Kehadiran dua laga di dua stadion dan dua kota berbeda di Inggris, Emirates dan Etihad, dari dua klub Premier League yang juga berbeda, menjadi “trending topic” pemberitaan media global sejak sepekan terakhir.
Laga perdelapan final Champions League yang memasuki fase “knockout” antara City melawan Barca dan Arsenal menghadapi Bayern mendapat “rating” paling tinggi di halaman, komentar dan laman media yang saling berkejaran mengekploitasi kekuatan dan komentar pemain, pelatih dan pengamat.
Laga Manchester City melawan Barcelona di Etihad Stadium menempati tempat “rating” paling puncak dengan selisih tipis dengan pertandingan Arsenal menghadapi Bayern Muenchen di Emirates.
Kebetulan pula, dua nama stadion di Inggris, tempat laga Champions League itu berlangsung memakai kata “timur tengah.” Dan salah satu klubnya, Citizens adalah milik pangeran Qatar.
Terlepas dari nama stadion, laga paling penting, yang akan disiarkan “live” oleh “Ornage TV,” saluran televisi berbayar, Rabu dinihari WIB, pukul 02.00, adalah pertemuan kembali Arsenal dengan Bayern.
Arsenal ingin memecah kebuntuan atas kekalahan mereka di fase yang sama musim lalu ketika mereka dihempaskan Bayern tiga gol tanpa balas. Arsenal berupaya keras meraih kemenangan saat menjamu Bayern Munich. Statistik yang ada menyebut bahwa The Gunners sulit menang atas tim-tim Bundesliga di kandang sendiri.
Arsenal akan menjamu Bayern yang berstatus juara bertahan, sebelum tiga pekan setelahnya melawat ke Allianz Arena. Partai ini adalah ulangan duel musim lalu juga di fase yang sama, di mana Bayern menyingkirkan Arsenal setelah menang agregat gol tandang..
Pelatih Bayern Muenchen, Pep Guardiola, menilai Arsenal bukan lawan yang mudah dikalahkan. Apalagi, menurutnya, The Gunners mempunyai pelatih sekelas Arsene Wenger.
“Pendapat saya tentang Arsene adalah bahwa saya memiliki banyak rasa hormat kepadanya. Timnya mempunyai kualitas dan saya harus mengagumi kualitas dari lawan saya,” ujar Guardiola.
“Kami akan melawan tim yang sepanjang musim ini berada di klasemen atas. Mereka sekarang berada di peringkat dua atau tiga liga, tetapi di awal musim mereka berada di puncak,” kata Guardiola.
“Mereka adalah tim yang mempunyai tipikal selalu memiliki performa bagus di Liga Champions.”
“Dalam delapan, sembilan atau 10 tahun terakhir mereka telah bermain di Liga Champios dan mereka adalah tim spesial dengan memiliki Santi Cazorla, Mesut Oezil, Jack Wilshere, Alex Oxlade-Chamberlain dan Aaron Ramsey.”
“Mereka selalu mempunyai gelandang-gelandang bagus, dengan kombinasi. Anda harus baik di dua sisi dalam hal pergerakan pertahanan dan mencoba untuk mengerti permainan mereka,” tukas Guardiola.
Musim ini, kedatangan Mesut Oezil langsung mendongkrak performa The Gunners. Arsenal menjadi penantang serius titel juara liga dan sukses menembus perempatfinal Piala FA, plus melewati ‘grup neraka’ yang dihuni Borussia Dortmund dan Napoli di babak grup.
Gelandang Bayern Javi Martinez cukup terkejut Oezil dilepas begitu saja oleh Real Madrid di musim panas lalu, seraya menuntut timnya mencetak gol di laga leg pertama..
“Pertandingan ini berbeda daripada musim lalu. Arsenal tidak pernah mudah tapi mereka kini adalah tim yang lebih baik,” ucap Martinez sebagaimana diwartakan Mirror.
“Mereka membuat kami menderita di Munich dan kami tahu betapa pentingnya mencetak gol di London. Jika kami bisa melakukan itu maka kami percaya kami bisa lolos tapi mereka kini memiliki para pemain yang lebih baik dan Mesut Oezil adalah pemain penentu bagi klub mana pun. Aku masih terkejut Real Madrid melepasnya.”
Hal senada diungkapkan oleh kapten Philipp Lahm. Meski mengaku Bayern lebih favorit namun, Lahm menilai peluang lolos kedua tim sama besarnya.
“Laga-laga di musim lalu cuma sejarah. Sekarang kita hidup di masa kini dan kami tahu Arsenal sudah begitu banyak peningkatan.”
“Orang-orang mengira Bayern favoritnya. Tapi dulu sangat ketat. Setiap tim memiliki peluang 50-50. Kami harus bermain dengan kesabaran dan kematangan,” imbuh pemain bertahan yang juga kapten tim nasional Jerman ini.