USAI diterpa kegaduhan kasus absensi di DPR, yang dibulan-bulani media sebagai ketidakkonsistenannya terhadap pakta integritas, terutama jaringan media televisi berita, Edhie Baskoro Yudhoyono atau biasa di sapa dengan Ibas, mulai hari ini melengserkan diri dari lembaga legislatif itu.
Pelengseran dirinya itu, menurut sebuah sumber, untuk menunjukkan kepada kader Partai Demokrat untuk tidak mengabaikan kesepakatan nyang dihasilkan Majelis Tinggi. Ibas, yang dua hari lalu menandatangani absensi kehadiran di DPR tapi tidak mengikuti rapat, diserang oleh lawan politiknya telah melanggar etika. Bahkan media, terutama televisi dalam “talk show” sorenya sejak kemarin mendatangkan pengamat untuk membahas tentang kasus absensi.
“Gaduh benar. Padahal itu kasus kecil. Kami diserang terus,” kata Max Sopacua. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. “Saya tak tahu apa lagi yang akan mereka katakana setelah Ibas mundur. Pasti akan beredar pengamat kacangan dengan argumentasi picisan,” kata seorang pengamat yang melihat kasus ini sepele dan tak ada yang prinsipil.Ibas dalam pengantar singkat sebelum membacakan surat pengunduran diri dari DPR beralasan ingin fokus mengurus partainya yang dilanda prahara. Ibas menyampaikan pidato pengunduran dirinya di ruang Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR, Kamis (14/2/2013). Ketua FPD DPR Nurhayati Alie Assegaf mendampingi Ibas. Berikut pernyataan lengkap pengunduran diri Ibas dari DPR:
Bismillahirrohmanirrohim. Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.
Pada Kesempatan yang baik ini, izinkan saya untuk menyampaikan penjelasan dan pernyataan, yang sesungguhnya saya tujukan kepada masyarakat luas, sehingga besar saya penjelasan ini disampaikan kepada rakyat apa adanya, dengan demikian rakyat akan dapat memahami-nya dengan utuh dan benar.
Yang pertama, saya ingin menjelaskan apa yang terjadi pada tanggal 12 Februari 2013 yang lalu, yang oleh sebagian pers dan media masa digambarkan seolah saya tidak menandatangani daftar hadir, termasuk tidak melakukan ‘finger identification’ dalam rangkaian sidang paripurna tersebut.
Kejadian yang sebenarnya adalah sebagai berikut.
Saya benar-benar menandatangani daftar hadir dan sekaligus melakukan ‘finger identification’. Sebenarnya tidak ada niatan saya untuk tidak mengikuti sidang, tetapi berhubung sidang paripurna belum dimulai, maka saya naik ke ruang saya di lantai 9,untuk melakukan pembicaraan dengan sesama anggota DPR RI.
Selanjutnya, berhubung ada tugas dan pekerjaan yang mendesak dan penting, yaitu menyangkut persiapan dan kesiapan Partai Demokrat untuk melaksanakan Rapimnas pada hari Minggu 17 Februari 2013, atau 3 hari mendatang, maka sebagai sekjen partai saya harus melakukan sejumlah pekerjaan berkaitan dengan Rapimnas tersebut. Dengan demikian,memang saya tidak bisa mengikuti sidang Paripurna DPR RI hari itu.
Oleh karena itu, terhadap hal ini, atas kekhilafan dan kekeliruan saya tersebut, saya mohon maaf kepada Pimpinan DPR RI dan ketua Fraksi Partai Demokrat.
Saudara-saudara,
Terus terang, hari-hari ini, saya pribadi tengah menghadapi berbagai persoalan yang berat, khususnya berkaitan dengan tugas penyelamatan PD yang saat ini elektabilitas-nya sedang merosot.
Sebagai sekjen partai, tentu saya ikut bertanggung jawab dan harus bekerja sangat keras untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan partai tersebut, membantu ketua majelis tinggi partai dan ketua umum Partai Demokrat dalam melakukan penataan, penertiban dan konsolidasi, yang menjadi prioritas Partai Demokrat saat ini.
Saya menyadari bahwa ketua majelis tinggi tentu tidak akan mungkin terus menerus dan apalagi mengambil waktu khusus untuk memimpin langkah-langkah penyelematan dan konsolidasi partai kami, karena pasti akan mengutamakan dan memprioritaskan tugas-tugas beliau sebagai Kepala Pemerintahan sebagaimana yang dilakukan selama ini.
Sementara itu, saya juga menghadapi persoalan atas keluarga saya, karena anak saya Airlangga sedang di rawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, untuk esok hari akan menjalani tindakan medis, atau operasi , akibat gangguan pada pencernaan yang dialami.
Dengan keadaan ini, sekali lagi saya minta maaf, jika tugas saya sebagai anggota DPR menjadi terganggu.
Saudara-saudara.
Pada kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan hal penting lainnya.
Saya sungguh menyadari betapa pentingnya dan mulianya bertugas sebagai anggota DPR RI. Itulah yang saya rasakan menjadi wakil rakyat selama ini. Sementara , sebagai sekjen partai, saya juga memikul tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Apalagi , menghadapi keadaan partai yang tengah mengalami persoalan dan tantangan yang berat dewasa ini.
Sehubungan dengan itu, maka dengan niat yang baik dan dengan pertimbangan yang seksama, serta di dasari oleh rasa tanggungjawab saya yang mendalam, saya ingin menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
Secara resmi saya mengundurkan diri dari keanggotaan saya sebagai anggota DPR RI. Selanjutnya saya akan berkonsentrasi untuk menjalankan tugas sebagai sekjen partai Demokrat, yang di hari-hari mendatang akan banyak menyita waktu, pikiran,dan energi saya secara keseluruhan. Kalau saya masih menjadi anggota DPR RI maka hampir pasti tugas saya sebagai anggota DPR tidak akan berjalan dengan baik.
Dengan demikian saya tidak akan memberikan beban dan persoalan kepada Fraksi Partai Demokrat DPR RI yang tidak kecil tantangannya di dalam memperjuangkan kepentingan rakyat dan sekaligus mengkritisi dan mendukung kebijakan dan program-program pemerintah, yang sebenarnya juga untuk kepentingan rakyat.
Saya berharap dan bertekad bisa merampungkan tugas dan kewajiban saya sebagai Sekjen Partai Demokrat hingga selesai Pemilihan Umum Tahun 2014 mendatang.
Surat pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI ini akan saya sampaikan hari ini juga kepada ketua DPR RI , ketum Partai Demokrat, ketua Fraksi Partai Demokrat dan ketua Komisi I DPR.
Kepada saudara-saudara saya, yang memilih saya dalam pemilu 2009 yang lalu, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya. Saya juga minta maaf karena 1,5 tahun yang akan datang ini saya terpaksa mengundurkan diri, karena harus berkonsentrasi pada tugas politik saya yang lain.
Insya Allah , apa yang saya perjuangkan dan lakukan selama ini, khususnya untuk masyarakat Kabupaten Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek, akan diteruskan oleh pengganti saya dalam PAW yang akan datang.
Insya Allah saya juga akan tetap berkunjung ke Dapil VII Jawa Timur sebagaimana yang saya lakukan selama ini, meskipun tentunya tidak seaktif dan sesering dulu.
Kepada rekan-rekan dari Fraksi Partai Demokrat saya ucapkan selamat berjuang untuk kepentingan rakyat. Dan kepada rekan-rekan anggota DPR dari fraksi manapun, khsusnya yang sering bersama-sama mengemban tugas selama ini, saya ucapkan pula terimakasih dan selamat berkarya. Saya mohon maaf jika dalam pergaulan dan kebersamaan selama ini ada hal-hal yang kurang berkenan.
Demikian penjelasan saya, terima kasih.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.