Laga keras dua tim yang “terluka,” Manchester United melawan Arsenal Emirates Stadium, Kamis, 13 Februaru 2014, dinihari WIB, berakhir seri tanpa gol. Hasil ini belum memberi dorongan bagi Manchester United untuk menggapai zona Euro, dan Arsenal masih harus melakukan pergulatan hebat dengan tiga tim papan atasnya lainnya, Chelsea, City dan Liverpool untuk menuju juara Premier league.
Manchester United masih bermain “minus” dan satu angka adalah pelajaran terbaik baginya di laga tandang melawan klub besar. MU, seperti dicatat Soccernet kalah dominan dibandingkan dengan Arsenal dalam laga panas itu..
Meski demikian, lini belakang MU mampu tampil prima selama pertandingan dengan menahan gempuran pemain-pemain Arsenal. Arsenal mampu melepaskan sepakan ke gawang sebanyak tujuh belas kali, lima di antaranya tepat sasaran.
Kiper MU David De Gea juga mampu menjaga gawangnya tak kebobolan dengan melakukan empat kali penyelamatan. Kendati menyebut seri sebagai hasil yang tak buruk, gelandang MU Carrick menyebutkan timnta memetik banyak pelajaran dari laga melawan Arsenal.
“Kami bisa memetik banyak pelajaran dari pertandingan. Performa kami cukup bagus, David De Gea harus membuat beberapa kali penyelamatan, tapi kami juga membuat beberapa peluang bagus,” ucap Carrick di “BBC”.
“Ini bukanlah hasil buruk dengan meraih hasil imbang, tapi kami datang ke sini untuk memetik kemenangan. Anda harus memberikan respek untuk Arsenal, karena satu poin bukanlah hasil akhir yang tak terlalu buruk,” imbuhnya.
Sementara itu, Arsene Wenger mengakui bahwa Arsenal agak nervous ketika melancarkan serangan ke lini pertahanan Manchester United. Wenger juga memuji MU yang dinilainya bertahan dengan sangat baik.
Dimotori Olivier Giroud, Santi Cazorla, dan Mesut Oezil, mereka secara konsisten menggempur pertahanan tim tamu.
Arsenal tak bisa mencetak satu gol pun hingga peluit panjang berbunyi. Menurut Wenger, hal ini terjadi karena barisan pertahanan MU yang diisi Nemanja Vidic, Chris Smalling, Rafael (kemudian diganti Rio Ferdinand), Patrice Evra, dan terutama David de Gea, bekerja dengan optimal.
“Ya, saya merasa kami nervous. Kami biasanya sangat berbahaya ketika membongkar pertahanan dengan umpan-umpan cepat,” ujar Wenger di situs resmi Arsenal.
“Manchester United bertahan dengan sangat baik di sana. Kami punya banyak umpan silang dan pemain-pemain berpengalaman mereka, Vidic dan Ferdinand pada babak kedua, tampil sangat baik dalam menghadapinya,” lanjutnya.
“Kami tak mencetak banyak gol pada saat ini. Secara matematis, kami kehilangan pencetak gol dengan cederanya Walcott dan Ramsey. Anda bisa melihatnya sekarang dalam pertandingan seperti ini,” kata Wenger.
Mendominasi pertandingan, tetapi kesulitan menembus pertahanan MU dan menciptakan peluang. Pergerakan mereka sering patah di tengah jalan akibat umpan yang tidak akurat dan kerja sama yang kurang solid.
Tomas Rosicky mencoba memecah kebuntuan pada menit kesembilan dengan melepaskan tembakan jarak jauh. Bola hasil tembakannya melesat ke arah gawang setelah mengenai Nemanja Vidic, tetapi David De Gea tak tampak mengalami kesulitan menangkap bola.
Di sisi lain, MU beberapa kali berhasil melancarkan serangan yang mengancam gawang Arsenal. Namun, penyelesaian akhir yang kurang terukur membuat usaha tim tamu tak membuahkan gol.
Pada menit kedua, misalnya, Robin van persie melepaskan tembakan yang mengarah tepat ke arah Szczesny. Van Persie kembali mencoba peruntungannya dengan melepaskan tembakan dari sudut sempit, tetapi bola melesat ke sisi kiri gawang Arsenal.
Pada babak kedua, Arsenal masih mendominasi pertandingan. Arsenal membangun koordinasi permainan lebih baik dari babak pertama, tetapi masih kesulitan membuka pertahanan MU.
Di tengah kesulitan itu, Arsenal nyaris mencetak gol melalui Laurent Koscielny pada menit ke-62. Berawal dari tendangan sudut, Koscielny menyundul bola ke sudut kanan atas gawang. David De Gea sudah tidak bisa menjangkau bola, tetapi Valencia berhasil membuang bola.
Pada menit ke-77, Bacary Sagna melepaskan umpan silang. Dalam kawalan Vidic, Olivier Giroud mencoba menyontek bola, tetapi gagal. Bola pun melesat ke sisi kanan gawang.
Santi Cazorla juga berusaha memecah kebuntuan pada menit ke-83 dan ke-90. Namun, kedua usahanya kandas di tangan De Gea.
MU sendiri beberapa kali mencoba keluar dari tekanan Arsenal. Usaha mereka mampu menyulitkan Arsenal, tetapi tak ada yang betul-betul berbahaya, hingga Van Persie menyundul umpan Rooney pada menit ke-80. Namun, usaha Van Persie diantisipasi Szczesny.