Radja Nainggolan pemain asal Indonesia yang berkewarganegaraan Belgia ketika masih di Cagliari. Sejak Selasa, 08 Januari 2014, gelandang tim nasional Belgia itu resmi berstatus sebagai pemain AS Roma.
Radja Nainggolan, pemain asal Indonesia, yang dibeli AS Roma dari Cagliari di jendela transfer awal musim panas ini, Rabu, 08 Januari 2014, siang waktu setempat, di sambut dengan ucapan selamat datang dalam empat bahasa. Indonesia, Belanda, Italia dan Inggris.
AS Roma, menurut situs “football italia,” memberikan sambutan yang menarik kepada pemain barunya, Radja Nainggolan. Pada akun Twitter resmi, Giallorossi menyampaikan ucapan selamat datang kepada pemain berkepala plontos itu dengan empat bahasa berbeda.
Tradisi sambutan macam begini baru pertama kali terjadi dalam “lega calico.” Dan Raja Nainggolan-lah yang penerima awalnya.
Roma lebih dulu menurunkan tulisan berbahasa Italia: “BENVENUTO A ROMA, RADJA! #Nainggolan” di akun @OfficialASRoma. Setelah itu, sambutan berbahasa Indonesia: “SELAMAT DATANG DI ROMA, RADJA! #Nainggolan”, disusul bahasa Belanda “WELKOM IN ROME, RADJA! #Nainggolan”, dan bahasa Inggris “WELCOME TO ROMA, RADJA! #Nainggolan”.
Radja Nainggolan merupakan pemain asal Belgia, yang ayahnya berdarah Batak dan bermarga Nainggolan. Dengan memberi kehormatan pada leluhurnya, Indonesia, maka tak berlebihan jika Roma memberikan sambutan menggunakan bahasa Indonesia untuk pemain berusia 25 tahun ini.
Radja resmi pindah dari Cagliari ke Roma dengan status pemain pinjaman dengan opsi memermanenkannya hingga musim panas 2018. Hal itu dikonfirmasi Roma pada Selasa kemarin. Roma juga harus menggelontorkan dana sebesar 3 juta euro atau setara r Rp 49 miliar untuk mendatangkannya.
Sebelum ke Roma, Radja pernah digadang-gadang akan di beli Juventus. Direktur Umum Juventus, Giuseppe Marotta, sebelumnya, telah mengonfirmasi, bahwa klubnya tertarik memboyongnya dari Cagliari.
Dalam beberapa bulan terakhir, Radja santer diberitakan bakal berlabuh ke Turin. Juventus dikabarkan masih penasaran untuk mendatangkan pemain Belgia berdarah Indonesia tersebut.
Maklum, pada bursa transfer musim panas 2013, Juventus sempat mengutarakan ketertarikannya terhadap Radja. Namun, saat itu, Cagliari tidak memberi restu untuk melepas Radja.
“Nainggolan adalah pemain hebat dan salah satu yang ideal bagi filosofi Conte di Juventus. Kami mempunyai hubungan yang bagus dengan Cagliari, jadi mari kita lihat apa yang terjadi,” kata Marotta.
Rencana kedatangannya ke Juve, pada waktu itu, dispekulasikan oleh media Italia akan menyingkirkan Arturo Vidal. Dan hal itu dibantah Marotta..
Selain Juve, AC Milan juga pernah berminat mendatangkan Radja. Saat itu Milan terbentur masalah keuangan. Untuk mendatangkan Radja Milan harus menjual dua atau tiga pemainnya. Ketertarikan Milan pada Radja ini dilakukan sebagai langkah untuk regenerasi pemain.
“Saat ini skuad kami berada pada usia 30-an. Kami perlu melakukan perampingan dengan menjual dua atau tiga pemain, kemudian kami akan melihat jika seorang gelandang bisa datang,” ujar bos Ac Milan Galliani kepada para wartawan..
Pernyataan Galliani ini menjawab pertanyaan tentang kemungkinan Rossoneri memboyong Radja Nainggolan. Pemain keturunan Indonesia yang bermain di Cagliari ini menjadi topik pembicaraan pada bursa transfer musim dingin karena diincar sejumlah klub. termasuk tetangga Milan, Inter.
Radja Nainggolan, gelandang asal Belgia, itu, sejak Selasa kemarin, resmi pindah dari Cagliari ke AS Roma. Dalam kesepakatan kedua kubu, Roma memiliki opsi untuk memermanenkan status Nainggolan hingga musim panas 2018. .
Sementara itu, Nainggolan mengaku senang terhadap kesepakatan dengan skuad I Giallorossi. Namun, ia mengaku akan tetap menghormati Cagliari karena telah berjasa besar membesarkan namanya.
“Bagi orang Sardinia, sangat sulit untuk meninggalkan pulau ini. Di satu sisi aku senang karena transfer ini mungkin akan menjadi langkah penting dalam karier sepak bolaku, di sisi lain, aku meminta maaf karena aku meninggalkan tempatku berkembang sebagai pria dan pesepak bola,” kata Nainggolan.
“Aku tidak akan berhenti berterima kasih kepada ketua, rekan-rekan, dan pelatih yang bersamaku selama musim ini di sini. Terima kasih untuk mereka karena aku telah menjadi seperti sekarang.”
“Tidak lupa juga aku berterima kasih kepada fans yang selalu mendukung dan membuatku sebagai fans terbesar di tim ini. Bagi Cagliari, aku selalu memberikan yang terbaik. Hari ini petualangan akan berakhir, tetapi petualangan lainnya akan dimulai. Aku akan selalu menyimpan memori ini dalam hatiku,” tuntasnya.
“Di satu sisi, saya bahagia karena perpindahan ini mungkin menjadi sebuah langkah penting dalam karier sepak bolaku. Akan tetapi, di sisi lain saya minta maaf karena harus meninggalkan sebuah tempat di mana saya bertumbuh sebagai seorang laki-laki dan sebagai seorang pemain bola.”
“Saya diyakinkan bahwa kami akan melakukan hal penting di sini, tetapi sayang ada masalah yang tidak diperlihatkan kepada fans yang menghambat realisasi proyek ini. Saya berharap situasi ini bisa teratasi segera karena kota Cagliari dan fans pantas mendapatkan lebih dari apa yang mereka terima dalam tiga tahun terakhir.”