Pebalap muda asal Barcelona, Marc Marquez, secara santun mengakui dirinya bukanlah pembalap tercepat di paruh pertama MotoGP musim ini, dan ia mengaku performanya jauh lebih konsisten dibandingkan dengan musim lalu.
Marquez kini kukuh di puncak klasemen sementara, unggul dari dua pesaingnya Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Seperti ditulis laman situs motogp terkenal, crash, Rabu10 Agustus 2016, Marquez memimpin klasemen berkat konsistensinya di setiap balapan.
Marquez memenangi tiga seri dari sembilan seri yang telah usai di paruh pertama MotoGP musim ini.
Catatan tiga seri ini sama dengan jumlah kemenangan Lorenzo dan hanya unggul satu kemenangan dari Rossi.
Berkaca pada hal itu, Marquez pun menyadari bahwa dirinya bukanlah pebalap tercepat di paruh pertama MotoGP.
“Mungkin di paruh pertama musim ini saya bukanlah pebalap tercepat di lintasan, namun saya adalah pebalap yang paling konsisten. Hal ini jelas berbeda dibandingkan apa yang saya alami musim lalu,” kata Marquez kepada Autosport.
Marquez memang tak pernah kehilangan poin di paruh pertama musim ini
Sementara Lorenzo dua kali mengakhiri balapan tanpa poin sedangkan Rossi harus tiga kali pulang tanpa angka di tangan.
Hal inilah yang kemudian memberikan perbedaan poin besar di klasemen.
Namun Marquez melihat selisih poin besar bukanlah sebuah hal yang bisa membuatnya lengah.
“Saat ini saya sangat gembira, namun saya tak akan lupa bahwa paruh kedua musim ini pasti akan berjalan sulit.”
“Tiga musim lalu saya datang ke paruh kedua dengan selisih poin lebih banyak dari saat ini, namun ketika saya jatuh di dua seri beruntun, maka saya langsung kehilangan lima puluh poin,” kata Marquez mengingat.
Selain memori di musim itu, Marquez juga tak mau sesumbar lantaran banyaknya kejutan yang terjadi di musim ini.
“Kami harus tetap waspada karena kami masih berada di separuh jalan. Apa yang terjadi saat ini bisa saja berubah seratus delapan puluh derajat.”
“Akan lebih banyak lomba di lintasan basah dan kami harus bisa merespon hal tersebut dengan baik,” ucap juara dunia dua kali MotoGP ini.
Berbeda dengan musim lalu, jawara dunia dua kali MotoGP tersebut mengalami insiden di dua seri yang mengakibatkannya gagal meraih poin secara maksimal.
Tak ingin merasa jumawa, Marquez tetap mewanti-wanti jelang paruh kedua musim ini.
“Mungkin di paruh pertama musim ini saya bukanlah pembalap tercepat di lintasan. Namun saya adalah pembalap yang paling konsisten, hal ini jelas berbeda dibandingkan apa yang saya alami musim lalu,” ucap Marquez mengutip Autosport.
“Saat ini saya senang, tapi tak lupa paruh kedua musim ini pasti akan berjalan sulit,” ujarnya.
Mantan pembalap Honda, Alberto Puig, secara befrterus terang menjagokan Marquez menjadi juara dunia musim ini.
Menurut Puig, Marquez saat ini jauh lebih dewasa dan bijak dalam membalap jika dibandingkan dengan musim lalu.
Pendapat Puig nampaknya tak terlalu berlebihan karena Marquez baru sekali tak merasakan podium musim ini. Hal itu membuat dirinya menjadi pembalap yang paling sering merasakan podium pada musim ini.
“Marc telah membuat progress hebat dengan menyadari bahwa setiap orang tak bisa selalu memaksa motor hingga batas akhir,” ujar Puig seperti diberitakan Speedweek.
“Ia telah bertambah dewasa. Terbukti, jika dirinya tak bertambah dewasa, maka ia akan terjatuh seperti musim lalu. Itu juga membuktikan bahwa dirinya menggunakan strategi yang tepat sepanjang paruh musim pertama,” tandas Puig.
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, sangat menikmati posisinya berada di posisi puncak klasemen paruh pertama MotoGP musim ini.
Namun, Marquez tak ingin terlalu percaya diri menatap putaran kedua. Pebalap asal Spanyol itu justru harus waspada untuk meminimalkan kesalahan yang bisa memperberat perburuan gelarnya.
Marquez tampaknya ingin mencoba mengubah karakter buruknya di lapangan musim ini. “Saat Anda memimpin dengan jarak seperti saat ini, Anda percaya diri, tapi Anda harus berhati-hati agar tidak terlalu percaya diri,” tuturnya kepada Autosport.
“Untuk itu, kami harus berhati-hati kami baru berada di tengah-tengah musim.”
Menurutnya, apa yang akan terjadi nanti bisa menjadi sebaliknya.
“Akan ada banyak balapan di lintasan basah dan kami harus berhasil,” tuturnya.
Marquez mulai mengurangi kenekatannya dan tak hanya mengandalkan nyali lagi di setiap balapan setelah kecelakaan pada tahun lalu. Saat itu ia mengaku kerap memaksakan kecepatan sehingga motor pabrikan Honda tersebut kehilangan keseimbangan.
Ia menjelaskan, pabrikan dari Jepang itu juga menjadi bagian untuk menjadikan balapan lebih baik baginya di musim keempat.
“Saat Anda berada di motor, amat sulit memikirkan itu (penyebab kegagalan),” tutur Marquez.
“Namun, saat Anda di rumah dan meluangkan waktu, itu menjadi lebih baik untuk menganalisis selama satu musim, mengevaluasi setiap kesalahan.”
Marquez juga mengurangi egonya musim ini. “Anda harus mendengar orang-orang di sekitar Anda dan orang-orang di sekitar saya termasuk Honda telah memberikan saran yang bagus dan harus saya ikuti,” ucapnya.
“Bahkan jika Anda memenangkan kejuaraan dua kali, Anda harus mendengarkan orang lain dan mencoba terus belajar.”