Laga “clasico” edisi kedua La Liga, di Santiago Barnebeu, kandang Real Madrid, Minggu dinihari WIB, 23 Maret 2014, yang disiarkan RCTI secara “live,” mulai diterpa isu liar tentang “kepergian” Gerrardo Martino, pelatih Barcelon, dari Nou Camp karena ketidakmampuannya menjawab kebutuhan “impresifitas” tim Catalonia itu.
Walau pun segera dibantah Martino, isu panas tentang “pengusiran”nya dari Barca sempat menjadi “headline” berita di dua surat kabar terkenal Spanyol “Marca” dan “AS.” Kedua surat kabar itu membuat kepala beritanya dengan kalimat pendek,” Martino Selesai.”
Terlepas dari, apakah Martino hengkang atau tidak, laga “clasico” jilid kedua musim ini yang digelar di Santiago Bernabeu akan menjadi pertaruhan buat Barcelona. Jika sampai kalah, peluang mempertahankan gelar juara La Liga bakal habis.
Laga Real Madrid vs Barcelona yang akan digelar pada 23 Maret mendatang sudah mendatangkan tensi panas sejak dua pekan sebelum kickoff.
Barcelona, di laga “clasico” kali ini dianggap berada dalam posisi tidak menguntungkan. Selain berstatus tim tamu, mereka tengah berada dalam tren kurang meyakinkan setelah menelan dua kekalahan dari tiga laga terakhir di La Liga Primera.
Kemenangan telak atas Osasuna memang memberi suntikan moral yang besar bagi Barcelona. Ujung tombak Barca, Lionel Messi, yakin angka penuh bisa dibawa pulang.
Di Camp Nou, dua hari lalu, Barca tanpa ampun membenamkan Osasuna tujuh gol tanpa balas. Messi sendiri menyumbang tiga gol yang membawa dia sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah klubnya.
Laga penting itu belum mengubah posisi Barca di peringkat ketiga dengan selisih empat angka dari Real Madrid, yang masih ada di puncak klasemen, dan satu angka dari Atletico di posisi dua. Untuk itulah, wajib bagi pasukan Gerardo Martino untuk memenangi El Clasico guna terus bertahan dalam persaingan gelar.
Untuk menang di Santiago Bernabeu pada akhir pekan nanti tidak akan mudah bagi Barca. Statistik sedikit lebih mengunggulkan Madrid selaku tim tuan rumah menyusul penampilan mereka yang lebih konsisten.
Sejak terjungkal di El Clasico jilid pertama musim ini di Camp Nou, Oktober silam, tim arahan Carlo Ancelotti itu belum terkalahkan sampai saat ini. Sementara Barca sudah tiga kali kalah dalam sepuluh laga terakhirnya.
“Kami berharap bahwa kami bisa mendapatkan sebauh hasil positif yang akan menjaga kami dalam perburuan gelar. Kami dalam peforma yang bagus dan ini sebuah kesempatan bagus buat kami,” ujar Messi kepada TV3 yang dilansir dari AS.
“Kami akan menyambangi tim yang hebat seperti Madrid yang sedang sangat percaya diri dan memenangi banyak pertandingan mereka dengan mudah. Itu akan jadi pertandingan yang sulit tapi kami tahu apa yang bisa kami lakukan dan kami bisa mengalahkan mereka.”
“Kami sudah mendapatkan hasil pertandingan yang membuat perjuangan kami di Liga Spanyol menjadi sulit musim ini, tapi kami masih harus mendatangi Santiago Bernabeu dan berjuang hingga akhir,” sahut Sergio Busquets di Marca.
Dengan kondisi seperti itu, Busquets menilai laga El Clasico akan menjadi penentu nasib Barcelona di musim ini. Jika bisa menang maka peluang juara masih terbuka lebar, tapi jika kalah maka kans tersebut tertutup.
“Kami tertinggal empat angka dan sepertinya kami tidak akan bisa berjuang meraih gelar, tapi pertandingan di Bernabeu akan menentukan segalanya. Jika kami menang, kami akan terus berjuang. Tapi jika kalah maka liga sudah berakhir,” tegasnya.
Sementara itu, “playmaker” Barcelona, Andres Iniesta, merasa yakin timnya bisa menaklukkan Real Madrid dalam laga bertajuk el clasico di Santiago Bernabeu, Minggu dinihari WIB, di ujung pekan ini.
Barca, menurutnya, tengah berada dalam suasana yang menyenangkan menyambut pertemuan dengan rival abadinya tersebut.
“Sekarang sampai kepada pertandingan yang paling sulit pada musim ini, tetapi juga yang paling indah,” ujar gelandang tim nasional Spanyol tersebut kepada Sport.
“Kami ingin mendapatkan rasa yang bagus di Bernabeu dan kami yakin bisa menang di sana. Pertandingan Madrid-Barca merupakan perang dalam sepak bola, tetapi apa yang sudah terjadi pada masa lalu bertahan di sana.”
Meskipun Barca bisa kembali ke jalur yang tepat untuk mempertahankan gelar juara dengan kemenangan atas tim ibu kota tersebut, Iniesta mengakui bahwa segalanya tidak berjalan sesuai rencana. Kenyataannya, mereka harus menjalani musim yang sangat sulit.
“Ini bukan merupakan musim yang nyaman,” ujar pencetak gol kemenangan Spanyol di final Piala Dunia 2010 ini. “Di semua level, ada yang harus dilihat kembali, perubahan harus dilakukan.”
Iniesta pun berbicara tentang cara selebrasi yang dilakukan seusai mencetak gol dalam pesta ke gawang Osasuna di Camp Nou. Setelah menjebol gawang lawan, Iniesta melepaskan ciuman ke arah langit sebagai ungkapan memori tentang anak dan istrinya.
“Ketika satu hal buruk terjadi dan Anda mengalami masa sulit, Anda menyadari cinta dari orang yang tidak dikenal dan itu memberikan kamu banyak kekuatan. Istriku dan keluargaku menghargai semua cinta dari orang-orang ini,” ujar Iniesta.