Dua medali lebih dari cukup bagi Indonesia, di tengah persaingan sangat ketat bulutangkis dunia,yang selama tiga dekade terakhir dikangkangi China. Medali kedua, usai pasangan campuran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir menyabetnya, dipersembahkan Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan di ganda putera.
Tian-He Indoor Stadium, Guanzhong, China, kembali menggemuruhkan lagi Indonesia Raya sebagai melengkapi dua medali, Minggu sore, 11 Agustus 2013. Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan sempat terpana dengan kemenangannya ini usai di semifinal mengalahkan pasangan China.
Kemenangan ini terasa sangat punya arti. Karena pertandingannya berlangsung di China. Dan disana pula Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan menahbiskan diri menjadi yang terbaik pada Kejuaraan Dunia 2013, usai mengalahkan wakil Denmark, Mathias Boe/ Carsten Mogensen.
Pada pertandingan Minggu sore WIB tersebut, Ahsan/Hendra tak menemukan kesulitan berarti pada game pertama. Bahkan, sejak awal, pasangan peringkat lima dunia tersebut selalu memimpin perolehan angka atas Boe/Mogensen. Akhirnya, game pertama pun direbut Ahsan/Hendra dengan relatif mudah, 21-13.
Namun, segalanya berubah pada game kedua, di mana Boe/Mogensen bangkit dan permainannya menjadi solid. Namun, Ahsan/Hendra pun memberikan perlawanan ketat sehingga kejar-kejaran perolehan angka terjadi hingga kedudukan 17-17.
Setelah itu, Boe/Mogensen nyaris merebut game kedua, karena mendapat game point 20-18, sebelum Ahsan/Hendra akhirnya memaksakan deuce dan akhirnya menang 23-21.
Kemenangan tersebut juga menjadikan rekor pertemuan mereka masih berpihak pada Ahsan/Hendra. Hingga saat ini, dari dua pertemuan, mereka selalu berhasil mengalahkan pasangan peringkat enam dunia tersebut.
Selain itu, kemenangan Indonesia pada nomor ganda putra mematahkan dominasi China pada tiga edisi terakhir -selalu dimenangkan oleh Cai Yun/Fu Haifeng. Terakhir kali pasangan ganda putra Indonesia meraih gelar juara adalah pada 2007 lewat Markis Kido/ Hendra Setiawan. Sementara Denmark terakhir kali meraihnya adalah pada 2003 lewat Lars Paaske/ Jonas Rasmussen.