“Ronaldo Out,” tulis “marca online,” menyusul pengusiran Cristiano Ronaldo di pertengahan babak kedua, ketika Real Madrid gagal menjagal Ahtletico Bilbao di lanjutan laga La Liga, Senin, 03 Februari 2014, di San Memes Stadium.
Laga berdurasi tensi tinggi itu, ketika skor sama kuat satu-satu, meledak di menit ke-73, ketika Madrid melakukan serangan ke blok pertahanan Bilbao.
Dikenal sebagai “jagal” dalam panggung sepakbola Spanyol pemain Bilbao menghajar Karim Benzema dalam sebuah “scrimmage” di tepi kotak penalti. Ronaldo yang tampil sebagai “hero’s” langsung memengaruhi wasit agar meniup peluit tanda pelanggaran.
Aksi Ronaldo yang “egois” ini didamprat kapten Bilbao Carlos Gurpegi. Adu mulut terjadi di antara keduanya, hingga Cristiano didorong oleh Gurpegi. Tak terima aksi dorongan ini Ronaldo melayangkan tangannya ke muka Gurpegi Menerima tamparan ini Gurpegi langsung “diving” menjatuhkan diri seakan baru saja menerima pukulan, padahal tamparan CR7 tergolong pelan.
Insiden tersebut kontan memicu kericuhan. Ronaldo sempat kembali terlibat konfrontasi dengan Itturaspe yang coba membela rekannya. Kedua pemain ini bahkan sempat beradu kepala, hingga akhirnya pemain dari kedua tim terlihat berkerumun.
Wasit Miguel Ayza pun terpaksa mengambil keputusan tegas. Itturaspe diganjar kartu kuning, sedangkan Ronaldo yang dinilai sebagai pemicu kericuhan mendapat kartu merah langsung!
Pemain Madrid lainnya coba memprotes keputusan itu, namun wasit tidak bergeming dan tetap pada keputusannya.
Real Madrid dalam laga kisruh dengan tensi “panas itu, hanya mampu memetik hasil imbang. Kendati demikian, Carlo Ancelotti cukup puas dengan permainan yang ditunjukan oleh Los Blancos.
Madrid dan Los Leones berbagi satu poin usai mengakhiri pertandingan seri satu-satu. Sempat unggul lewat Jese, El Real harus puas dengan hasil imbang usai Ibai Gomez mencetak gol balasan.
Dalam laga yang juga diwarnai kartu merah untuk Cristiano Ronaldo itu, Madrid mampu menciptakan peluang lebih banyak. Soccernet mencatat bahwa tim asal Ibukota Spanyol itu sepuluh kali melakukan percobaan, tiga di antaranya tepat sasaran.
Sementara itu, Bilbao sembilan kali melepaskan sepakan ke gawang, tiga di antaranya tepat sasaran.
Soal performa tim besutannya, Ancelotti mengaku cukup puas, utamanya dengan penampilan Madrid di babak kedua.
“Kami bermain bagus. Laga tadi dimainkan dalam intensitas yang tinggi dan kami juga membiarkan mereka meciptakan peluang. Kami bermain bagus terutama di babak kedua,” kata Ancelotti di situs resmi Madrid.
“Hasil laga itu harusnya berbeda sebab kami mencetak gol lebih dulu dan mendominasi pertandingan setelah itu. Athletic Bilbao mencetak gol luar biasa, tapi secara keseluruhan kami sangat puas dengan cara permainan kami,” ujarnya.
Jalannya pertandingan memang milik Madrid. Di Menit awal Cristiano Ronaldo langsung menebar ancaman.t . Pemain terbaik dunia ini melepaskan sepakan keras yang sayangnya hanya melintas tipis di sisi gawang, kendati kiper Bilbao, Gorka Iraizoz sudah mati langkah.
Setelah peluang Ronaldo, Bilbao mulai mampu mengimbangi permainan Madrid. Lewat trio gelandang muda potensial, Iker Muniain, Ander Herrera, dan Markel Susaeta yang menyokong Aritz Aduriz sebagai ujung tombak, Bilbao mulai aktif menekan pertahanan Los Blancos.
Beberapa peluang pun tercipta. Seperti yang terjadi saat Aduriz menerima umpan matang Herrera. Sayang, sepakan mantan striker Valencia ini masih melebar. Dua menit berselang, giliran, Muniain punya peluang melepaskan sepakan first time usai menerima umpan De Marcos. Namun, gelandang muda Spanyol ini justru memilih untuk mengontrol bola sehingga peluang tersebut terbuang sia-sia.
Secara keseluruhan, babak pertama ini bisa dibilang menjadi milik Bilbao yang lebih konkret dalam setiap serangan yang dibangunnya, tidak seperti Madrid yang terlihat masih kesulitan menemukan ritme dan pergerakan yang ideal di antara para punggawanya.
Di paruh kedua, Madrid langsung menggebrak dan sukses mencetak gol lewat Ronaldo. Gol tersebut dianulir wasit lantaran CR7 sudah terjebak offside saat menerima umpan lambung Luka Modric.
Tertinggal, Bilbao meningkatkan intensitas serangan. Perubahan juga dilakukan pelatih Ernesto Valverde dengan menarik Iker Muniain dan memasukkan striker Ibai Gomez. Keputusan Valverde terbukti jitu.
Belum semenit masuk ke lapangan, Gomez langsung jadi pembeda setelah sepakan volinya memanfaatkan bola liar hasil sundulan Sergio Ramos, meluncur deras ke pojok gawang, tanpa mampu dijangkau Diego Lopez. Gol ini tak hanya membuat kedudukan imbang..
Saat itulah kekisruhan terjadi yang akhirnya berujung pada pengusiran Ronaldo dari lapangan. Madrid pun harus melanjutkan sisa lima belas menit laga dengan sepuluh pemain.
Kondisi ini membuat Bilbao lebih leluasa menekan. Sejumlah peluang pun mereka ciptakan. Seperti pada menit ke-85, Ibai Gomez kembali melepaskan sepakan voli, namun kali ini Lopez sigap menepis bola.
Dua menit masa perpanjangan waktu, Madrid terus mendapat tekanan. Namun, hingga wasit meniup peluit panjang tak ada gol tambahan tercipta. Skor 1-1 menutup laga panas di San Mames.
Bagi Madrid, hasil ini merupakan kerugian besar. Selain harus kehilangan Ronaldo, mereka juga gagal menggusur Barcelona dari posisi dua. Kendati memiliki poin sama, 54, El Real harus menerima kenyataan duduk di posisi tiga atau terpaut tiga angka dari Atletico Madrid yang berada di puncak klasemen.
Sementara bagi Bilbao, hasil ini juga tak mengubah posisi mereka di urutan empat klasemen sementara dengan 43 poin, atau unggul enam angka dari Villarreal di posisi lima alias zona Europa League.