close
Nuga Life

Manfaat Hubungan Seksual di Usia Tua

Melakukan hubungan seksual adalah cara bagi pasangan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka.

Tidak hanya mendapatkan kebahagiaan tersendiri untuk masing-masing individu, seks juga dapat mempererat ikatan antar-keduanya.

Namun bagaimana jika sepasang suami istri tersebut sudah memasuki usia tua alias lanjut usia?

Apakah mereka dapat  tetap melakukan seks? Adakah risiko atau dampak kesehatan yang timbul jika melakukannya di usia lanjut?

Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa hubungan seksual sudah tidak diperlukan lagi ketika seseorang memasuki usia tua.

Tapi ternyata, hubungan seksual justru memberikan manfaat yang baik jika dilakukan oleh pasang lanjut usia, walaupun memang frekuensi hubungan seksualnya sudah tidak sesering ketika pasangan tersebut masih muda.

Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa pasangan lanjut usia yang melakukan seks, berpeluang lebih rendah untuk terkena penyakit jantung koroner dibandingkan dengan pasangan yang tidak melakukan seks sama sekali.

Selain itu, seks juga terbukti dapat menurunkan tingkat stres,  meningkatkan kepercayaan diri, serta menjaga keharmonisan dari pasangan tersebut.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Health and Social Behaviour menyatakan bahwa pasangan lanjut usia yang sangat sering melakukan hubungan seksual menimbulkan dampak yang berbeda bagi laki-laki dan wanita.

Laki-laki yang sudah tua kemudian melakukan hubungan seksual lebih dari dua kali dalam seminggu dengan pasangannya, justru berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung.

Risiko penyakit jantung ini muncul akibat penggunaan obat kuat atau suplemen yang berguna untuk meningkatkan stamina dan performa seksual laki-laki.

Tidak bisa dipungkiri, kemampuan seksual laki-laki juga menurun seiring dengan bertambahnya usia. Laki-laki berusia lanjut usia lebih sulit untuk mencapai ‘klimaks’ karena alasan medis atau kondisi mentalnya dibandingkan dengan laki-laki yang berusia masih muda.

Sehingga, untuk mencapai orgasme laki-laki menggunakan obat kuat serta suplemen penambah stamina sebagai solusi penurunan kemampuan seksual mereka.

Selain itu, ‘usaha keras’ seorang laki-laki yang berusia lanjut untuk mencapai orgasme membuat laki-laki tersebut mengalami kelelahan serta stres yang tinggi, sehingga dapat mempengaruhi kerja jantungnya. Hal ini juga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sedangkan wanita lanjut usia yang melakukan hubungan seksual saat justru dianggap dapat menurunkan tekanan darah dan menurunkan peluang untuk mengalami penyakit jantung.

Hal ini disebabkan karena dukungan emosi yang didapatkan dari hubungan seksual membuat wanita tersebut terhindar dari stres sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.

Tidak seperti frekuensi yang dapat menimbulkan perbedaan dampak bagi laki-laki dan wanita, hubungan seksual dengan kualitas yang baik justru membuat laki-laki ataupun wanita lanjut usia terhindar dari risiko penyakit jantung.

Hal ini telah dibuktikan oleh para peneliti dari Michigan State University  yang menunjukkan bahwa kualitas hubungan seksual penting untuk membangun dukungan emosi dan meningkatkan kepercayaan diri dari kedua pasangan tersebut.

Pengelolaan emosi yang baik adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya penyakit jantung.

Hubungan seksual sebenarnya hampir sama dengan aktivitas fisik. Jika Anda ingin tetap aktif dan bugar – dalam kegiatan seksual – maka yang Anda perlu lakukan adalah ‘berlatih’ setiap hari.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association menyatakan bahwa wanita yang berusia antara empat puluh hingga enam puluh lima tahun yang tetap melakukan hubungan seksual dengan pasangannya, memiliki kesehatan seksual dan lebih aktif secara seksual dibandingkan dengan wanita yang tidak melakukannya dengan rutin.

Melakukan hubungan seksual secara rutin dengan pasangan Anda akan melatih vagina untuk tetap aktif dan kuat.

alah satu masalah sistem reproduksi yang muncul pada wanita yang sudah memasuki usia tua adalah vagina tidak lagi menghasilkan cairan vagina yang berfungsi untuk mencegah vagina menjadi lecet ketika melakukan hubungan seksual.

Penurunan jumlah cairan vagina yang berperan dalam ‘melumasi’ vagina ini akan membuat hubungan seksual terasa sakit sehingga gairah seksual juga mengalami penurunan. Hal yang perlu Anda lakukan adalah menggunakan pelumas atau lubrikan pengganti khusus untuk vagina.

Pastikan lubrikan atau pelumas buatan yang Anda gunakan adalah lubrikan khusus vagina.

Seseorang yang sudah mulai memasuki usia tua, tidak jarang mengalami nyeri-nyeri di beberapa bagian tubuh, seperti arthritis. Tentu saja hal ini akan membuat Anda menjadi tidak nyaman ketika melakukan hubungan seksual.

Tetapi bukan berarti menghambat Anda untuk melakukannya, bukan?

Ya, Anda bisa mencari dan mencoba posisi baru dalam berhubungan seksual. Justru, hal ini akan membuat hubungan seksual Anda dan pasangan lebih menyenangkan karena mencoba sesuatu yang baru.

Selain itu, cobalah untuk melakukan hubungan seksual ketika rasa sakit yang timbul tidak terlalu terasa. Tidak ada salahnya juga mencoba melakukan hubungan seksual di waktu yang berbeda dari kebiasaan.

Salah satu masalah yang timbul ketika wanita memasuki masa menopause adalah penurunan gairah seksual. Yang harus Anda lakukan adalah jujur dengan pasangan Anda tentang apa yang Anda rasakan.

Jika memang Anda tidak bergairah disebabkan karena masalah seksual yang Anda alami, cobalah untuk mengatasinya atau Anda juga bisa diskusikan gangguan seksual tersebut dengan terapis atau dokter Anda.

Penting untuk membangun rasa percaya diri dalam hubungan seksual. Merasa cantik dan seksi justru diperlukan dalam membentuk gairah seksual. Jangan malu untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan seksual dengan pasangan Anda.

Utarakan apa keinginan Anda pada pasangan. Untuk meningkatkan gairah seksual Anda juga bisa tampil seksi dan cantik di depan pasangan. Cobalah kembali memakai kembali baju-baju atau aksesoris lama yang bisa Anda pakai agar gairah seksual Anda dan pasangan bertambah.