Kekalahan mencolok, empat gol tanpa balas, Bayern Munechen ketika menjamu Real Madrid di putaran kedua semifinal Champions League di Allianz Arena, Rabu dini hari WIB, 30 April 2014, menyisakan kekecewaan bagi pelatihnya Pep Guardiola.
Menurut Pep, Bayern tidak bermain sesuai harapan dan “saya kecewa.”
Saya mempunyai beberapa momen berat dan ini merupakan salah satunya. Mereka mencetak dua gol lewat situasi bola mati. Kami bermain sangat buruk, hanya itu alasannya,” kata Guardiola di As.
“Kami terlalu antusias melakukan serangan dan mereka mencetak gol. Lalu menuju akhir pertandingan kami tak bisa menciptakan peluang. Sangat sedikit buat kami.”
“Satu satunya jalan untuk menjelaskan kekalahan ini ada bahasa sepakbola,” imbuhnya.
Bayern, sebelum menjalani laga di Allianz Arena, Rabu dinihari WIB, memiliki target membalikkan keadaan setelah mereka kalah satu gol dari Madrid pada pertemuan pertama.
Untuk lolos ke final, mereka harus menang dengan selisih minimal dua gol.
Bayern pun langsung mengambil inisiatif serangan sejak kick-off. Die Roten bisa mengurung Madrid, tapi kesulitan menciptakan peluang.
Sebaliknya, Madrid tampil sangat efektif dalam memanfaatkan bola-bola mati dan serangan balik. Los Blancos mencetak empat gol ke gawang Bayern. Tiga gol berawal dari bola mati dan satu lainnya lewat serangan balik. Sergio Ramos dan Cristiano Ronaldo masing-masing menyumbangkan dua gol untuk tim tamu.
“Tentu saja kami kecewa dan sedih karena kalah. Kami kalah, kami jelas kalah, dan dengan skor besar,” ujar Guardiola di situs resmi UEFA.
“Apa yang kami lakukan ketika melawan Arsenal dan Manchester United tak terulang pada hari ini. Juga di leg pertama di Madrid kami punya kontrol lebih besar daripada hari ini dan paling tidak beberapa peluang. Hari ini cuma sedikit,” tambahnya.
“Kami bermain buruk ketika kami menguasai bola. Itu tanggung jawab saya. Saya membuat kesalahan. Leg pertama berjalan lebih baik. Tapi, selamat untuk Real Madrid,” kata Guardiola.
“Kalau Anda tidak bermain baik dan Anda bertahan dari bola mati dengan buruk, maka jadinya akan seperti itu. Kami ada di level tertinggi di Eropa. Kesalahan semacam itu akan langsung dihukum,” tuturnya.
Kekalahan ini membuat Bayern gagal mempertahankan gelar juara Liga Champions. Bayern kini hanya berpeluang menambah gelar musim ini dari ajang DFB Pokal. Mereka akan berhadapan dengan Borussia Dortmund pada partai final.
“Kami harus waspada sekarang. Jika Anda tidak bermain dengan baik, dan buruk menghadapi situasi bola mati, maka akan dihukum. Kami berada di level tertinggi di Eropa,melakukan kesalahan tersebut akan segera mendapat hukuman,” ujar eks pelatih Barcelona itu.
“Bayern adalah tim besar. Saya akan mencoba untuk memotivasi pemain lagi. Ini adalah pengalaman baru, pasti menjadi sesuatu yang akan melekat. Namun, terlalu dini untuk menganalisis secara umum,” ucap Guardiola.
Sementara itu, kapten Bayern Muenchen, Philipp Lahm, mengatakan bahwa tidak ada yang perlu disalahkan atas kegagalan FC Bavarian melangkah ke final Liga Champions. Menurut Lahm, Bayern menerima tanggung jawab tersingkir dari Real Madrid.
“Kami menerima tanggung jawab sebagai sebuah tim. Tidak ada yang perlu disalahkan. Kami harus mempertahankan kolektivitas tim,” ujar Lahm seusai pertandingan.
Lahm lantas menyayangkan dua gol cepat Madrid yang dicetak Sergio Ramos. Terlebih lagi, kedua gol tersebut lahir dari situasi bola mati.
“Kami kebobolan dua gol dengan sangat cepat. Karena gol tersebut, kami sangat sulit untuk bangkit,” ujar Lahm.
Kekalahan ini membuat Bayern gagal mempertahankan gelar juara Liga Champions. Bayern kini hanya berpeluang menambah gelar musim ini dari ajang DFB Pokal. Mereka akan berhadapan dengan Borussia Dortmund dalam partai final.