Atletico Madrid akan menghadapi Real Madrid di Bernabue, Jumat dinihari WIB nanti, 16 Januari 2015, dalam laga leg kedua Copa del Rey, dengan satu keyakinan, melawan bak matador dengan “bergulat di lapangan untuk mempertahankan selisih dua gol yang mereka dapat dalam pertandingan leg pertama di Vicente Calderon, pekan lalu.
Untuk bisa lolos ke babak perempat final di Copa del Rey, Real Madrid harus bisa membalikkan defisit dua gol saat menghadapi Atletico Madrid di Santiago Bernabeu.
Walau pun bertekad menang besar statistik tidak berpihak ke Los Blancos.
Diego Simeone, pelatih Atletico, sehari sebelum laga “prestise” di “derby madrid “ ini, menyatakan timnya tidak ingin kalah di Bernabeu.
“Inti dari sebuah permainan sepakbola adalah menemukan orang yang ingin menang, ingin berlatih, ingin bermain, dan ingin berkompetisi,” ujar Simeone tentang laga yang akan dihadapi pemainnya melawan Real Madrid
Selain itu menjelang leg kedua Piala Raja, Jumat dini hari WIB, Simeone juga percaya para pemainnya akan berjuang dengan segala kemampuan agar dapat lolos ke babak final.
“Saya tahu para pemain akan berusaha menggapai final, karena final merupakan sesuatu yang akan diperjuangkan mati-matian,” ujar pelatih yang juga pernah merumput bersama Atletico tersebut.
“Para pemain saya akan rela mati untuk saya, karena mereka tidak takut mati.”
Dalam sebuah pertandingan sepakbola modern, kemenangan tidak didapat dengan sekadar bermain bagus. Itulah yang dipercaya oleh pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
“Kemenangan bukan hanya karena bermain bagus, tetapi karena juga saling mengerti satu sama lain dan bagaimana Anda berkompetisi,” ujar Simeone dalam wawancara dengan Canal .
“Kami tahu kami secara tim lebih buruk dibandingkan tim lain seperti Real Madrid dan Barcelona, karena pemain yang mereka miliki. Kami tahu diri kami sendiri dan itu menjadi kekuatan kami.”
Selain itu, Simeone juga mengomentari mengenai gaya bermain klubnya, yang saat ini berada di peringkat ketiga La Liga Spanyol, berselisih empat poin dari pemuncak klasemen sementara, Real Madrid.
“Kami lebih menguasai bola pada musim ini. Semua orang menyukai hal tersebut, tetapi saya tidak menyukainya karena saya pikir hal tersebut membuat tim lawan lebih nyaman,” ujar pelatih asal Argentina tersebut melanjutkan.
“Jika menguasai bola dapat memenangkan pertandingan maka saya menyukainya, tetapi ini seperti memilih antara film aksi atau film romantis. Saya memilih film aksi.”
Simeone memprediksi pertandingan leg kedua di Santiago Bernabeu, Jumat dinihari WIB, tak akan berjalan biasa-biasa saja. Dia meyakini Cristiano Ronaldo dkk. akan tancap gas sejak kick-off untuk mengejar defisit gol.
“Saya tidak melihat itu akan jadi laga yang ‘tenang’, pertandingan yang berkembang secara bertahan selama sembilan puluh menit,” sahut Simeone seperti dikutip Marca.
Saya memperkirakan ini akan jadi laga yang cepat dan intens sejak awal, pertarungan yang penuh adrenalin dengan aksi dari satu gawang ke gawang yang lainnya, dan sepakbola dengan serangan balik. Sebuah pertandingan yang siapa kehilangan bola di lapangan tengah bisa menguntungkan lainnya.”
“Para pemain tidak akan menunggu sampai menit ke-80 untuk memenanginya. Mereka akan melakukan apa yang harus dilakukan dan begitu juga kami. Kami tidak akan mengincar keunggulan satu gol, karena mereka bisa mencetak empat gol,” kata Simeone.
Sementara itu, pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, mengatakan timnya tidak bisa mengandalkan wasit pada laga melawan Atletico.
Madrid harus bekerja keras membalikkan defisit dua gol saat menghadapi Atletico di leg kedua. Ancelotti mengatakan, timnya harus bermain agresif sekaligus tenang untuk bisa menang atas Atletico.
“Kami harus bermain agresif dengan kepala dingin. Kami harus bermain dengan intensitas tinggi, karena Atletico adalah salah satu tim dengan lini pertahanan terbaik di Eropa,” ujar Ancelotti seperti dilansir AS.
Ancelotti sering mengkritik permainan keras Atletico, dan pelatih asal Italia itu kembali mengeluhkan hal tersebut usai pertandingan leg pertama di Vicente Calderon pada pekan lalu.
Ancelotti menganggap, saat itu, wasit Clos Gomez tidak tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan para pemain Atletico. Total, tim besutan Diego Simeone itu melakukan dua puluh tiga pelanggaran dan mendapat enam kartu kuning.
Untuk leg kedua, Ancelotti memprediksi Atletico akan kembali bermain keras. Mantan pelatih Chelsea dan Paris Saint-Germain itu meminta Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan untuk tidak mengandalkan wasit.
“Kami tidak akan protes, karena kami harus mencari solusinya. Membicarakan wasit tidak akan membantu kami. Yang harus kami bicarakan adalah taktik yang dibutuhkan menghadapi pertandingan ini,” ucap Ancelotti.