Beberapa jam sebelum bertandang ke Leicester City , dalam laga pekan ke lima Premier League, Minggu, 21 September 2014, bos Manchester United, Louis van Gaal, membalas “serangan” Josep Guardiola yang mengatakan, pemain Bayern Muenchen tidak tertarik dengan bujukan pelatih asal Belanda itu untuk pindah ke Old Trafford.
Pep Guardiola mengungkapkan MU sangat tidak menarik untuk musim ini karena gagal ikut di kompetisi Champions League.
Setelah “puasa” bicara di awal kepelatihannya di Manchester United, van Gaal, terpaksa membalas ucapan “nyelekit” Pep dengan menyindir bahwa meski MU tak tampil di Champions League klub Premier League itu tetap punya daya tarik bagi pemain.
Sebelumnya kuping Louis Van Gaal sukses dibuat panas dengan pernyataan Guardiola. Pelatih Bayern Munich itu menganggap Iblis Merah tak punya uang untuk memboyong pemain-pemainnya ke Old Trafford.
Guardiola berdalih, dengan absennya MU tampil di pentas Eropa, tentu hanya uang besar yang dapat mendongkel pemain Bayern Munich. Sayangnya MU musim ini gagal tampil di Champions League.
Pada bursa transfer musim panas lalu, Iblis Merah memang disanterkan akan memboyong beberapa pemain Bayern Munich macam Bastian Schweinsteiger, Arjen Robben, Toni Kroos hingga Thomas Muller.
“Saya tak tertarik menanggapi apa yang dikatakan Guardiola. Saya rasa setiap pemain yang saya hubungi selalu mengatakan tertarik untuk bermain di Manchester United,” kata Van Gaal dilansir Soccerway.
“Sungguh luar biasa meski kami tidak bermain di Champions League, para pemain berdatangan dan ingin datang. Itu adalah kejutan tapi itu karena kebesaran klub ini dan mereka yakin dengan proyek yang kami mulai sekarang,” lanjutnya.
Musim ini MU memang tetap dapat memboyong pemain-pemain bintang macam Angel Di Maria dan Radamel Falcao. Manajer asal Belanda itu juga mencoba memberikan kesempatan beberapa pemain muda MU dalam skuadnya.
Meski absen di ajang Eropai, timnya tetaplah merupakan klub yang memiliki sejarah panjang dan luar biasa sehingga bisa menarik pemain-pemain top tanpa perlu menjanjikan nilai transfer dan gaji besar, seperti yang dikatakan pelatih Bayern, Josep Guardiola mengenai kebijakan transfer MU pada musim panas 2014.
Van Gaal efektif menangani MU setelah Piala Dunia 2014 Brasil. Ia datang dalam keadaan MU hanya punya agenda domestik, setelah finis di posisi ketujuh pada Premier League musim lalu.
Van Gaal mewarisi skuad dari David Moyes, yang melatih MU menggantikan Sir Alex Ferguson pada Juli 2013 hingga dipecat pada April 2014. Setelah menilai bahwa skuad warisan Moyes tidak seimbang, Van Gaal aktif di bursa transfer musim panas 2014 untuk membangun skuad baru yang lebih solid dan kompetitif.
Selama periode bursa transfer itu, sejumlah pemain Bayern, antara lain Bastian Schweinsteiger, Arjen Robben, dan Thomas Muller sempat dikait-kaitkan dengan MU. Pada akhirnya, MU berhasil merekrut sejumlah pemain top, tetapi tak ada yang berasal dari Bayern.
Menanggapi aktivitas transfer MU itu, Guardiola mengatakan, “MU tak punya cukup uang. Saya melihat mereka menghabiskan banyak uang. Itu bagus untuk teman saya, Louis van Gaal. Ini bagian dari sepak bola. Semua klub di dunia menginginkan pemain klub lain.”
“Itu bergantung kepada para pemain. Jika para pemain ingin bermain, ia akan bermain. Jika ia ingin tinggal, ia akan tinggal. Kami sering mengalami hal ini. Manchester United menginginkan pemain-pemain ini, tetapi mereka memutuskan tetap bertahan dan kami gembira,” ujar Pep.