Southampton bintang terang di langit Premier League. Dan, “Daily Mail, dalam edisi situs terbarunya, “mail online,” menempatkannya sebagai “top stories” di “cover box”nya dengan kalimat penegasan, fenomena terbaru dari klub papan tengah di puncak klasemen “premier.”
Southampton, hingga pekan kesebelas Primer League memang fenomenal. Selama sebelas minggu yang berdiri kokoh di papan atas liga, dan menghindarkan dari tampik sorak Jose Mourinho, keanggunan Arsene Wenger maupun kehebohan pemilihan status kepercayaan diri David Moyes di Old Trafford.
Southampton sendirian berjalan dalan senyap prestasinya yang gemilang. Bahkan, ketika sehari sebelum mereka bertandang ke Emirates Stadium untuk menjajal Arsenal, lebih dari dua pertiga pengamat sepakbola Inggris masih tetap tak percaya mereka bisa mengambil kemenangan.
Bahkan, “Mail,” yang dengan kalimat setengah hati, menyebutnya sebagai salah satu calon juara Premier League musim ini, masih memberi angka 55 persen kemungkinan menang untuk Arsenal.
Juga dalam skema prediksi penyelesaian akhir lahirnya gol, Arsenal, bagi “Mail,” jauh lebih potensi mengukuhkan diri di puncak klasemen.
Klasemen “Premier League” ketika memasuki pekan kedua belas, kompetisi paling “wah” di dunia itu, menyusun tim seperti deret hitung ke bawah dengan jarak poin antara masing-masing klub di sepuluh besar hanya pembalikan posisi di setiap laga.
Arsenal hanya berjarak dua angka dari Liverpool. “The Reds,” terpaut satu poin dari Southampton. Begitu seterus dengan Chelsea dan Manchester United.
Menjelang laga melawan Arsenal di Emirates Stadium, Sabtu malam, 23 November 2013 dan disiarkan “live” oleh Stasion “SCTV,” Southampton jelas adalah fenomena anyar Barclays Premier League. Darfi posisi tiga klasemen, mereka mengisyaratkan tidak datang untuk sebuah basa-basi.
Sebelas minggu awal, Southampton berada di urutan ketiga klasemen, yang artinya menembus zona Liga Champions, baru satu kali kalah dan hanya kebobolan lima gol, bahkan mereka menjadi yang terbaik, bukan hanya di Inggris, tapi juga di Eropa, setelah AS Roma di Serie-A.
Mauricio Pochettino, sang pelatih, dengan tandas mengirim pesan ke Arsene Wenger, lewat satu kata,”Kami datang untuk menggantikan posisi Arsenal di puncak klasemen premier.”
Bagi publik sepakbola Inggris, laga Arsenal melawan “Soton,,” begitu Southampton di sapa, merupakan pertaruhan dari paling gengsi, ketika mereka menyaksikan di sebelas pekan lalu laga yang sangat terbuka dari ambisi klub-klub untuk menggantikan MU sebagai pemegang gelar “Premier.”
Dan ini pula laga, yang seperti ditulis “mail,” menarik untuk ditonton mengingat adanya Kieran Gibbs dan Jack Wilshere di kubu The Gunners dengan dikelilingi oleh para legiun asing menjamu “Soton” dengan enam pemain lokalnya.
Menarik ditunggu apakah Nathaniel Clyne, Luke Shaw, Jay Rodrigues, James Ward-Prowse, Adam Lallana, dan Rickie Lambert bisa mengatasi tekanan lapangan tengah Arsenal yang mumpuni.
Mikel Arteta, Mathieu Flamini, Santi Cazorla, Mesut Oezil akan memberikan ujian tersendiri bagi talenta lokal Inggris ini, bahwa persaingan di tingkat dunia sudah harus mereka hadapi sekarang.
Menilik racikan strategi Pochettino yang selalu menekan di sepertiga lapangan permainan lawan, akan menjadi pertarungan menarik di lapangan tengah jika talenta domestik milik Arsene Wenger seperti Jack Wilshere bisa menjawab tantangan itu.