Marc Marquez, kiri, pebalap Repsol Honda, bersalaman dengan Valentino Rossi, usai balapan perdana MotoGP 2014, di Sirkuit Losail, GP Qatar, Senin dinihari WIB, 24 Maret 2014. Marquez keluar sebagai juara dan Rossi “runner up”
Marc Marquez dan Valentino Rossi mengulang drama Losail tahun lalu, dengan memberikan tontonan decak kagum kepada publik, ketika mereka saling berhimpitan, saling mengejar dan saling menghitung jarak serta menghitung waktu, di lomba MotoGP Qatar, Senin dinihari WIB, 24 Maret 2014.
Di musim Moto GP 2013, juga di Sirkuit Losail, pada lomba yang diterangi sorot lampu di kedinginan “padang pasir” Qatar, Marc Marquez yang baru naik ke kelas primer, dan Valentino Rossi yang kembali ke Yamaha, setelah dua musim tanpa gelar di Ducati, menyanjikan drama di klas “super” ketika kedua pebalap beda generasi itu melumatkan perhatian penonton dan pemirsa.
Hal serupa, Senin dinihari WIB, setahun kemudian, 24 Maret 2014, mereka ulang tanpa rasa “ria” kecuali memberi kesenangan bagi penggemar balapan motor gede itu bagaimana waktu, kecepatan, keterampilan dan disiplin harus di satukan dalam rasionalitas emosi karena kesalahan sepersekian detik maut bisa mendatangi.
Tapi itulah Rossi, yang kini memasuki usia tiga puluh lima tahun. Tidak muda lagi. Dan itulah Marquez, remaja duapuluhan awal yang menjadikan Rossi sebagai “idola”nya. Mereka bertarung dengan penuh kegembiraan tanpa saling melecehkan atau saling mengatakan mereka yang terhebat.
Marc Marquez memang meraih podium puncak. Dan Rossi berada satu tingkat, “runner up.”
Ini hasil terbaik di awal lomba bagi Marquez dalam upayanya mempertahankan gelar juara dunia MotoGP.
Memulai balapan dari posisi terdepan, Marquez sempat terlempar ke posisi empat di awal race. Namun dia mampu terus memperbaiki posisinya hingga akhirnya bisa kembali merebut posisi terdepan pada lap ke delapan.
Sejak saat itulah sang juara dunia 2013 itu terlibat persaingan sangat sengit dengan Rossi. Setidaknya kedua pebalap terlibat saling susul lebih dari lima kali, dengan beberapa di antaranya memunculkan momen kedua pebalap melaju side by side dan nyaris saling senggol.
Kemenangan ini jadi start sempurna Marquez untuk mempertahankan gelar juara dunia miliknya. Hasil di Losail terasa makin spesial karena dia sebenarnya belum dalam kondisi seratus persen setelah mengalami patah kaki sekitar enam pekan lalu.
Menggenapi podium di balapan ini adalah Dani Pedrosa. Pebalap Repsol Honda itu sempat dipaksa berjuang keras untuk masuk tiga besar setelah juga harus menjalani duel sengit dengan Alvaro Bautista.
Nasib buruk dialami Jorge Lorenzo. Jagoan Movistar Yamaha itu terjatuh bahkan sebelum balapan menuntaskan satu putaran, Lorenzo saat itu sedang memimpin race.
Memilih menggunakan ban keras, start Marquez kurang mulus karena langsung disalip beberapa pebalap saat start dan turun ke posisi empat. Adalah Lorenzo yang langsung melesat ke posisi terdepan, setelah dia dapat posisi start lima.
Seperti terjadi di musim lalu, Lorenzo tampil sangat agresif di awal race demi menciptakan jarak dengan pesaingnya. Namun nasib nahas mendatangi dia di seri perdana ini karena belum menuntaskan satu putaran dia terjatuh karena kehilangan kedali atas tunggangannya. YZR-M1 miliknya terpelanting berputar beberapa kali di gravel dan mengalami kerusakan sangat parah.
Saat Lorenzo out, Marquez berhasil memperbaiki posisinya dari urutan tiga ke posisi dua setelah menyusul Bradley Smith di lintasan lurus garis start/finis. Di lap kedua ini Rossi naik ke posisi lima sementara Pedrosa masih terlempar di posisi delapan.
Andrea Iannone menjadi pebalap kedua yang mengalami crash setelah dia jatuh di putaran kedua. Insiden tersebut menguntungkan Rossi karena dia memperbaiki posisinya satu anak tangga ke posisi empat.
Namun Rossi tak lama berada di sana lantaran dia disalip Alvaro Bautista. Rider GO&FUN Honda Gresini itu malah mampu melesat ke posisi dua di lap kelima setelah dia memanfaatkan momentum saat Marquez membuat kesalahan.
Marquez kembali mengklaim posisi kedua di lap keenam setelah memenangi duel dengan Bautista di lintasan lurus, di belakangnya ada Rossi yang perlahan namun pasti terus merangsek ke posisi terdepan. Di lap ini Stefan Bradl masih menjadi pemimpin balapan.
Pergeseran pemimpin balapan terjadi di lap delapan saat Bradl terjatuh dari motornya, yang membuat Marquez berhak atas posisi terdepan. Namun sang juara dunia tak bisa tenang berada di sana lantaran Rossi memberi tekanan hebat dari posisi dua.
The Doctor akhirnya berhasil menyusul Marquez di lap sembilan. Aksi tersebut yang mendapat teriakan riuh dari penonton yang memadati Sirkuit Losail. Hingga beberapa putaran berikutnya Rossi dan Marquez terlibat persaingan sengit dengan beberapa kali upaya saling susul nyaris terjadi.
Saat balapan tinggal menyisakan sembilan lap, Marquez kembali menjadi pemimpin race setelah dia menyalip Rossi di akhir lintasan lurus. Seperti sudah terjadi di lap-lap sebelumnya, Marquez memanfaatkan dengan baik tenaga motornya yang terlihat jelas unggul dalam top speed.
Karena terlalu melebar di lap tujuh, Marquez nyaris kehilangan posisinya di urutan terdepan. Namun saat Rossi sudah lebih dulu masuk ke tikungan ke kanan, Marquez masih bisa melakukan manuver untuk mempertahankan posisinya.
Di belakang Marquez dan Rossi yang berduel sengit, Dani Pedrosa dan Bautista terus menguntit masing-masing di urutan tiga dan empat. Pedrosa turun ke posisi empat saat balapan tinggal menyisakan empat putaran.
Rossi menunjukkan perlawanan sengit dari posisi kedua. Dalam beberapa kesempatan dia berhasil melaju berdampingan dengan Marquez, namun tetap gagal mengabil alih posisi terdepan.
Saat balapan tinggal menyisakan dua putaran Rossi berhasil memperdaya Marquez dan mengambil posisi terdepan. Tapi kondisi itu tak bertahan lama karena hanya beberapa tikungan berselang Marquez melakukan manuver berani untuk merebut kembali urutan satu. Skenario serupa terjadi setidaknya dua kali di lap yang sama, namun dengan hasil akhir serupa: Marquez bertahan di posisi satu.