Harga emas global dan lokal hari ini, Senin, 17 Oktober 2017, berada dalam posisi aman dan bergerak merata untuk seluruh tingkat harga.
Berlainan dengan pembukaan perdagangan awal pekan silam, harga emas milik PT Aneka tambang Tbk, atau Antam, hari ini, naik Rp 1.000 per gram untuk berada di posisi amannya, Rp 600 ribu per gram.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, harga emas Antam dipatok Rp 599 ribu per gram.
Untuk harga buyback emas Antam bisa dibeli dengan Rp 524.000 per gram.
Itu artinya jika Anda menjual emas, maka Antam akan membayar Rp 524.000 per gram.
Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram.
Menjelang Senin siang WIB WIB, sebagian ukuran emas sudah habis terjual.
Kondisi harga yang aman juga terjadi secara global.
Emas masih berada dalam kondisi bearish dan masih bergerak sideways ketika penjualan emas perhiasan di India menyentuh level empat tahun tertinggi.
Musim hujan di India cenderung akan mendorong permintaan untuk emas perhiasan di pedesaan, petani dan membuat sepertiga kebutuhan konsumsi emas India terlihat di sektor tersebut.
Kondisi harga emas yang sekarang ini diperdagangkan di level terjangkau pada kisaran $ 1250 hingga $ 1260 ditambah diskonto yang cukup besar dibanding bulan yang lalu telah membuat penjualan perhiasan emas diperkirakan akan melonjak dibanding tahun lalu
Selama ribuan tahun, emas telah memainkan peran penting dalam budaya India yang dihargai tidak hanya karena keindahan dan daya tahan, tetapi juga sebagai keamanan finansial.
Saat ini, emas sekarang sedang terikat kepada keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada bulan Desember.
Kebanyakan telah mengetahui, bahwa dari data ekonomi baru-baru tampaknya menuju arah kenaikan ketika data klaim pengangguran awal berada pada empat dekade terendah dan pendapatan rumah tangga akhirnya meningkat.
Meskipun terjadi pelemahan harga emas, tetapi arus masuk uang ke dalam bursa ETF emas terus mengalir selama minggu terakhir, karena investor yang cerdas mengakui bahwa sebenarnya kondisi inflasi masih belum memanas dan yield Treasury masih berada di teritori negatif.
Minggu lalu ketika pasar di China sedang tutup karena liburan, aksi jual besar-besaran telah mendorong harga emas turun lebih dari tiga persen pada hari Selasa saja.
Tetapi, driver potensi peningkatan pembelian emas fisik di China adalah lindung nilai untuk depresiasi mata uang dalam menghadapi kontrol modal dan membeli emas adalah salah satu cara untuk mendiversifikasi pasar properti, yang sedang bergerak reli tajam ketika Beijing sedang mengendalikan spekulan dan pertumbuhan harga.