Indonesia secara “tidak” mengejutkan menjadi “juara” trafik situs porno, terutama yang berasal dari perangkat teknologi ponsel berbasis android.
“Meledaknya” jumlah pengunjung situs porno di Indonesia, menurut sebuah hasil penelitian terbaru, disebabkan terjadinya lonjakan pemakaian ponsel berbasis andrioid dalam lima tahun belakangan ini.
Berdasarkan perkembangan dari tahun ke tahun, pengguna Android di Indonesia mengalami pertumbuhan yang “luar biasa” dibandingkan iOS.
Hal itulah yang membuat orang Indonesia keranjingan membuka situs porno dari aplikasi besutan Google tersebut.
Sumbangan lonjakan trafik situs porno di kalangan pengguna perangkat mobile itu amat menggusarkan dan nyaris tidak berbanding terbalik dengan kebijakan pemblokiran yang dilakukan regulator.
Sejak beberapa tahun terakhir pemblokiran konten pornografi terus jadi isu utama dari pemerintah dengan menutup jutaan akses situs porno.
Tapi nyatanya keranjingan mengunjungi situs porno terus meningkat bersamaan dengan tumbuhnya puluhan ribu konten baru di dunia maya.
Data dari laporan tahunan sebuah situs porno terbesar di Amerika Serikat menyebutkan, Indonesia menduduki peringkat kedua dunia untuk urusan trafik terbesar konten esek-esek melalui perangkat mobile.
Trafik mobile dari smartphone maupun tablet yang datang dari alamat internet Indonesia mengalami pertumbuhan empat puluh lima sepanjang 2014 lalu. Lonjakan trafik ini cuma kalah dari Turki yang mencatatkan lonjakan enam puluh tiga persen.
Angka ini amat mengejutkan karena pemerintah sejak lima tahun yang lalu telah meminta seluruh penyelenggara internet di Indonesia yang jumlahnya lebih dari dua ratus perusahaan agar memblokir situs (an konten pornografi dengan menggunakan kata kunci tertentu.
Dengan temuan masih tingginya akses pornografi lewat jaringan operator, lantas bagaimana kebijakan lanjutan pemerintah?
Menanggapi laporan sebuah situs porno di Amerika Serikat yang menempatkan pengguna internet mobile di Indonesia sebagai salah satu pengunjung terbanyak, psikologis klinis Debora Basaria, mengatakan hal itu sebagai fenomena dari kultur Indonesia yang masih menganggap tabu urusan seks.
“Hal yang berbau seks atau pornografi masih dianggap tabu. Ini yang biasanya suka memicu kebanyakan remaja untuk membuka situs-situs berbau pornografi,” kata Debora Basaria.
Tak hanya itu, Debora juga menilai hal tersebut dapat terjadi pada remaja karena masa remaja ialah masa pubertas dan remaja biasanya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Saat orangtua tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan arahan, maka remaja cenderung mencari informasi tersebut sendiri melalui gadget.
Dalam pengamatan Debora, banyak orang tua yang masih terbatas pengetahuannya soal seks. “Masih sedikit orang tua yang sudah terbuka pikirannya, dan kebanyakan dari para orang tua masih mengandalkan pihak sekolah tentang pendidikan seks bagi para anaknya,” lanjut Debora.
Lalu bagaimana dengan orang dewasa yang juga membuka situs porno? Menurut Debora, bisa jadi karena orang dewasa tersebut sedang merasa kesepian, belum memiliki pasangan, atau pernah ditinggal oleh pasangannya.
“Tapi bisa juga membuka situs porno ini terjadi pada orang dewasa yang sudah menikah. Kalau bagi mereka yang sudah menikah itu kebanyakan membuka situs porno bersama pasangan untuk eksplorasi dan mencari variasi seks,” tutur Debora.
Bagi remaja, dampak mengunjungi situs porno antara lain berisiko mengalami kecanduan dan sulit berprestasi dengan baik di sekolah. Sedangkan untuk orang dewasa yang belum menikah, bisa berdampak pada sulitnya bagi mereka untuk menikmati aktivitas seksual yang sebenarnya di dunia nyata.
Situs porno kini memang dengan mudah bisa diakses lewat ponsel berbasis Android. Bahkan, berdasarkan perkembangan dari tahun ke tahun, pengguna Android mengalami peningkatan dibandingkan iOS. Hal itulah yang membuat orang semakin keranjingan membuka situs porno dari aplikasi besutan Google tersebut.
Dikutip dari “Androidauthority,” sebuah “Courtesy” dari situs “pornhub” menyebutkan bahwa pengguna yang menonton film adegan dewasa dari perangkat PC desktop menyumbang sebanyak empat puluh empat hingga empat puluh lima persen.
Sedangkan untuk tampilan mobile, pengguna Android dihitung paling memiliki andil besar yakni hingga lima puluh persen. Berbeda halnya dengan pengguna iOS yang hanya menyumbang empat puluh koma dua persen, Windows dan BlackBerry jauh lebih kecil
Namun jika dihitung berdasarkan wilayah, Amerika Serikat adalah negara yang paling mendominasi dalam perhitungan lalu lintas tayangan porno. Disebutkan juga dalam situs, pengguna yang mengakses konten porno banyak dilakukan pada Senin.
Selain AS, sepuluh negara yang terhitung paling sering menikmati tayangan video porno adalah dari Kanada di posisi kedua. Sedangkan negara dalam jajaran Britania Raya menempati posisi ketiga. Disusul dengan Irlandia yang menduduki nomor empat.
New Zealand tercatat sebagai negara keenam yang juga sering menikmati video akses porno Pornhub. Selain itu, Australia menduduki nomor tujuh, Islandia nomor delapan, serta Swedia berada pada urutan sembilan dan Denmark di nomor sepuluh.