Jose Mourinho dan Diego Simeone. Mereka akan bertemu kembali ketika Atletico Madrid menjamu Chelsea di Estadio Vicente Calderon, Kamis dinihari WIB, 24 April 2014, pada laga semifinal leg pertama Champions League
Estadio Vicente Calderon, Kamis dinihari WIB, 24 April kembali mencuri perhatian ketika “The Blues” Chelsea datang untuk menguji nyali menghadapi tim penuh sensasi Atletico Madrid, pada laga semifinal leg pertama Champions League.
Chelsea lewat Jose Mourinho, sang pelatih, pasti tahu benar tim macam apa yang mereka hadapi. Mou pernah tiga musim bertetangga dengan Atletico ketika masih melatih Real Madrid. Dan secara plus minus ia tahu kekuatan dan kelemahan Atletico.
Mou juga tahu, ketika pekan lalu Atletico menyingkirkan Barca, dan kini sedikit diunggulkan dari Chelsea amat berbahaya dan sedang menikimati “musim semi”nya pentas semifina Liga Champions.
Laga Atletico Madrid versus Chelsea, menurut daftar yang sudah dikeluarkan UEFA, akan dipimpin oleh wasit Eriksson, yang sudah tidak asing lagi di ajang Euro. Wasit asal Swedia itu juga sudah bergabung dengan FIFA sejak dua belas tahun yang lalu.
Eriksson memang memiliki rekam jejak yang baik ketika memimpin laga-laga besar. Di musim ini saja, ia sudah memimpin lima pertandingan. Termasuk laga Barcelona kontra Manchester City di leg pertama dan Bayern Munich kontra Manchester United.
Terlepas dari kepemimpinan wasit, kehadiran Atletico di semi final Champions, setelah empat puluh tahun berlalu, bisa mengundang banyak tanya.
Membicarakan Atletico saat ini memang tidak akan pernah ada habisnya. Selain permainan yang bisa dibilang konsisten, faktor tangan dingin Diego Simeone juga tidak boleh dilupakan begitu saja. Bahkan, nama pelatih asal Argentina itu sering disebut-sebut sebagai kunci kesuksesan Atletico tahun ini.
Jelang pertemuan kontra Chelsea Rabu dini hari nanti, Atletico akan memulai semifinal leg pertama di markas sendiri. Tentu saja, kesempatan itu harus dimanfaatkan benar oleh Atletico. Jika mampu menang dengan jumlah defisit gol yang banyak, bukan tidak mungkin kesempatan tampil di final akan terjadi.
Selain diuntungkan dengan bermain di publik sendiri, Atletico bisa memanfaatkan psikologis yang tengah dirasakan oleh Chelsea. Jika melihat rekam jejak pertemuan kedua tim, tercatat keduanya saling mengalahkan. Akan tetapi, El Atleti boleh percaya diri karena di pertemuan terakhirnya mampu menang sekaligus mengklaim gelar Piala Super Eropa.
Belum lagi, Chelsea juga akan terbagi konsentrasinya di pentas Premier League. Saat ini, skuad arahan Jose Mourinho masih berada di peringkat kedua atau memiliki selisih lima poin. Setelah menghadapi Atletico, Chelsea akan menjamu pimpinan klasemen Liverpool akhir pekan in
Gelandang tengah Chelsea, Nemanja Matic berkeras kubunya harus bereaksi positif di pertandingan melawan Atletico Madrid pada leg pertama semifinal Liga Champions, Rabu dini hari WIB.
Matic, yang tidak bisa membantu Chelsea di Liga Champions, karena sudah terdaftar bersama Benfica, meminta rekan-rekannya untuk segera melupakan hasil minor melawan Sunderland..
“Saya tidak akan bermain, tetapi tentu saja nanti akan sulit karena Atletico adalah tim yang bagus. Tapi kami Chelsea dan pemain sudah siap untuk laga nanti. Kami harus melakukan yang terbaik untuk meraih hasil bagus dan mencapai final,” kata Matic seperti dilansir situs resmi klub, Senin, 21 April 2014.
Matic juga menepis kabar yang menyebutkan bahwa kekalahan atas Sunderland hari Sabtu lalu disebabkan The Blues kurang fokus karena mengetahui akan menjalani partai semifinal Liga Champions di hari Rabu mendatang.
Permainan konsisten yang ditunjukkan oleh Atletico menjadikannya sebagai klub yang cukup diperhitungkan di pentas bergengsi Eropa. Tak jarang juga, El Atleti -julukan Atletico- mampu membalikkan prediksi yang ada.
Sementara itu, Chelsea yang akan bertandang ke Atletico memiliki kondisi terbalik dengan Atletico. Pasalnya, di Premier League The Blues masih berada di peringkat kedua atau di bawah Liverpool dengan gap lima poin. Apalagi, di laga terakhir, tim asuhan Jose Mourinho harus takluk dari Sunderland di Stamford Bridge.
Kondisi itu memang membuat Chelsea harus bekerja keras di laga tersisa. Belum lagi, tim asal London itu harus berkonsentrasi juga di Liga Champions. Tentu, bukan suatu hal yang mudah untuk fokus di dua ajang yang berbeda.
Well, kita akan sama-sama menunggu siapakah tim terbaik yang akan tampil di laga final Liga Champions yang akan dihelat di Estadio da Luz, Lisbon markas dari tim Benfica, 27 Mei 2014.