Sebagai aplikasi pesan instan yang populer dipakai banyak orang, sering terjadi penipuan yang mengatasnamakan WhatsApp.
Bagaimana cara mengatasi tindak kejahatan tersebut?
WhatsApp menuturkan, pihaknya giat berupaya mengurangi pesan spam yang datang melalui sistem mereka.
Disampaikan WhatsApp, membuat ruang yang aman bagi para pengguna untuk berkomunikasi dengan satu sama lain adalah prioritas utama mereka.
Namun, seperti halnya dengan SMS biasa atau panggilan telepon, sangat memungkinkan bagi pengguna WhatsApp lain yang memiliki nomor telepon Anda untuk menghubungi Anda.
“Oleh karena itu, kami ingin membantu Anda mengidentifikasi dan menangani pesan ini,” tulis WhatsApp seperti dikutip dari blog resmi miliknya, Rabu, 09 Januari.
WhatsApp memaparkan, pesan tak diinginkan dari pihak ketiga yang tidak sah datang dalam berbagai format, seperti misalnya spam, penipuan, dan pesan pengelabuan.
“Semua tipe pesan tersebut secara luas dikategorikan sebagai pesan tak diinginkan dari pihak ketiga yang tidak sah yang mencoba untuk menipu dan mendorong Anda untuk melakukan tindakan tertentu,” ungkapnya.
Kalian mungkin saja menjadi target skema penipuan di atas, baik melalui aplikasi whatsApp maupun email. Mengatasi upaya penipuan atas WhatsApp itu, sebenarnya bisa diatasi sejak awal.
Caranya pengirim pesan mengaku berafiliasi dengan WhatsApp, pesan berisi instruksi yang meminta kalian untuk meneruskan pesan, pesan mengklaim bahwa kalian dapat menghindari hukuman, seperti blokir akun jika kalian meneruskan pesan tersebut dan pesan berisi imbalan atau hadiah dari WhatsApp atau orang lain.
Lantas, apa yang harus dilakukan jika menerima pesan ini?
“Kami selalu merekomendasikan untuk memblokir pengirim pesan, mengabaikan isi pesan dan menghapusnya,” ucap WhatsApp.
Untuk mempelajari mengenai cara memblokir, silakan baca artikel ini sebagai salah satu upaya pencegahan.
“Untuk melindungi kontak kalian dari potensi bahaya, mohon jangan pernah meneruskan pesan ini kepada orang lain,” pungkas perusahaan yang di bawah naungan Facebook ini
Penyebaran hoax atau informasi palsu tak hanya menyebar di media sosial, tetapi juga merambat ke ranah privasi seperti lewat aplikasi pesan instan.
Menyadari hal itu, WhatsApp yang merupakan aplikasi pesan instan yang populer dipakai masyarakat, memiliki tips agar penyebaran hoax dapat diatasi oleh para penggunanya.
Seperti yang dikutip dari blog WhatsApp, Minggu (6/1/2019) berikut tujuh tips anti-hoax dari perusahaan yang di bawah payung Facebook ini, yaitu:
Pesan dengan label “Diteruskan” membantu Anda untuk mengetahui jika pesan tersebut ditulis oleh teman atau saudara Anda atau jika pesan tersebut dikirim oleh orang lain.
Periksa ulang fakta isi pesan jika Anda tidak yakin siapa yang telah menulis pesan untuk pertama kalinya. Untuk mempelajari selengkapnya mengenai meneruskan pesan, silakan baca artikel ini.
Foto, audio, dan video dapat diedit untuk menyesatkan Anda.
Cari sumber berita yang dapat dipercaya untuk memeriksa apakah cerita tersebut juga dilaporkan di sumber lain. Jika cerita dilaporkan di beberapa tempat, kemungkinan cerita tersebut benar adanya.
Banyak pesan atau tautan situs web yang Anda terima yang mengandung hoaks atau berita palsu memiliki kesalahan ejaan. Lihat tanda ini agar Anda dapat memeriksa apakah informasi ini akurat. Untuk mempelajari selengkapnya mengenai tautan yang mencurigakan, silakan baca artikel ini.
Perhatikan informasi yang menegaskan keyakinan Anda dan tinjau faktanya sebelum membagikan informasi. Cerita yang tampak sulit untuk dipercaya biasanya tidak benar.
Meskipun pesan telah dibagikan berkali-kali, hal ini tidak menjadikan pesan tersebut benar. Jangan teruskan pesan hanya karena pengirim meminta Anda untuk melakukannya.
Jika Anda masih tidak yakin apakah pesan tersebut benar atau tidak, cari faktanya secara online dan periksa situs berita yang dapat dipercaya untuk mengetahui dari mana cerita itu berasal.
Jika Anda masih ragu, tanyakan pemeriksa fakta atau orang-orang yang Anda percayai untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Jika Anda melihat sesuatu yang palsu, beri tahukan orang yang telah mengirim pesan tersebut dan minta orang itu untuk memverifikasikan informasi sebelum dia membagikannya.
Jangan bagikan pesan hanya karena seseorang meminta Anda untuk melakukannya. Jika grup atau kontak Anda mengirim berita palsu secara terus menerus, laporkan mereka. Untuk mempelajari selengkapnya cara melaporkan kontak atau grup, silakan baca artikel ini.