Investasi emas sepanjang awal tahun ini tambah tidak menarik, dan para investor makin menjauh untuk menanamkan uang di loga mulia ini. Di tingkat perdagangan domestik saja harga emas naik turun bagaikan “roller coaster.” Sehari naik, lain hari meluncur jauh.
Hari ini, Rabu, 05 Februari 2014, menurut situs milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam yang dikutip “nuga.co,” harga emas batangan yang diperdagangkan perusahaan negara itu kembali terjun sebesar Rp 2.000 per gram setelah melonjak di sesi perdagangan kemarin, Selasa, 04 Februari 2014 melonjak Rp 7.000 per gram.
Seperti di tulis “Logam Mulia” harga emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk bergerak sangat fluktuatif, kemarin sudah naik hari ini turun lagi.. Harga buyback-nya juga ikut turun.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Rabu pagi harga satu gram emas Antam turun dari Rp 540.000 per gram menjadi Rp 538.000 per gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam juga turun dari Rp 480.000 per gram menjadi Rp 478.000 per gram.
Daftar harga emas Antam hari ini, yang dimuat laman situs resmi Antam adalah: untuk ukuran 500 gram dihargai Rp 249.300.000, 100 gram Rp 49.950.000, 50 gram Rp 25.000.000, 10 gram Rp 5.040.000, 5 gram Rp 2.545.000 dan satu gram Rp 538.000
“Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja,” kata Antam dalam situs resminya.
Dalam perdagangan global harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi, seiring laporan mengecewakan aktivitas manufaktur Amerika Serikat dan penurunan tajam harga saham memberikan dukungan terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 20,1 dollar AS atau 1,62 persen menjadi menetap di 1.259,9 dollar AS per ounce. Harga emas melorot lebih dari 22 dollar AS per ounce atau 1,8 persen pada Kamis dan Jumat pekan lalu.
Indeks Institute for Supply Management yang diikuti dengan cermat pada Senin menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS pada Januari tumbuh pada tingkat paling lambat dalam delapan bulan karena laju pesanan baru melambat tajam, yang membebani saham dan dolar AS, sehingga memberikan dukungan kepada perdagangan emas, menurut para analis pasar.
Indeks ISM merosot ke 51,3 persen pada Januari dari 56,5 persen pada Desember. Angka ini merupakan tingkat terendah sejak Mei tahun lalu. Setelah data ISM jatuh, dolar AS juga turun ke tingkat terendah terhadap yen Jepang dalam lebih dari dua bulan.
Juga pada Senin, saham-saham AS diperdagangkan melemah tajam di Wall Street akibat data manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan, yang membantu investor beralih ke pasar emas. Perak untuk pengiriman Maret naik 28,9 sen atau 1,51 persen menjadi ditutup pada 19,409 dollar AS per ounce.