“Mimpi” Madrid untuk menjuarai La Liga musim ini terbang, bersamaan dengan hasil imbang, satu banding satu, pada laga tandang mereka melawan Real Valladolid, di Stadion Nuevo Jose Zorrilla, Kamis dinihari WIB, 08 Mei 2014.
Madrid tampil begitu dominan. Bukan hanya dari soal penguasaan bola, tetapi juga dari jumlah peluang tapi Valladolid bermain taktis untuk menghentikan klub Santiago Bernabeu mencetak gol lebih banyak.
Dengan hasil imbang itu hanya “keajaiban” yang bisa menghentikan Atletico atau pun Barcelona mendekati title La Liga. Potensi besat untuk menjuarai La Liga berada bersama Atletico yang masih menyisakan dua pertandinga, dan salah satunya dengan Baarca di Nou Camp pengujung pekan ini.
Kalau Atletico berhasil menjuarai La Liga, ini berarti, klub “klas dua” di Madrid itu berhasil menyeruak di tengah kehebatan Barca dan Real sejal delapan belas tahun terakhir.
Tim besutan Diego Simeone cukup memetik hasil imbang di dua laga terakhirnya untuk jadi kampiun.
Mengingat lawan terakhir Atletico adalah Barca, maka hasil imbang dari dua laga terakhir akan mengantarkan mereka finis dengan torehan sembilan puluh angka, di mana Barca maksimal cuma akan punya delapan puluh sembilan poin.
Sedangkan Madrid akan mencatatkan sembilan puluh poin jika mampu memenangi dua laga sisa, tapi tetap kalah head to head dari sang rival sekota.
Barca yang sebelumnya sudah menyerah memburu titel, kini kembali punya peluang cukup bagus untuk juara. Mereka perlu memenangi dua laga terakhir yakni kontra Elche dan Atletico untuk juara.
Sementara Madrid masih punya kans kendati tipis. Untuk juara mereka perlu menyapu bersih laga tersisa sembari berharap Atletico cuma memetik satu poin dan Barca tidak meraih lebih dari empat poin di dua pekan tersisa
Di laga pekan ketiga puluh enam ini, pelatih Carlo Ancelotti sempat mempercayakan posisi bawah mistar pada Iker Casillas. Padahal biasanya di partai-partai La Liga, Diego López-lah portero utamanya.
Langkah ini merupakan upaya Ancelotti untuk mempersiapkan Casillas agar tetap kompetitif, jelang final Liga Champions akhir bulan ini.
Tapi di partai ini pula, Cristiano Ronaldo tak bisa berperan banyak. Pasalnya Ancelotti memilih menariknya keluar guna mencegah cedera yang lebih buruk, di menit kesembilan setelah sempat berbenturan dengan bek Valladolid
Unggul terlebih dulu melalui gol dari Sergio Ramos, kemenangan El Real akhirnya melayang lewat gol balasan tuan rumah.
“Kami mengendalikan permainan selama tujuh puluh menit tapi kemudian kami melepas bolanya, mulai bertahan lebih ke dalam dan kebobolan dari situasi bola mati. Itu bukan perkara sikap karena Iker nyaris tidak melakukan apa-apa sepanjang malam,” ulas manajer Madrid Carlo Ancelotti di situs resmi klub.
“Menjuarai La Liga akan sangat sulit, tapi secara matematis masih memungkinkan. Kami harus terus maju dan memenangi dua laga sisa La Liga. Saya tak terlalu risau mengenai siapa yang sekarang jadi favorit meraih gelarnya,” beber Ancelotti.
Sementara itu gelandang Real Madrid Alonso mengeluh tentang longgarnya permainan timnya di babak kedua.
“Di babak kedua kami kekurangan intensitas, fokus, dan tempo yang dituntut dari pertandingan. Banyak yang dipertaruhkan oleh mereka dan kami tidak mampu menjaga tempo kami,” ujar Alonso usai pertandingan.
Meski masih ada kesempatan kecil, Alonso menilai kesempatan timnya juara sangat sulit.
“Belum berakhir, tapi sekarang untuk juara itu sulit. Ada kans kecil tersisa tapi itu sulit agaknya. Tapi kami harus melakukan segala hal yang bisa dilakukan sampai akhir,” tandas gelandang internasional Spanyol ini di situs resmi klub.
Sementara itu, Cristiano Ronaldo yang hanya bermain selama sembilan menit ketika Real Madrid ditarik keluar karena tidak ingin mempertaruhkan resiko cederanya.
“Bintang asal Portugal itu disebut tidak ingin ambil risiko dengan kondisinya,” tulis surat kabar “MARCA” tentang penampilan Ronaldo.
Ronaldo memang belum sepenuhnya fit. Sebelum pertandingan melawan Valladolid, Ronaldo dikabarkan mengalami cedera hamstring di sebelah kiri. Imbasnya, dia tidak mampu menyelesaikan sesi latihan sebelum pertandingan.
Kendati demikian, Ronaldo dimasukkan Carlo Ancelotti ke dalam starting XI. Hasilnya? Ronaldo tidak lama bermain. Sehabis melakukan sprint, dia merasakan otot hamstring-nya kembali bermasalah.
Ronaldo pun ditarik keluar dan digantikan oleh Alvaro Morata. Dalam kabar yang dilansir Marca, cedera Ronaldo disebut tidak parah. Dia hanya tidak ingin mengambil risiko dan membuat cedera tersebut tambah parah.
Ronaldo diyakini ingin tampil fit dan bugar untuk final Liga Champions melawan Atletico Madrid yang dihelat pada 24 Mei mendatang.
sumber : marca, as dan real madrid.com