo.
Sehari sebelum balapan atau tepatnya pada sesi kualifikasi, Marquez dan Rossi bersenggolan di akhir kualifikasi kedua MotoGP San Marino. Keduanya sedang mencoba mencatatkan waktu tercepat.
Herannya, Marquez malah menjadikan insiden itu sebagai motivasi untuk memenangkan MotoGP yang berlangsung di kampung halaman Rossi.
“Saya tahu tidak perlu menang karena saya sudah lihat Alex Rins keluar dari balapan dan Andrea Dovizioso sangat jauh. Namun jujur saja, kemarin (Sabtu) adalah motivasi ekstra saja untuk balapan,” ucap Marquez, seperti dikutip dari Motor Sport.
“Seseorang menyadarkan saya. Itu merupakan cara yang tepat memberikan reaksi terbaik untuk berbicara di lintasan,” kata rider MotoGP asal Spanyol tersebut.
Mendengar motivasi Marquez, Valentino Rossi hampir saja terpancing. Pembalap berusia 40 tahun tersebut hanya tertawa sebagai respons dari pernyataan Marquez, ketimbang memilih berkelahi.
“Pada kenyataannya, bagi saya tampaknya Marc Marquez sudah lebih kuat. Saya tidak perlu berkelahi untuk bisa tampil maksimal,” ujar Rossi, seperti dikutip dari Sky Sports.
Lebih lanjut, Rossi mengatakan, dia tak mau mendengarkan motivasi Marquez yang bisa memancing keributan. Namun, dia memprediksi Marquez sedang mencoba menghentikan ancaman di masa depan, yakni Fabio Quartararo, yang finis di urutan kedua pada MotoGP San Marino.
“Marquez tahu tahu bahwa dia akan diganggu di masa depan, dia melihat Quartararo sebagai lawan yang hebat,” kata Rossi.
Marc Marquez bicara soal perselisihannya dengan pembalap Movistar Valentino Rossi saat kualifikasi MotoGP San Marino. Menurut Pembalap Repsol Honda itu, ia tidak melakukan hal salah.
Marquez dan Rossi hampir bersinggungan saat menjalani lap terakhir babak kualifikasi MotoGP San Marino. Marquez mengatakan kalau ia tidak melakukan kesalahan dengan mencoba menyalip Rossi, karena ia sudah melihat rivalnya itu melintas di garis hijau, yang artinya waktunya tidak akan tercatat.
“Pada awalnya saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Satu hal yang pasti, aksi salip di kualifikasi adalah hal yang aneh,” ujar Marquez.
“Saya tidak tahu apa intensi dari Valentino Rossi. Sebaiknya, langsung tanyakan kepadanya.”
“Saya tidak suka terus disebut sebagai kambing hitam. Saya benar-benar berada di trek sendiri, anda bisa melihat tayangan ulangnya.”
Marquez menyebut, melihat Rossi mengendarai motornya dengan lambat dan dia terus berada di belakangnya hingga lap terakhir babak kualikasi MotoGP San Marino.
“Pada saat lap terakhir, saya membiarkannya untuk melaju terlebih dahulu, di situ saya melihat kalau ia menginjak garis hijau dan secara otomotis waktunya tidak akan tercatat.”
“Setelah itu, saya baru menyalipnya, dan saya tidak tahu kenapa ia terus menambah kecepatan walaupun sudah melintas di garis hijau,” ungkap Marquez.
Marc Marquez akan memulai balapan di MotoGP San Marino dari posisi kelima. Ia unggul dua posisi dari Valentino Rossi yang menempati posisi ketujuh.
Dalam balapan itu Rossi untuk pertama kalinya memakai swing arm anyar yang terbuat dari serat karbon. Selain itu dia juga gunakan knalpot ganda untuk balapan di MotoGP San Marino.
Namun kenapa Rossi belum juga meraih podium? Total, dia sudah 10 kali balapan belum lagi menapaki podium.
Sirkuit Misano juga spesial bagi karier Rossi. Bahkan dia mengendarai motor M1 yang ditungganginya dari ranch miliknya di Tavullia ke Misano.
Namun segala persiapan itu belum cukup. Rossi masih saja belum bisa meraih podium dan kalah dari pembalap lain, bahkan yang jauh lebih muda darinya seperti Fabio Quartararo.
“Saya ingin mencoba rebut podium karena podium di Misano selalu spesial, di depan fans saya. Namun sepanjang pekan ini, ada beberapa hal dimana saya tidak bagus,” katanya seperti dikutip crash.
“Saya menduga bakal tertinggal dari tiga besar dan itu terjadi saat balapan,” Rossi menambahkan.
Terkait penggunaan suku cadang anyar, Rossi menilai ini membantunya bergerak ke arah perkembangan yang lebih benar.
“Saya merasakan feeling yang bagus dengan suku cadang baru, lebih presisi. Vinales dan Quartararo tampil lebih baik karena mereka membalap lebih bagus, bukan karena suku cadang,” ujarnya.
“Saya senang dengan suku cadang baru. Saya akan terus memakainya.”
Rossi menilai timnya sudah memperbaiki perangkat elektronik motor. Ini turut mengangkat akselerasi motor di lintasan, namun Rossi masih keluhkan kurangnya grip di ban belakang.
“Ada beberapa hal teknis yang perlu dilakukan seperti masalah grip di ban belakang,” katanya.