Pebalap Yamaha Tech, Carl Cruthlow sempat mengumpat ketika Valentino Rossi masih bisa mendahulunya di sebuah tikungan Sirkuit Indianapolis untuk menempati posisi empat menjelang finish. “ Sialan, The Doctor masih bisa lewat dari kepungan. Fantastis,” umpat Cruthlow sembari tertawa usai lomba ke “crashnet.”
Bagi Cruthlow persaingannya dengan Rossi untuk menempati posisi empat di Indianapolis adalah sebuah “hiburan.” Ia mengatakan sebagai sebuah penglaman sangat indah dari seorang “master.” Dia memenangkan pertarungan yang heboh itu dengan segala kelebihan pengalaman dan teknik yang dimilikinya.
Dan itulah tontonan menarik yang mengalahkan pertarungan Spanyol “conection,” Marc Márquez, Jorge Lorenzo dan Daniel Pedrosa, yang menyuguhkan aksi memukau di GP Indianapolis, Senin dini hari WIB, untuk perebutan posisi keempat tak kalah sengit antara Valentino Rossi, Cal Crutchlow dan Álvaro Bautista.
Ketiga rider itu saling salip hingga fase akhir seri Indy di mana Crutchlow dan Rossi jadi poros perhatian. Saat Bautista sudah mulai tertinggal, duel seru terjadi antara dua joki Yamaha itu. Cructhlow yang saat itu masih memimpin, berusaha keras mempertahankan posisinya di spot keempat.
Tapi yang namanya skill dan pengalaman ‘nggak bisa bohong’. Bagaimana pun upaya Crutchlow menutup celah di tikungan, The Doctor tetap mampu meng-overtake Crutchlow dari dalam. Crutchlow pun kesal ketika melihat Rossi yang ternyata finis keempat. Kendati begitu, Crutchlow mengaku senang dengan pengalaman duelnya itu.
“Sungguh pertarungan yang seru. Kami bertiga berusaha keras – saya, Bautista dan Vale. Saya menikmatinya. Saya tak punya masalah dengan passing Valentino. Duel itu menyenangkan dan saya bisa berbesar hati,” ungkap Crutchlow seperti disadur Crash.
“Pada akhirnya, seharusnya saya bisa menutup jalurnya dan saya sudah melakukan itu beberapa kali. Saya sudah menutup celah, tapi dia masih bisa lewat; sialan! Tapi saya senang karena kami bertiga memberikan fans Amerika sesuatu untuk bersorak. Saya kehilangan poin tapi saya tak mengharapkan bisa mengalahkan tim pabrikan. Sudah bisa berduel dengan mereka saja saya sudah senang,” lanjutnya.
Pembalap asal Inggris itu juga mencoba mengevaluasi dua perubahan yang ada pada motor Tech 3 miliknya. Di seri Indy ini, motornya mendapat pasokan tangki bahan bakar serta jok baru. Tapi Crutchlow tak merasakan keseimbangan yang baik hingga akhirnya, mesti kehilangan dua poin ketika kalah duel dari Rossi.
“Ini pekan pertama kami memakai tangki bahan bakar dan jok baru. Tapi hasilnya tak membuat motor seimbang. Untuk 10 lap pertama memang masih terasa baik, tapi di lap ke-17 dan berikutnya, keseimbangan motor ini bermasalah,” imbuh Crutchlow.
“Saya kehilangan dua poin dari Valentino dan jujur saya tak suka keadaan ini. Saya merasa cepat sepanjang akhir pekan. Tapi setidaknya saya mendapat sedikit kepercayaan diri untuk seri berikutnya di Brno dan Silverstone, di mana saya sangat kompetitif musim lalu,” tutupnya.
Valentino Rossi, awalnya, sebelum l;omba, sempat kecewa setelah hanya bisa mengunci posisi start kesembilan saat sesi kualifikasi GP Indianapolis. Namun, dia bisa mengobati kekecewaan tersebut dengan berhasil finis di posisi keempat pada balapan.
Rossi harus berjuang keras sepanjang balapan 27 putaran tersebut dengan melewati satu persatu pesaingnya. Pebalap Italia ini berhasil memenangi persaingan sengit melawan Stefan Bradl, Cal Crutchlow, dan Alvaro Bautista, demi meraih finis di posisi keempat.
“Hasil akhir balapan tidak terlalu buruk, terutama dibandingkan dengan hasil (kualifikasi) kemarin. Terlebih lagi, pada setengah balapan terakhir, saya bisa mengendarai motor dengan baik dan menikmatinya.
“Saya mencatat waktu putaran yang bagus pada setengah balapan terakhir dan bersaing ketat dengan Bradl dan Bautista, tapi terutama dengan Cal pada putaran terakhir. Sangat menyenangkan. Finis di posisi keempat di sini adalah hasil bagus, mengingat sirkuit ini adalah salah satu yang terburuk bagi saya. Saya juga senang, mengingat saya memulai balapan dari posisi kesembilan.”
“Kami masih harus mempelajari mengapa pada lap-lap awal saya tidak bisa memacu motor dengan baik. Saat ban mulai menipis, saya bisa lebih meningkatkan kecepatan dan membalap dengan baik. Jadi, kami harus lebih mengembangkan motor karena tiga pebalap di posisi pertama sangat kuat,” tutup Rossi.