Diabetes sudah dicanangkan sebagai “epidemic” abad ke-21. Diperkirakan, hingga tahun ini, 2014, diabetes sudah merasuki 346 juta Dan di Indonesia dia sudah menjangkiti 12 juta menderita diabetes.
Pertambahan pesat jumlah penderita diabetes ini dipengaruhi, menurut para ahli kesehatan, disebabkan oleh banyak faktor, yang satu di antaranya, adalah pola hidup tidak sehat, kurang aktivitas fisik, pola makan tinggi lemak, gula, garam, serta kurang serat sehingga terjadi obesitas.
Penderita diabetes tipe 2 kini juga bukan hanya pada orang dewasa, juga diderita anak muda.
Banyak orang yang masih menganggap remeh penyakit diabetes, padahal penyakit ini bisa merenggut penglihatan, ginjal, bahkan memicu kematian. Penderita diabetes juga menghadapi risiko stroke lima kali lebih tinggi dibanding orang yang tidak terkena diabetes.
Kabar baiknya, diabetes tipe 2 bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup. Beberapa penelitian menyimpulkan ada 5 kebiasaan sehat yang bisa mengurangi risiko seseorang menderita diabetes sampai 80 persen.
Diabetes tipe 2 merupakan penyakit kronik yang tidak terjadi dalam satu malam, tetapi melewati proses yang cukup panjang. Pada kondisi yang belum parah, diabetes seringkali tidak bergejala.
Padahal, jika tidak dikelola dengan baik diabetes yang tidak bergejala akan mengakibatkan komplikasi yang membahayakan jiwa. Sayangnya, kebanyakan orang justru tidak menyadarinya.
Komplikasi diabetes meliputi rusaknya pembuluh darah jantung yang meningkatkan risiko serangan jantung, rusaknya pembuluh darah tepi sehingga menyebabkan luka iskemik pada kaki, rusaknya pembuluh darah otak sehingga dapat menyebabkan stroke, gagal ginjal, retinopati, dan beberapa risiko lainnya.
Karena tingginya risiko komplikasi dari diabetes, penderita diabetes wajib mengelola penyakitnya dengan baik. Lewat usaha mendapatkan edukasi mengenai diabetes, pengaturan makan, cukup beraktivitas fisik, minum obat atau suntik insulin, dan memonitor gula darah secara teratur, bukan tidak mungkin Anda tetap sehat meski hidup dengan diabetes.
Diabetes merupakan penyakit dengan prevalensi tinggi di dunia. Data dari International Diabetes Federation tahun 2013 menyatakan, di dunia ada sekitar 382 juta orang yang hidup dengan diabetes. Di Asia Pasifik prevalensinya bahkan paling tinggi yaitu mencapai 138 juta.