Manchester United harus menyelesaikan persoalan pertahanannya memasuki paruh kedua musim ini, usai libur natal, dengan terjun ke pasar transfer Januari 2015 mendatang guna mendapatkan bek tengah sekelas Mats Hummel dari Dortmud atau pun Diego Godin dari Atletico Madrid.
Berlainan dengan Godin yang telah menirim pesan ke Old Trafford bahwa ia masih betah di Vicente Calderon, Mats Hummels justru sedang mengeluh dengan menyebut klubnya dalam kondisi menyedihkan.
Dortmund memang dalam krisis. Meski sukses melenggang ke babak enam belas besar Champions League, tim besutan Juergen Klopp ini justru “memble” di Bundesliga. Terakhir, Dortmund dipaksa menyerahdari Werder Bremen.
Situasi ini sepertinya membuat Hummels kecewa. Dortmund saat ini terlalu mudah kalah, terutama di laga tandang.
Kekecewaan Hummels tentu menjadi sinyal positif bagi tim-tim Premier League yang hingga saat ini tengah memburunya. Bek tengah Dortmund ini memang menjadi target utama Manchester United pada Januari mendatang.
MU kabarnya siap memboyong bek tangguh tim Jerman ini dengan nilai transfer empat puluh lima juta pounds. Namun, MU harus bersaing dengan klub elite lainnya macam Barcelona yang juga tengah memantau situasinya di Signal Iduna Park.
Louis van Gaal, menurut “Daily Mail,” sudah mendapat jaminan dari Hummels lewat agennya, bahwa pemain jangkung itu bersedia berlabuh di Old Trafford jika situasinya menyenangkan.
Louis van Gaal memang membutuh seorang bek tengah untuk bisa tetap kompetitif di paruh kedua Premier League.
Selain Hummels, bek Aston Villa, Ron Vlaar, yang akan habis masa kontraknya akhir musim ini, hampir bisa dipastikan bergabung dengan Manchester United.
Vlaar bukanlah sosok asing buat manajer United, Louis van Gaal. Bersama dengan Bruno Martins Indi dan Stefan de Vrij, Vlaar adalah trio bek tim nasional Belanda yang diandalkan Van Gaal di Piala Dunia 2014.
Vlaar, bersama dengan Fabian Delph, adalah dua nama dari Villa yang kontraknya bakal habis di penghujung musim. Manajer Villa, Paul Lambert, mengatakan bahwa kartu kini ada di tangan keduanya.
Dengan kontrak yang bakal segera habis, Vlaar bisa bernegosiasi dengan klub lain dan pindah dengan gratis pada musim panas tahun depan.
“Mereka ada di tahun terakhir kontrak dan dari pengalaman yang sudah-sudah, ketika pemain berada di tengah peraturan Bosman, pemainlah yang memegang kartunya,” ujar Lambert seperti dilansir Manchester Evening News.
“Saya senang melihat permainan mereka. Entah mereka di tahun terakhir kontrak ataupun masih punya sisa kontrak 10 tahun lagi, keduanya bermain sungguh-sungguh untuk tim saat ini.”
“Saya sangat ingin mereka bertahan di sini. Mereka luar biasa,” kata Lambert.
Rumor soal Vlaar datang seiring dengan labilnya performa bek-bek United.
Vlaar bukanlah satu-satunya bek yang dikait-kaitkan dengan ‘Setan Merah’. Bek Borussia Dortmund, Mats Hummels, jadi nama lain yang dikabarkan dibidik oleh Van Gaal.
Usai bertandang ke Villa Park, Sabtu pekan lalu, van Gaal menyebut Manchester United minim agresi dan bermasalah di lini belakang.
Sebelum laga melawan AstonVilla, Van Gaal menginginkan timnya tampil lebih dominan. United kemudian memang tampil dominan –dengan memenangi penguasaan bola–, namun mereka jarang membuat tusukan ke dalam kotak penalti. Inilah yang membuat Van Gaal menyebut timnya kurang agresi.
Pada akhirnya, pertahanan rapat Villa juga memaksa United menyerang lewat sisi sayap terus. Bahkan satu-satunya gol United pada laga itu diawali oleh sebuah umpan silang.
“Kami kekurangan agresi di babak pertama. Saya pikir, kami lebih baik di masa itu. Kami menguasai bola dengan baik, tapi tidak melakukan apa-apa dengan bola itu,” ucap Van Gaal di situs resmi klub.
Meski agresi jadi perhatian, lengahnya lini belakang juga tidak bisa disangkal. Banyaknya penyelamatan yang dilakukan David De Gea dalam beberapa laga terakhir mengindikasikan, ada lubang di lini belakang United.
Dalam catatan ESPNFC, pada lima laga terakhir di Premier League, United menghadapi dua puluh tiga shots on target dari lawan. Mayoritas shots on target tersebut mentah di tangan De Gea.
Pada laga di Villa Park, De Gea satu kali membuat penyelamatan krusial di babak kedua. Ketika itu, De Gea menepis sundulan Christian Benteke yang tengah dikawal oleh Jonny Evans.
Patut dicermati juga, Evans-lah yang mengawal Benteke sebelum terciptanya gol pertama Villa.
Sepekan sebelumnya, Evans juga sempat membuat blunder dengan melepaskan backpass yang lantas diserobot oleh pemain depan Liverpool, Raheem Sterling. Beruntung buat Evans –dan juga United–, sepakan Sterling setelahnya bisa diblok De Gea.
Kesalahan-kesalahan individu seperti itu kadang membuat United kehilangan poin sepanjang musim ini.
Secara statisik, Evans dan Phil Jones –yang baru kembali bermain di dua laga terakhir setelah lama absen akibat cedera– sebenarnya tidak terlalu buruk.
Kendati demikian, Telegraph menilai bahwa keduanya tampil kurang meyakinkan pada laga melawan Villa. Baik Evans dan Jones acapkali terlihat kagok menghadapi kecepatan dan determinasi dari Benteke, Gabriel Agbonlahor, Andreas Weimann, dan Fabian Delph.
Van Gaal pun punya pekerjaan rumah baru. Belakangan, dia memang dipusingkan dengan sejumlah bek yang cedera, sampai-sampai dirinya harus memainkan Michael Carrick sebagai bek tengah.
Sepanjang musim ini, United jarang bermain dengan formasi bek yang pasti dari satu laga ke laga lainnya. Selain masalah cedera ini, kerap lengahnya para bek membuat United dikabarkan akan membeli bek baru pada Januari mendatang.