Usai “crash” dengan mobil terbarunya, Ferrari-F14T, di Turn Four, Sirkuit Sakhir, Bahrain, akhir pekan lalu, Kimi Raikkonen mengakui bahwa mobil “Kuda Jingkrak” itu musim ini telah terbukti reliabilitasnya. Tapi Raikkonen belum tahu di mana posisi Ferrari di antara tim-tim rival.
Tes di Bahrain hari Sabtu lalu berakhir dengan performa jelek untuk Kimi Raikkonen.ketika ia kehilangan kendali dan mobilnya menghantam pembatas yang membuat hidung mobilnya ringsek.
“Memang mobil saya rusak lantaran crash dan ada banyak bendera merah, tapi saya pikir kami cukup mendapatkan apa yang kami mau,” ujar Kimi di Planet F1.
“Saya pikir itu bukan masalah.”
“Kami bisa saja melakukan tes lebih lama, tapi kami merencanakan sesuatu yang berbeda. Di tes berikutnya, saya yakin kami bisa melakukannya.”
Sebelumnya, pebalap Finlandia ini juga menyikapi kecelakaan mobilnya dengan santai. Dia bahkan mengelak bahwa itu adalah salahnya.
Raikkonen menempati peringkat ketujuh dalam tes selama empat hari di Bahrain, pekan lalu. Pebalap Finlandia ini tepat di belakang rekan satu timnya di Ferrari, Fernando Alonso.
“Kami tidak terlalu mengesankan dalam catatan waktu per lap. Tapi, kami akan tahu persis di mana posisi kami dalam balapan pertama di Australia,” ucap Raikkonen di Autosport.
“Dari aspek reliabilitas kami oke, tapi dari sisi kecepatan saya tak tahu di mana posisi kami,” sambungnya.
“Saya pikir kami tidak terlalu buruk. Masih ada banyak hal yang harus dilakukan dan tentu saya tahu situasi kami sendiri. Namun, saya tak tahu apa yang dilakukan orang lain,” kata Raikkonen.
“Kami akan terus melakukan pekerjaan kami dan semoga akan tahu kami ada di posisi yang lebih baik atau lebih buruk dibandingkan posisi seharusnya,” ujarnya.
Raikkonen menambahkan, Ferrari masih harus membenahi mesin dan memperbaiki settingan mobil F14 T demi meraih hasil yang lebih maksimal saat kompetisi sebenarnya dimulai.
“Ini tidak terlalu buruk. Dari sisi tenaga kita harus lihat pekan depan apa yang bisa kami perbuat, tapi itu bukanlah masalah besar,” jelasnya.
“Ada beberapa hal kecil yang ingin kami tingkatkan dan kami harus mencoba memahami sedikit perubahan dan apa yang akan mobil lakukan. Sekarang sudah cukup oke, tapi kami ingin meningkat dan masih ada jalan panjang sebelum musim dimulai,” kata Raikkonen.
“Tentu saja segalanya berbeda tahun ini, jadi kami mencoba untuk belajar. Pekan depan kami bisa menempatkannya bersama dan melihat di mana posisi kami,” tuturnya.
Hasil tes pramusim Formula One kedua di Bahrain menunjukkan Ferrari masih tertinggal dari tim-tim lain. Namun pabrikan asal Italia itu tak khawatir, karena memang sedang fokus ke keandalan mobil.
Tes pramusim kedua di sirkuit Bahrain pekan kemarin praktis dikuasai sepenuhnya oleh tim-tim bermesin Mercedes. Dari hari pertama hingga keempat, Force India, McLaren, dan Mercedes bergantian memimpin klasemen. Sementara posisi terbaik Ferrari hanya di tangga kedua, yang diraih Fernando Alonso di hari pertama.
Jika dibandingkan, catatan ini berjarak lebih dari tiga detik di belakang catatan waktu Nico Rosberg yang jadi pebalap tercepat dari empat hari tes. Bahkan secara keseluruhan, catatan ini bahkan masih kalah dari Nico Hulkenberg dan Jenson Button.
Raikkonen menegaskan bahwa fokus utama timnya untuk saat ini memang bukan pada catatan waktu, namun mencari berbagai settingan yang tepat dan isu-isu yang berpotensi mengganggu di kompetisi nanti.
“Jelas tim-tim bermesin Mercedes telah melaju dengan baik di sini, tapi kami punya program kami sendiri dan tidak perlu dibahas apakah mereka yang lebih cepat dari kami berada di program yang sama dengan kami,” katanya kepada Planet F1.