Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso mengakui bahwa suporter Italia lebih mendukung Valentino Rossi dibandingkan pebalap-pebalap Ducati dalam balapan kandang, baik di Mugello maupun Misano.
GP San Marino bakal jadi seri berikutnya dari MotoGP musim ini akhir pekan nanti. Balapan ini bakal jadi balapan kandang untuk pabrikan Italia, Ducati.
Pada pekan lalu, pebalap Ferrari, Charles Leclerc sempat menyatakan ia merasa seperti pebalap tuan rumah ketika tampil di GP Italia. Leclerc yang berasal dari Monako itu pun disambut meriah ketika berhasil jadi yang tercepat di balapan tersebut.
Dovizioso menyadari bahwa Ducati punya kemiripan dengan Ferrari. Selain itu, ia juga berasal dari Italia. Namun Dovizioso mengakui bahwa Rossi tetap punya penggemar yang lebih banyak.
“Dalam beberapa hal, antusiasme yang ada serupa antara Ducati dan Ferrari. Namun banyak penggemar yang mendukung Valentino Rossi di MotoGP.”
“Jadi jika kalian hanya melihat warna merah [Ferrari] di Monza, maka di Misano kalian akan melihat banyak warna kuning [Rossi]. Meski demikian, bagi pebalap Italia bisa menunggangi Ducati di trek ini adalah sebuah perasaan yang spesial,” ucap Dovizioso seperti dikutip dari GPOne.
Dovizioso sendiri adalah pemenang di balapan MotoGP San Marino pada tahun lalu. Namun Dovizioso menilai persaingan tahun ini akan lebih sulit.
“Tahun lalu saya sangat cepat namun banyak hal yang berubah sejak saat itu. Kini, lawan-lawan saya lebih kuat dan seperti saya katakan sebelumnya, kondisi trek sudah berubah.”
“Pebalap Yamaha tampil luar biasa di tes terakhir, mereka akan lebih kompetitif. Marquez juga tampil bagus dan begitu juga Rins. Meski demikian, saya cukup kuat untuk mencoba menampilkan pekan yang luar biasa,” tutur Dovizioso.
Dovizioso datang ke seri MotoGP San Marino usai gagal finis di MotoGP Inggris. Pada seri tersebut, Dovizioso mengalami kecelakaan di awal balapan. Kini Dovizioso tertinggal tujuh puluh delapan poin dari Marquez dalam perburuan gelar juara dunia.
Sementara itu, Alessio Salucci menyebut karier balap Valentino Rossi di MotoGP belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Sahabat Rossi itu mengklaim The Doctor akan terus membalap, bahkan sampai tiga tahun mendatang.
“Kalau dia bisa membuktikan kualitasnya pada MotoGP musim depan, maka, tidak menutup kemungkinan kita bisa melihatnya di trek hingga dua atau tiga lagi,” ujar Salucci mengutip Tuttomotoriweb
Komentar Alessio Salucci tersebut bisa dimaklumi. Yamaha edisi musim depan disebut-sebut sudah banyak mengalami perbaikan. Kondisi itu diyakini akan menambah daya gedor The Doctor musim depan.
Selain itu, optimisme Valentino Rossi pada kompetisi balap motor nomor satu di dunia itu cukup besar. Hal itu membuat Salucci begitu yakin sahabatnya bisa tampil lebih kompetitif lagi pada perhelatan MotoGP kedepan.
“Saya yakin, Yamaha akan bekerja dengan baik musim depan. akan menjadi kendaraan yang hebat. Vale bisa dengan mudah bangkit dalam kondisi tersebut,” tambahnya.
Rumor masa depan Valentino Rossi sempat mencuat setelah The Doctor mendulang hasil buruk dalam beberapa balapan di putaran pertama MotoGP musim ini
Rossi tercatat gagal finis dalam tiga balapan beruntun, yakni di Italia, Catalunya, dan Belanda.
Saat ini, rider berusia empat puluh tahun berada di posisi enam klasemen sementara MotoGP dengan seratus enam belas poin. Valentino Rossi tertinggal seratus tiga puluh empat poin dari Marc Marquez yang kukuh di puncak klasemen.
Meski demikian, Valentino Rossi disebut masih punya kans untuk bangkit. Sebagai buktinya, catatan The Doctor dalam dua balapan terkahir tak buruk-buruk amat.
Ia berhasil finis di posisi empat pada MotoGP Austria dan Inggirs. Situasi tersebut diyakini menjadi titik balik Yamaha dan Valentino Rossi.
Apalagi, tim pabrikan asal Jepang itu sudah memenuhi sebagian besar permintaan Valentino Rossi untuk Yamaha edisi terbaru.
Selanjutnya, Valentino Rossi dan sederet rider MotoGP akan kembali adu kecepatan pada MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu
Sementara itu, pebalap KTM, Johann Zarco menilai tak ada perbedaan signifikan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez dan menganggap kedua pebalap tersebut adalah pemenang terhebat dalam sejarah MotoGP.
Perdebatan label pebalap terhebat selalu menghiasi MotoGP dari musim ke musim. Marquez memang selalu menaklukkan Rossi dalam perburuan gelar juara dunia sejak ia naik kelas ke MotoGP pada enam tahun lalu”
” Namun penggemar MotoGP masih sering membandingkan Marquez dengan Rossi di puncak kariernya ketika ia juga tampil dominan seperti halnya Marquez.
Bagi Zarco, Rossi dan Marquez tidak memiliki banyak perbedaan dan keduanya adalah dua pebalap terbaik dalam sejarah MotoGP.
“Saya rasa Marc Marquez mewakili segalanya. Bagi saya, Marc Marquez dan Valentino Rossi tetap jadi dua pebalap terbaik dalam kejuaraan ini.”
“Valentino mampu menganalisis dan beradaptasi pada semua yang terjadi dalam perlombaan. Ini adalah kekuatan terhebat dari Rossi.”
“ Marquez juga punya hal itu, namun kemudian jadi terlihat lebih potensial karena dia lebih muda. Namun kedua pebalap tersebut, tidak memiliki perbedaan [signifikan dalam kemampuan],” kata Zarco seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
Dalam pandangan Zarco, tiap generasi dari dunia balap akan selalu menghadirkan pebalap-pebalap hebat yang membuat orang penasaran.
“Ada banyak era yang berbeda dalam sejarah balap motor. Pada era Agostini, semua ingin memiliki motor yang ia tunggangi karena dia memenangkan lima belas gelar juara dunia.”
“Semua berpikir Agostini mampu melakukan itu karena ia memiliki motor terbaik. Mungkin saja tidak. Mungkin saja dia juga merupakan pebalap yang hebat. Tentu bagus bila kita bisa kembali ke masa itu,” ujar Zarco berandai-andai.